Chapter 7 - Rejection

108K 7.2K 3.5K
                                    

DOUBLE UPDATE!
Jangan salah urut bacanya!
Baca chapter 6 dulu
sebelum baca ini!

Total Kata: 3.032 

♦️♦️♦️

MARK'S POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK'S POV:

Ketika aku menceritakan pertemuan pertama aku dan Lara pada Jasper, tanganku tidak berpindah dari paha Lara di bawah meja.

Jasper terkekeh setelah mendengar semuanya.

"Itu terdengar seperti Lara," jawab Jasper geli.

Tapi Lara hanya tersenyum kaku. Aku bisa merasakan tubuhnya masih tegang di telapak tanganku. 

Jasper menatap Lara. "Babe, kau terlihat pucat, apa kau sakit?" tanya Jasper khawatir.

"Tidak, aku tidak saki—" 

Ucapan Lara terpotong ketika tanganku di pahanya mulai bergerak, spontan dia menutup rapat pahanya rapat-rapat di bawah meja, seolah takut tanganku berpindah ke tempat terlarangnya. 

Aku menahan senyumanku.

"Ada apa?" tanya Jasper terlihat khawatir.

Lara menatap Jasper dan menggelengkan kepalanya. Kali ini tangan Jasper menyentuh kening Lara mencoba memeriksa suhu tubuh Lara.

Hanya dengan melihat itu, berhasil membuatku memiliki desakkan untuk memotong tangan Jasper sekarang juga. 

Berani-beraninya dia menyentuh Lara. Batiku sangat geram.

Tanganku yang satu lagi mengepal sangat erat, menahan diriku tidak menonjok wajah Jasper sekarang juga.

Sedangkan tanganku yang di paha Lara, meremas paha Lara lagi lebih kuat, dia tersentak pelan. Sejujurnya, aku sudah siap menerima tonjokkan Lara sebelum melakukan ini, tapi dia tidak menonjokku seperti yang dia biasa lakukan pada pria lain.

And that makes me so fucking happy. 

Entah karena dia tidak ingin membuat keributan, atau dia memang takut padaku. Atau... dia diam-diam menikmatinya. 

Tiba-tiba Lara berkata dengan pelan. "Jasper, apa kita tidak bisa pindah meja?" Walaupun suara Lara pelan, tapi aku bisa mendengarnya.

Jasper mengangkat alisnya bingung, lalu meliriku, sebelum melirik Lara lagi.

"Kursi sudah diatur oleh panitia, sayang. Kita tidak bisa pindah. Memang ada apa dengan meja ini?" tanya Jasper.

Lara terlihat kecewa, lalu dia mencoba mencari alasan. "Di sini tepat di bawah AC, terlalu dingin," jawab Lara.

Aku tahu dia berbohong. Dia ingin pindah meja karena ada aku di sini. 

"Kenapa tidak katakan dari tadi?" tanya Jasper. Lalu Jasper membuka jasnya dan dia pakaikan ke pundak Lara yang terbuka. 

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang