Chapter 1 - Coincidence?

244K 10.6K 3.1K
                                    

Author's Note :
Total Katanya 6.000.
Seperti tiga chapter ini!
Happy reading🖤

♦️♦️♦️

"𝑳𝒊𝒌𝒆 𝒂 𝒓𝒐𝒔𝒆 𝒊𝒏 𝒂 𝒇𝒍𝒂𝒎𝒆, 𝒉𝒆'𝒔 𝒃𝒖𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆 𝒂𝒍𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒉𝒊𝒔 𝒕𝒐𝒖𝒄𝒉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑳𝒊𝒌𝒆 𝒂 𝒓𝒐𝒔𝒆 𝒊𝒏 𝒂 𝒇𝒍𝒂𝒎𝒆, 𝒉𝒆'𝒔
𝒃𝒖𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆 𝒂𝒍𝒊𝒗𝒆 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒉𝒊𝒔 𝒕𝒐𝒖𝒄𝒉."
-𝓛𝓪𝓻𝓪 𝓓𝓮 𝓙𝓸𝓷𝓰𝓮

LARA'S POV:

"Will you marry me?"

Aku hanya bisa mematung mendengar kalimat itu dari Jasper. Terlalu speechless dan benar-benar bingung.

Seharusnya malam ini menjadi dinner terakhirku dengan Jasper, my boyfriend of two years. Karena sebenarnya, aku berencana untuk memutuskan hubungan kami malam ini.

Tapi di sini, dia malah melamarku. Saat kami sedang fine dining di sebuah restoran bintang lima, dalam rangka merayakan ulang tahunku ke-21.

Sekarang Jasper sedang berlutut di sebelah kursiku, sambil menyodorkan kotak merah berisi cincin berlian, menatapku dengan penuh sayang. Butuh beberapa detik untuk bisa mencerna semua ini.

Aku melirik sekelilingku, semua orang menonton, beberapa ada yang mengambil video.

Aku meringis dalam hati, apa aku akan menjadi salah satu wanita heartless viral yang menolak lamaran pria di depan umum?

"Lara, will you marry me?" tanya Jasper lagi ketika melihat aku tidak bisa berkata-kata.

Perhatianku kembali pada Jasper. Aku mulai panik sekarang, tidak tahu harus menjawab apa.

Pikir, Lara. Pikir!

Apa aku harus pura-pura terima lamarannya? Atau ku tolak langsung di sini? Keduanya terdengar kejam, aku tidak tega melakukan keduanya.

Atau aku pura-pura pingsan saja?

Aku merinding hanya membayangkannya, aku tidak jago berakting lemah seperti itu. Dengan sikapku ini, aku lebih cocok berakting menjadi penagih utang, preman, atau bahkan istri seorang mafia.

Setelah entah berapa lama, akhirnya aku menjawab. "Apa kau bisa berikan aku waktu untuk menjawabnya?"

Jasper menatapku sejenak, sebelum bangun. Lalu dia mengecup pipiku dan berkata.

"Take your time, babe."

Jasper tidak terlihat sedih atau pun tersinggung sedikit pun, dia tetap menjadi Jasper yang biasanya.

Setelah melihat Jasper duduk kembali ke kursinya, semua yang di restoran kembali sibuk ke urusan mereka masing-masing.

Sedangkan aku merasa tidak enak hati dengan Jasper. Karena sebenarnya, aku sudah menyimpan jawabannya.

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang