Chapter 57 - The Attack

73.2K 6.2K 6.3K
                                    

♦️♦️♦️

Total kata : 2.800 Kata!

MARK'S POV: 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK'S POV: 

Rahangku sudah tegang. "Don't fucking play with me," seruku dengan suara dingin.

Dia menjawab, "I'm dead serious."

 "Apa buktinya kau Logan?" tanyaku. 

Dia terdiam sejenak untuk berpikir, tidak lama kemudian, dia berkata. 

"Kita pernah dikurung oleh Ayah, di basement, selama empat hari. Salah satu dari kita harus terluka parah untuk keluar dari basement. Di hari keempat, aku demam, dan kau akhirnya menusuk pisau ke perutmu sendiri agar kita keluar."

Cerita itu hanya aku dan Logan yang tahu. Saat itu, Carlo memaksaku dan Logan untuk saling melawan sampai ada salah satu yang terluka parah, dan yang orang lain ketahui saat itu adalah Logan menusukku. Tapi kenyataannya, aku menusuk diriku sendiri, aku sengaja menusuk diriku sendiri di bagian tidak fatal, hanya untuk membuat Carlo melepaskan kami dari basement.

Logan saat itu masih kecil, demam padanya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Saat itu aku hanya melakukan yang harus aku lakukan. 

Jadi dia memang Logan. Batinku mulai mempercayai semua ini. Mataku melirik mayat Lennox yang masih di torture chair.

Mataku berubah serius. "Jadi, siapa sebenarnya yang pernah berpacaran dengan Lara?" tanyaku.

Ada keheningan beberapa detik sebelum Logan berkata. "Kami berdua berpacaran dengannya."

Mataku melotot. Rasanya aku ingin membunuh Logan saat ini juga, aku ingin menyiksanya sampai dia berharap dia lebih baik mati dari pada hidup dalam kesengsaraan.

Lalu Logan berkata. "Bebaskan Lennox, Mark. Setelah itu aku akan memberi informasi mengenai Castelli."

"Apa Carlo tahu tentang ini?" tanyaku langsung, mengabaikan kalimat Logan. Aku harus mengetahui semua ini sedetail mungkin sebelum emosiku meledak dan Logan mengetahui kalau Lennox sudah mati.

"Tidak. Ayah tidak mungkin menerimaku jika tahu kami kembar. Tapi kami sering bertukar tempat, jadi mungkin saja terkadang kau berbicara dengan Lennox, bukan denganku," jawab Logan.

Aku berusaha mencerna kalimat itu. Sekarang semuanya terasa lebih masuk akal. Sikap Logan yang sering berubah-ubah, kadang dia terlihat dewasa, tapi di lain waktu dia bersikap seperti pemberontak, seolah-olah dia memiliki dua kepribadian yang berbeda.

Logan memang selalu begitu sejak kecil, jadi aku mengira itu adalah bagian dari kepribadiannya yang normal. Tapi ternyata, sejak awal, ada dua Logan. Dan aku tidak pernah menyadarinya.

Aku menarik napasku mencoba tetap berkepala dingin walaupun rasanya aku ingin membakar gedung ini sekarang. "Kalian berdua tidur dengan Lara?" tanyaku dengan rahang menegang.

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang