Chapter 30 - Drive Me Crazy

111K 5.8K 4.4K
                                    

HAI! SIAPA KANGEN?
Aku kangen banget nulis ini. Akhirnya aku bisa nepatin double update ini, walau mungkin pasti banyak yang ngeluh telat 40 menit! Bukan gamau menepati janji. Tapi aku bener-bener sudah berusaha keras guys😭😭 wkwk. Soalnya gak nyangka ternyata hari senin pun masih sibuk, sampe harus list apa aja yang harus dilakukan. Tapi aku cukup bangga sama diriku berhasil double update di tengah semua kesibukan ini wkwkw. Semua demi para cegil setianya Mark 😚 

Oke itu aja,  happy reading! 

INI DOUBLE UPDATE YA!

♦️♦️♦️

MARK'S POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK'S POV:

Lara terlihat kaget mendengar ucapanku. Aku sendiri kaget dengan apa yang baru aku katakan. Tapi satu hal yang aku tahu, aku yakin dengan ucapanku itu.

Melihat Lara begitu nakal sengaja memancingku saat aku perjalanan pulang, membuatku memiliki desakkan untuk menghamilinya. 

Membayangkan Lara mengandung anakku membuat sesuatu di dalam diriku bergetar karena begitu senang. Membayangkan dia yang menjadi ibu dari anakku memberikan efek aneh yang tidak bisa aku deskripsikan. 

Fuck, aku tidak tahu ada apa dengan diriku.

Aku tidak ingat begitu tergila-gila dengan wanita seperti kepada Lara. Ada sesuatu tentang Lara membuatku ketagihan, membuatku kebergantungan dan membuat otakku tidak bisa bekerja normal seperti biasanya. 

Aku begitu menyukainya sampai membuatku gila.

Tidak lama kemudian, vagina Lara berdenyut kuat memijat kejantananku begitu kencang. Aku mengerang rendah, mataku menatap Lara yang pipinya sudah memerah karena malu dengan reaksinya sendiri. 

"Ada apa, baby? Apa kau suka dengan ide mengandung anakku?" tanyaku, suaraku terdengar begitu rendah menahan semua gairahku yang sudah semakin memuncak.

 Akhirnya Lara bisa mengeluarkan suaranya. "Kau tidak mungkin serius, Mark." Dada besarnya naik turun, aku bisa melihat nipple pink-nya yang sudah sangat keras dan terlihat menggemaskan.

Aku menghentakkan kejantananku kasar ke vagina Lara, sambil menatap wajah cantiknya. Dia mendesah keras sambil memelukku begitu manis, kakinya bergetar sedikit menerima kejantananku begitu dalam.

Fuck, dia sangat sempit dan basah. Aku bisa gila dengan kenikmatan ini. Batinku. Kejantananku diisap begitu kuat oleh vaginanya. Aku menahan eranganku.

"Aku serius," jawabku, tidak melepaskan mataku sedikit pun darinya. Mata Lara sudah begitu sayu dan wajahnya pink, dia terlihat begitu cantik dan seksi. 

Anak kami pasti akan secantik Lara. Batinku.

Aku tidak pernah membayangkan menjadi seorang Ayah sebelumnya. Fucking hell, aku bahkan tidak pernah berimajinasi memiliki anak dengan mantan-mantanku seperti ini. 

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang