DARK ROMANCE! BACA TRIGGER WARNING DULU SEBELUM BACA INI!
Lara selalu merasa diawasi. Ke mana pun dia pergi, dia selalu merasa ada mata yang mengawasinya. Awalnya dia pikir semua ini hanyalah bayangannya saja. Sampai suatu hari. Dia menyadari, kalau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LARA'S POV:
Aku bisa merasakannya. Sperma Mark yang meleleh di vaginaku dan membuat celana dalamku basah dengan sperma.
Aku sudah gila. Aku memang sudah gila.
Semalam, ketika mendengar Mark mau menghamiliku, perutku merasakan ribuan kupu-kupu berterbangan. Tapi disaat bersamaan, aku memiliki desakan menangis. Karena sejak aku keguguran di umurku masih belia, aku selalu membayangkan hamil lagi dan memiliki anak lagi.
Tidak. Aku memang sangat mendambakannya.
Walaupun itu sangat menakutkan, tapi aku benar-benar menginginkan anak lagi, entah kapan. Bahkan aku terpikir ingin mencari donor sperma jika aku bisa hidup mandiri.
Sejak keguguran itu. Ada bagian dari diriku yang hilang juga bersama janinku. Dan sampai sekarang, aku tidak pernah merasa benar-benar pulih dengan itu. Masih ada bagian dariku seperti puzzle yang hilang.
Tapi... kalau aku benar-benar hamil. Apa reaksi Mark akan berbeda dengan Logan, adiknya? Apa Mark akan menerimanya? Dan kenapa Mark ingin aku hamil? Sudah berkali-kali aku memikirkan alasan ini, tapi tidak menemukan jawabanya.
Semalam, Mark benar-benar menguasai tubuhku. Dia begitu dominan, membuatku sulit untuk menolaknya.
Tepat ketika kelas berakhir, aku yang paling pertama berdiri. Aku langsung menuju kamar mandi dengan langkah cepat.
Sesampai di kamar mandi, aku menurunkan celana dalamku, dan aku hampir terkesiap melihat celana dalamku sudah sangat basah dan lengket dengan sperma Mark. Jariku meraba vaginaku, masih ada spermanya.
Aku menatap jariku yang lengket. Lalu aku menjilat jariku itu, rasanya benar-benar seperti Mark. Awalnya aku hanya mau menjilat jariku, berakhir aku mengisap jariku sampai bersih. Membayangkan kalau aku menjilat ini dari kejantanan Mark.
Aku mendesah pelan. Oh, astaga. Apa yang Mark lakukan padaku sampai aku seperti ini? Batinku.
Aku tahu hubungan aku dan Mark hanya sebatas nafsu, tapi setiap kali kami bersetubuh, aku merasakan lebih dari itu... Seolah, hatiku terkoneksi dengannya— Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku kuat.
Tidak, tidak! Itu hanya bayangmu, Lara!
Banyak orang sering kali keliru mengartikan euforia yang mereka rasakan saat berhubungan badan sebagai cinta atau ketertarikan emosional. Padahal tidak selalu seperti itu.
Tapi, aku menyukai kejantanannya, tubuh kekarnya yang mampu menggendongku dengan mudah, atau menyetubuhiku sambil berdiri dan juga wajahnya yang begitu tampan. Aku harus akui, Mark adalah pria yang semua wanita inginkan.