DOUBLE UPDATE!
Chapter 6 & 7!Total kata : 3.150 Kata
♦️♦️♦️
MARK'S POV:
Setelah aku duduk di kursi sebelah Lara, aku bisa merasakan tubuhnya mulai menegang.
"Kenapa kau duduk di sini?" tanya Lara, terlihat sudah memasuki mode alert-nya.
Aku tetap menatapnya. "Karena ini kursiku."
Mataku tidak bisa terlepas sedetik pun dari Lara yang begitu cantik malam ini. Walaupun bajunya lebih sederhana dibanding wanita-wanita yang hadir di sini, tapi hanya dia yang bersinar.
Tapi sebenarnya aku lebih suka dia telanjang bulat. Seperti kemarin.
Aku menarik napasku dalam-dalam, mencoba menahan diriku untuk tidak mengingat kembali pemandangan tubuh telanjang Lara di hadapanku, kemarin.
Jika kemarin aku tidak langsung pergi dari situ juga, mungkin aku sudah mengikat Lara dan menyetubuhinya sangat kasar mengkuti desakkan hewaniku.
Walaupun urat kewarasanku hampir putus, tapi masih ada kewarasan yang tersisa pada diriku semalam. Dan aku membuat keputusan yang tepat untuk segera pergi semalam.
Aku bisa melihat mata Lara berpindah ke perban di bahuku selama beberapa detik, otaknya seperti sedang berpikir, ketika sebuah kesadaran menghantamnya, dengan cepat dia menatapku, lalu wajahnya mulai memucat.
Tapi aku tetap menatapnya dan sengaja tidak menutupi perbannya, ingin tahu bagaimana reaksi dia selanjutnya.
Dia terlihat speechless untuk mengeluarkan suaranya. Apa dia sudah menyadarinya? Atau masih ragu? Aku benar-benar penasaran dengan reaksi little chipmunk ini.
Akhirnya aku bersuara. "Ada apa, little chipmunk? Do you miss me?" tanyaku tidak melepaskan kontak mata kami sedetik pun.
Aku lihat dada besarnya naik turun sedikit seperti dia terlihat kekurangan oksigen, napasnya pendek, wajahnya pucat, sangat pucat. Aku menahan senyumanku. Sepertinya kuda liar pun bisa ketakutan.
Dengan cepat, aku mendekati wajahnya membuat dia tersentak kaget, tapi dia tidak mundur.
"Kenapa?" tanyaku, dengan wajah kami sangat dekat.
Apa dia akan langsung menuduhku? Atau dia akan bertanya? Batinku.
Aku bisa melihat mimik wajahnya berubah dalam beberapa detik. Dari kaget, tidak percaya, ketakutan, lalu berubah menjadi marah. Kali ini alis sempurnanya sudah berubah tajam, tatapannya pun sudah begitu tegas.
"Apa kau harus duduk di sini? Tidak bisa di tempat lain?" tanya Lara, tidak menutupi ketidaksukaannya padaku. Persis seperti Lara yang dua tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Mafia's Pet
RomanceDARK ROMANCE! BACA TRIGGER WARNING DULU SEBELUM BACA INI! Lara selalu merasa diawasi. Ke mana pun dia pergi, dia selalu merasa ada mata yang mengawasinya. Awalnya dia pikir semua ini hanyalah bayangannya saja. Sampai suatu hari. Dia menyadari, kalau...