DOUBLE UPDATE!!
BACA CHAPTER 51 DULU SEBELUM BACA INI!
JANGAN SALAH URUT BACANYA!
Total kata : 2.700 kata
♦️♦️♦️
LARA'S POV:
Aku melirik pantulan bayangan Mark dari cermin di depanku, dia terlihat sedang sibuk dengan ponselnya dan memkai airpods di sofa. Tatapan Mark terlihat begitu menyeramkan. Membuatku penasaran, apa yang sebenarnya sedang dia lakukan?
Saat ini, seluruh tubuhku sedang diukur oleh seorang designer wanita yang Mark panggil untukku, di kamar. Setelah mengukurnya, dia langsung menanyakan aku menginginkan gaun pengantin seperti apa.
Dia memberikan aku sebuah katalog untuk ide-ide desain yang mungkin aku tertarik. Aku membuka setiap lembar sambil menatapi desain gaun-gaun pengantin tersebut.
Aku tidak tahu ingin memilih yang mana.
Apa aku benar-benar akan menikah? Aku masih belum percaya dengan semua ini. Semua terjadi begitu cepat. Sejujurnya aku ingin menolak dengan keras tadi.
Tapi setelah dia menciumku tadi, kepalaku menjadi begitu kosong, dan akhirnya aku menurut dengan omongannya.
Kalau kami menikah... Kira-kira berapa lama sampai hubungan kami hancur? Batinku murung. Aku masih belum ingin terbangun dari mimpi ini...
Mataku melirik Mark lagi yang masih terfokus pada ponselnya. Dia hanya diam duduk dengan wajah menyeramkan. Seperti wajah siap membunuh orang.
Apa Castelli berulah lagi? Atau ada hal lain? Batinku bertanya-tanya.
"Miss?" panggil designer. Membuat aku terbangun dari lamunanku, aku menatap Jessica, designer berumur tiga puluh berambut coklat. Dia terlihat menungguku.
"Ah maaf, aku bingung, semua desainnya indah," jawabku jujur.
"Kalau boleh tahu, seperti apa gaun pernikahan impianmu, miss? Mungkin bisa saya bantu carikan," tanya Jessica.
Aku langsung mematung ketika mendengar pertanyaan itu. Karena, sejak empat tahun yang lalu, aku sudah membuang semua mimpi tentang menikah. Aku sudah tidak pernah mengimpi-impikannya, sejak keguguranku. Sejak perlakuan Logan padaku.
Kepercayaanku kepada pria pun juga hilang sejak itu.
Mengetahui aku bisa mencintai pria lagi adalah sebuah keajaiban bagiku. Aku kira hatiku sudah beku, dan mustahil untuk aku jatuh cinta lagi. Tapi di sini, aku mengakui kalau aku mencintai Mark.
Aku terdiam beberapa detik sebelum bersuara. "Mar—, Babe," panggilku, ketika mengingat dia meminta aku memanggilnya apa.
Setelah mendengar suaraku, Mark langsung mengangkat kepalanya dari ponselnya dan membuka airpodsnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Mafia's Pet
Любовные романыDARK ROMANCE! BACA TRIGGER WARNING DULU SEBELUM BACA INI! Lara selalu merasa diawasi. Ke mana pun dia pergi, dia selalu merasa ada mata yang mengawasinya. Awalnya dia pikir semua ini hanyalah bayangannya saja. Sampai suatu hari. Dia menyadari, kalau...