Chapter 58 - Logan

53.8K 5.1K 5.7K
                                    

DOUBLE UPDATE!!!!

♦️♦️♦️

MARK'S POV: 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK'S POV: 

Alisku mengerut dengan bingung. Bagaimana Logan bisa mengetahui informasinya secepat ini? Batinku. Sepertinya masih ada mata-mata yang belum tertangkap. 

Aku sudah menebak reaksi Logan akan seperti ini. Aku berdecak kesal. 

All of this just really fucking pissed me off. Batinku.

Dia melakukan semua itu kepada Lara, mengganggu pernikahanku dan sekarang menuduhku membunuh Lennox. Satu hal yang pasti, jika aku membunuhnya, aku tidak mungkin membunuhnya secepat itu. 

Dia tidak peduli siapa yang bunuh, tapi Lennox meninggal di markasku. Dia hanya akan menyalahkan semua ini padaku.

"Siapa Lennox?" tanya Lara tiba-tiba. 

Mata Lara menatap ponselku. Fuck. Dia melihat pesannya. Batinku baru sadar.

Di situ aku bisa melihat Tobias melirikku dari spion tengah mobil dengan tatapan penasaran. Aku langsung menutup ponselku.

"Bukan siapa-siapa," jawabku.

Lara memicingkan matanya. "Di pesan itu tertulis kau membunuhnya, apa kau membunuh Lennox ini?" 

Aku tidak tahu bagaimana memberitahu Lara with all this sick truth. Bagaimana perasaannya jika tahu ternyata ada dua Logan selama ini? Dan dia pernah berhubungan dengan keduanya? Aku tidak bisa membayangkan reaksinya.

Sementara itu, rasa marah, cemburu, dan posesif dalam diriku semakin kuat. Aku marah pada Logan dan Lennox melakukan ini pada istriku tanpa sepengetahuannya. Rasa cemburuku membakar seluruh tubuhku setelah mengetahui kedua curut busuk itu sudah menyentuh Lara. 

Aku tidak terima apa yang mereka lakukan pada Lara. Rahangku mengeras, gigiku kugertakkan dengan penuh amarah. Lennox mati terlalu cepat. Dia bahkan belum sempat merasakan neraka dari kemarahanku.

Sebelumnya, aku hanya ingin membunuh Logan, tapi itu terlalu mudah. Kematian adalah hukuman yang terlalu ringan baginya. Aku ingin menghancurkannya, pelan-pelan, hingga setiap detik hidupnya terasa lebih buruk dari kematian. Aku ingin dia memohon agar mati, karena hanya itu jalan keluar dari penderitaan yang kuberikan padanya.

"Mark?" panggil Lara, membuat aku terbangun dari lamunanku. 

Mataku kembali menatap mata indah istriku. Dia menatapku dengan tatapan bingung karena aku tidak merespon. Rahangku menjadi lebih santai ketika mata kami bertemu. Tanpa ku sadari mataku melembut.

Tanganku semakin erat pada pinggang istriku. Bagaimana pun reaksinya nanti jika mengetahui semua ini, aku akan tetap bersamanya. Aku tidak akan pergi ke mana-mana meninggalkannya sendiri melalui semua itu.

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang