LARA'S POV:
Tepat setelah Mark pergi dari kamar, aku yang dari tadi pura-pura tidur langsung membuka mataku lebar-lebar. Beberapa detik kemudian aku bangun dan duduk di kasur. Mark bilang dia ada pertemuan penting dan tidak bisa membawaku. Tapi aku senang mendengar itu.
Karena ini kesempatanku!
Kesempatanku untuk kabur. Tidak boleh ditunda lagi. Kenyataan kalau Logan adalah adik angkat Mark membuatku semakin ingin pergi dari sini. Mengingat wajah Logan hanya membuat tekanan darahku naik, dan desakkan untuk membunuhku muncul.
Ketika aku keguguran empat tahun lalu, aku tidak memiliki siapa pun dan tidak memiliki power atau uang untuk menuntut apa yang Logan lakukan padaku dan bayiku.
Aku sudah mencoba melaporkan hal ini kepada polisi saat itu , tapi karena motel tempat aku tinggal saat itu tidak memiliki CCTV, jadi tidak ada bukti kalau Logan datang ke apartemenku.
Tapi sekarang berbeda. Aku bukan gadis lemah yang sama seperti dulu. Aku harus segera pulang.
Aku langsung duduk di pinggir kasur, lalu terdiam sejenak. Tiba-tiba, suara rendah Mark kembali terdengar di kepalaku. Suaranya ketika dia berkata:
Aku akan memperlakukanmu sebagai ratuku, uangku adalah uangmu. Kau bisa mengandalkan aku dengan segala hal, dan kau boleh manja padaku.
Jujur, ketika dia mengatakan itu. Aku merasakan sesuatu yang aneh di perutku. Seperti ribuan kupu-kupu berterbangan tidak terkontrol di perutku.
Karena yang aku ingat, mantanku tidak suka ketika aku bersikap terlalu manja. Apalagi Ansel, dia pernah mengatakan aku tidak berguna berkali-kali selama kami berpacaran.
Makanya itu aku semakin mandiri setelah berpacaran dengan Ansel.
Tapi entah kenapa... Mark berkata seperti itu seolah dia meminta aku bergantung padanya. Dia seperti begitu senang jika aku bergantung padanya.
Tanganku mengepal, kalau Mark muncul saat orang tuaku meninggalkanku di Las Vegas 7 tahun lalu, aku pasti akan langsung terjebak dengannya. Tapi aku bukan gadis 15 tahun yang bodoh itu lagi. Bukan gadis yang begitu kesepian dan sedih lagi.
Aku sudah bersumpah pada diriku, aku tidak boleh bergantung dengan pria mana pun.
Aku bangun dari kasur, lalu berjalan ke cermin di kamar itu. Menatap pantulan diriku yang memakai dress. Aku tidak mengerti kenapa Mark selalu memberikan aku dress. Mark yang memilihkan dress ini pagi tadi. Dress selutut berwarna biru, senada dengan warna mataku.
Lalu mataku menatap collar yang masih aku pakai.
Sekarang salah satu halanganku untuk kabur hanyalah collar sialan ini yang memiliki pelacak di dalamnya. Seharian ini aku sudah memikirkan ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Mafia's Pet
RomanceDARK ROMANCE! BACA TRIGGER WARNING DULU SEBELUM BACA INI! Lara selalu merasa diawasi. Ke mana pun dia pergi, dia selalu merasa ada mata yang mengawasinya. Awalnya dia pikir semua ini hanyalah bayangannya saja. Sampai suatu hari. Dia menyadari, kalau...