Chapter 46 - Helicopter

71.2K 7.4K 7K
                                    

Total Kata : 3.000 Kata

LARA'S POV: 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LARA'S POV: 

Hannah juga kaget mendengar itu, dia langsung bertanya. "Apa Mark selamat?" 

Tobias menjawab. "Belum tahu."

Mataku langsung berubah tajam. "Tidak," ucapku. Tobias dan Hannah menoleh ke arahku.

"Mark pasti selamat. Dia tidak mungkin mati semudah itu," tambahku langsung. 

Aku ingat dengan jelas bagaimana dia dan Dante dikejar oleh mobil berisi bom bunuh diri di Timur Tengah. Ledakan yang kuat membuat mobil mereka terlempar dan terguling, menyebabkan luka parah pada keduanya. Walaupun begitu, mereka berhasil selamat dan pulih setelah menjalani perawatan yang lama di rumah sakit.

Mark bukanlah seseorang yang semudah itu terbunuh. Batinku begitu yakin. 

Tanganku sudah mengepal kuat sampai gemetar. Walaupun aku takut, aku tidak mau memikirkan kemungkinan terburuknya. Aku tidak mau mempercayainya. 

"Apa lokasi jatuh helikopternya sudah ditemukan?" tanyaku.

Tobias pun menanyakan itu kepada bawahannya di telpon. Setelah itu Tobias berkata. "Mereka sedang melakukan pencarian."

"Kita akan ke sana juga sekarang," ucapku tegas, mataku sangat tajam, jantungku berdetak begitu cepat. Sejujurnya aku gugup, tapi aku harus percaya kalau Mark tidak apa-apa. M

Kau tidak mungkin mati semudah itu, kan, Mark? Batinku.

Tobias mengangguk setuju dengan itu. Tobias menoleh ke sopir kami. "Ke Manchester, Harris," perintah Tobias.

Sopir tersebut langsung melakukan perintah tersebut, dia memutarbalikkan mobil, dan segera menuju Manchester.

"Berapa lama ke sana?" tanyaku seketika merasa tidak sabaran.

"Sekitar 50 menit, Miss, jika tidak ada kemacetan," jawab Harris.

Tiba-tiba aku teringat. Apa mungkin aku bisa menelpon Mark? Dengan cepat, aku menggapai ponselku dan langsung menghubungi Mark. 

Tobias dan Hannah mendengar suara ponselku yang sedang mencoba menghubungi Mark itu, mereka menoleh ke arahku.

Aku menunggu dengan jantungku berdetak dengan cepat. Berharap Mark menerima panggilanku di seberang sana. 

Tapi tidak lama kemudian, hanya terdengar suara opertor dari ponselku. "Nomor yang Anda hubungi tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silakan coba lagi nanti."

Tapi aku tidak menyerah. Aku mengulangnya. Kembali mencoba menghubungi Mark lagi. Tapi hanya terdengar suara operator lagi. "Nomor yang Anda hubungi tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silakan coba lagi nanti."

Aku bisa merasakan keringat dingin di pelipisku. Napasku semakin tidak beratur. Rasa khawatir dan panik semakin memenuhi diriku. Seluruh tubuhku semakin lemas.

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang