Chapter 9 - Play With Fire

142K 7.3K 4.1K
                                    

Total Kata: 4.016 Kata!
Ini seperti double update🖤

Song: Play With Fire - Sam Tinnesz

♦️♦️♦️

LARA'S POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LARA'S POV:

Aku mencoba mencerna apa yang Mark katakan dengan napasku masih terengah-engah. Sampai beberapa detik kemudian.

Apa bajingan ini sedang mengancamku? Batinku.

Seketika, aku baru ingat, seharusnya aku menusuknya saat dia lengah dan segera menelpon 911. Aku melirik pisau yang tergeletak tidak jauh dari tempatku.

Tapi, sekarang belum telat. 

Dengan gerakkan sangat cepat, aku mengambil pisau itu, dan saat aku mau menusuk Mark, tangan Mark sudah menahan pergelangan tanganku dengan tangannya yang terluka. 

Sialan, kekuatanku kalah jauh dengannya. Umpatku dalam hati, kesal.

Dengan secepat kilat, Mark merebut pisauku, lalu mengarahkan pisau itu ke leherku membuat aku mematung, hanya tinggal satu senti saja pisau itu bisa melukai leherku, tapi mataku menatapnya tajam.

Di situ, mata Mark terlihat begitu gelap, dia terlihat marah. "Mencoba membuatku lengah, little chipmunk?" tanya Mark.

Lalu Mark menambah, "Gerakkanmu mudah dibaca."

Tanganku mengepal kuat, merasa begitu marah karena ternyata kemampuan bela diriku yang selama ini ku asah masih juga kurang. Aku masih perlu banyak berlatih agar bisa melawan monster ini.

Mataku menatapnya tajam. "Siapa kau, berhak mengatur pria mana yang boleh tidur di kasurku?" ucapku dengan nada dingin. 

Mata gelap Mark menatapku sejenak. "Kau baru saja menelan spermaku, dan kau masih bertanya itu, little chipmunk?" 

Aku bisa merasakan vaginaku berdenyut ketika mengingat itu. Astaga, aku memang sudah gila! Aku tidak bisa menjawab ucapannya itu, aku merapatkan pahaku, takut dia tahu kalau aku klimaks tadi. Celanaku sangat basah, tapi mataku masih menatapnya penuh benci.

Mark memperhatikan aku sejenak. Lalu dia mengambil sesuatu di belakang celananya, ketika menyadari apa itu, aku mengerjapkan mataku. Itu— adalah collar yang aku buang kemarin?

Dia membuka collar itu dengan giginya, sambil menatapku, dengan satu tangannya masih memegang pisau ke leherku. Jantungku berdebar-debar melihat itu. Mark terlihat begitu tampan, tapi juga berbahaya.

Mark memakaikan collar tersebut di leherku, dengan tangannya yang masih memegang pisau di sebelah kepalaku. Tidak lama kemudian, terdengar bunyi klik, menandakan collar itu sudah terpasang di leher.

Semua itu terjadi begitu cepat. Napasku menjadi semakin pendek. Tidak begitu mengerti apa yang terjadi di sini. 

Kali ini Mark mundur, untuk menatapku yang sudah memakai collar. Lalu menarik leash yang tersambung dengan collar tersebut, membuat aku tertarik kepadanya.

Becoming Mafia's PetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang