𝐇ɑᥣᥣo pеmbɑcɑ ѕеtıɑ 𝐇𝐄𝐑𝐍𝐀𝐍𝐃𝐄𝐒 : 𝐓hе 𝐊in𝖽nеѕѕ 𝐌onѕtеr'ѕ, 𝗀ımɑnɑ kɑbɑrnyɑ ѕеkɑrɑn𝗀? 𝐒еhɑt-ѕеhɑt kɑn? 𝐒еmo𝗀ɑ kɑᥣıɑn ѕеmuɑ ѕеᥣɑᥣu 𝖽i bеri kеѕеhɑtɑn 𝖽ɑn 𝖽i реrmu𝖽ɑh ѕе𝗀ɑᥣɑ uruѕɑnnyɑ yɑ. 𝐒еtеᥣɑh mеmbɑcɑ 40 ерiѕo𝖽е noⅴеᥣ ini, bɑ𝗀ɑimɑnɑ реn𝖽ɑрɑt kɑᥣiɑn tеrhɑ𝖽ɑр ɑᥣur, рᥣot, tokoh, 𝖽ɑn ᥣɑtɑr bеᥣɑkɑn𝗀 noⅴеᥣ ini? 𝐉ikɑ ѕukɑ, mohon 𝖽ukun𝗀ɑn kɑᥣiɑn untuk mеmbеri ᥣikе & ⅴotе nyɑ yɑ, ɑ𝗀ɑr cеritɑ ini ѕеmɑkin bɑnyɑk 𝖽i bɑcɑ orɑng 𝖽ɑn ѕеmɑkin bɑnyɑk mеn𝖽ɑрɑtkɑი 𝖽ukun𝗀ɑn. 𝐒еkɑᥣi ᥣɑ𝗀i 𝐌imin ucɑрkɑn bɑnyɑk-bɑnyɑk tеrimɑ kɑѕıh ɑtɑѕ 𝖽ukun𝗀ɑი kɑᥣiɑn, ᥣoⅴе u 𝗀uyѕ🩷🌷
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Setelah mengantarkan Selin pulang, Candra meminta dua orang untuk berjaga di rumah Selin. Sementara itu dia pulang bersama yang lain, karena hari sudah mulai gelap. Setibanya di rumah, Zyan dan Esmes yang masih belum tidur langsung menghampiri Candra."Candra, kau tidak apa-apa nak?"
"Ibu, aku tidak apa-apa kok,"
"Ibu khawatir dengan mu nak, "
"Aku sudah besar ibu dan aku juga sudah bisa menjaga diriku sendiri, "
"Nak, wajah mu pucat. Apa kau sakit?"
"Em ini-"
"Itu karena Candra tidak memakai baju saat di kapal. Angin malam yang dingin apalagi di tengah laut, sudah pasti karena itulah Candra pucat, "
"Ayo ikut ibu, " tarik Esmes mengajaknya ke kamar. Saat di kamar, Esmes menyiapkan beberapa obat selagi Candra berganti pakaian. Esmes duduk di pinggiran ranjang sambil menuangkan air hangat untuk Candra. "Candra, kau sudah nak?" Tanya Esmes memastikan Candra.
Candra kemudian keluar dari kamar mandinya, dan dengan manjanya berbaring di pangkuan Esmes.
"Katamu kau sudah besar, kenapa masih berpangku pada ibumu?"
"Apakah salah? Walaupun aku sudah dewasa aku tetap membutuhkan ibu untuk memanjakan ku, "
"Kau ini, " jawab Esmes sambil mengelus-elus rambut putranya.
"Ibu, kau berjanji untuk tidak meninggalkan ku kan?"
"Kamu ini bicara apa? Ibu mana yang mau meninggalkan anak-anaknya?"
"Candra tidak tau harus berbuat apa lagi kalau ibu tidak ada. Sejak kecil kau yang mengenalkan ku pada dunia ini, dan sekarang kau juga yang menemaniku di dunia ini. Jika kau pergi bu, aku juga akan ikut pergi bersama mu, "
"Kemari lah, " ujar Esmes yang membenarkan posisi putranya untuk duduk di sampingnya.
"Manusia di dunia ini pasti akan mati nak. Entah ibu, ayahmu, keluargamu, semua orang, dan bahkan dirimu pasti akan menemui ajalnya masing-masing. Jika suatu saat ibu pergi, kau harus menggantikan posisi ibu untuk adik-adikmu. Apa kau mau melihat adik-adikmu berjalan di dunia ini tanpa adanya pendamping?" Candra langsung memeluk erat ibunya. "Tidak. Kita semua harus hidup bersama selamanya, " ucap Candra. Esmes tersenyum dan mencium kening putranya, lalu setelah itu memberikan obat agar dia merasa lebih baik. Esmes juga menemani Candra sampai dia tertidur pulas, dan lalu pergi meninggalkan Candra.
----------------
"Dicto? Kau mau kemana malam-malam begini?" Tegur Kyara.
![](https://img.wattpad.com/cover/377041863-288-k151390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasy࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...