Bab 67

271 31 0
                                    

*PLAKK!!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi ruka, ketika ia memaksa pharita untuk terus bersamanya, hingga membuat pharita memberi tamparan itu.

"Dengar, aku tidak akan pernah mau
bersama mu lagi, mengertilah!" Ujar pharita dengan tegas,

wajahnya memerah marah, atas perilaku ruka yang tak pernah berhenti untuk memaksa nya.

"Kau tidak akan pernah bisa pergi dari ku" Balas ruka.

"Jika sudah masuk kau tidak akan bisa
keluar"

Pharita menggeleng tegas atas perkataan ruka. Rupanya seperti ini rasanya jika sudah masuk ke dalam kehidupan ruka. Jika sudah masuk, ia akan susah keluar dari hidup gelap ruka.

"Berhentilah mengejar ku"

"Aku hanya ingin kita berpisah"

"Tapi aku tidak ingin. "Ujar ruka

dengan tegas ia menolak perpisahan dengan pharita. Pharita bangkit dari ranjang itu, sedangkan ruka meraih cepat tubuh pharita dan kembali mendorongnya sampal jatuh ke atas ranjang.

"Keterlaluan!"

"Aku berbaik hati memberi mu waktu
istirahat, "

"JADI, PATUHILAH. "Ucap ruka, tatapan mata tajam tertuju kepada pharita, yang masih ingin pergi dari tempat mengerikan ini. Sial! Semua yang terjadi sungguh diluar perkiraan pharita.

Pharita pikir ia akan memulai hidup barunya seperti novel romansa yang pernah ia baca, tetapi bukan novel romansa yang terjadi melainkan romansa gelap yang pharita dapatkan.

"Atau aku akan memberikan sedikit
permainan" Ucap ruka.

"Permainan yang mudah, kau harus memilih,"

"Tidak, aku tidak akan pernah ikut dalam permainan yang kau buat. "Ucap pharita, ia sudah cukup tahu apa yang dimaksud permainan oleh ruka.

Andai saja tak di tahan oleh ruka, pharita sudah pasti akan pergi dari tempat ini dan kembali ke Rumah nyamannya bukan berada di ruang gelap mengerikan dengan orang kejam.

"Baik, kau boleh istirahat" Ucap ruka.

baik bukan tawaran yang diberikan.
Ruka. Untuk saat ini ruka akan
memberi perlakukan baik kepada pharita, agar wanita wanita itu yakin untuk kembali bersamanya.

"Aku hanya ingin pulang "

"Kau sudah pulang." Ujar ruka.

Pharita menggeleng tegas, bukan tempat ini yang ia maksud untuk pulang tapi Rumah yang baru saja ia huni, dimana ia bisa mendapatkan ketenangan tanpa paksakan dari keegoisan ruka.

"Tidur lah" Ruka mendorong tubuh pharita hingga kembali terjatuh ke ranjang besarnya.

Fuck!

Ruka menatap pharita sekejap sebelum
ia melangkah keluar dari ruangan gelap itu. Pharita berupaya untuk mengikuti
Ruka dan keluar dari ruangan itu,
sayang pergerakan ruka jauh lebih cepat darinya.

"Sial!" Pharita mengusap rambut
frustasi. Sungguh ia sedang berpikir untuk keluar dari ruangan ini. Ruangan itu gelap, tak ada tempat untuk keluar masuk udara, tak ada jendela kecuali pintu yang terkunci rapat.

"Ruka benar-benar gila" PPharita melangkah menjauh dari pintu di hadapannya, rasanya tak ada gunanya untuk pharita melawan semua yang ruka lakukan padanya kecuali menunggu ruka yang melakukannya.

Pharita kembali duduk di sudut ranjang, rasanya ia tak lagi bisa berpikir dengan jernih saat sedang panik seperti ini.

"Bagaimana bisa aku keluar dari sini"
Ujar pharita, ia memejamkan mata
sejenak sembari berpikir untuk langkah selanjutnya.

ASSASIN (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang