HERNANDES : The Kindness Monster's

Ϲһα⍴tᥱr 67

Setibanya di kediaman rumah Leyna. Semua polisi dan bahkan seluruh anggota keluarga Hernandes juga turun dari mobil. Mendengar kegaduhan dari rumah Varez, Candra beserta dua saudarinya turut ikut ke kediaman rumah Leyna. Saat Varez hendak masuk, Mijay menahannya dan mengatakan bahwa Veyna berada di belakang rumah. Mereka semua beramai-ramai datang ke belakang rumah untuk menghampiri Veyna yang sedang duduk di sebuah makam.

"Leyna, " panggil Varez tenang.

Veyna berbalik badan dan menatap keluarganya dengan perasaan hancur di selingi dengan air mata yang mengalir di pipinya. Di sana juga sudah terdapat Matteo dan seluruh anak buahnya. Melihat Veyna, Jack berteriak ketakutan menyebut dia hantu. Veyna yang menyadari kalau Jack masih belum tewas merasa kesal dan berjalan menghampirinya. Polisi mencoba menodongkan pistol ke arah Veyna, namun Matteo dengan cepat meminta anak buahnya untuk menodongkan pistol ke arah polisi-polisi itu. Di sana mereka mengelilingi Veyna memberikan perlindungan dari polisi yang ingin menghentikan Veyna. Jack berusaha lari namun di sana, Matteo menghentikan Jack dan mendorongnya masuk ke dalam lingkaran berhadapan dengan Veyna.

"MALAM INI KALIAN SEMUA AKAN MELIHAT REK ADEGAN JACK YANG MEMBUNUH LEYNA MALAM ITU, " teriak Matteo. Veyna langsung mencekik leher Jack dengan begitu kuat sama seperti Jack mencekik leher Leyna. "To... Tolong, " ucap Jack meminta tolong.

"APAKAH SAAT SAUDARIKU BERTERIAK MINTA TOLONG KAU BERHENTI MENCEKIKNYA?" teriak Veyna depan Jack. Setelah cukup puas Veyna berhenti mencekik Jack, lalu pergi mengambil sebuah balok yang cukup besar. "Setelah mencekik adikku kau menghantam dadanya menggunakan balok, " ucap Veyna yang langsung dengan kuat memukul dada Jack berulang kali hingga mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. Mijay yang melihat kejadian itu, menangis karena seperti melihat kejadian kakaknya di bunuh malam itu.

"Ve-veyna?" Gumam Velyn pelan saat menyadari bahwa itu adalah Veyna. Setelah puas memukul Jack, Veyna lanjut ke adegan selanjutnya. "Dan di sini, hal yang paling menjijikkan kalian memperkosa saudariku sampai-sampai vitalnya robek hingga ke bawah pusarnya, " ucap Veyna yang mengambil sebuah kotak berisikan alat vital milik kedua temannya. "Veyna. Kau wanita, ini akan sangat menjijikkan. Biar aku yang lakukan, " ucap Matteo yang mengambil kedua alat vital tersebut dengan tangan yang sudah dia lapisi sarung tangan plastik. Matteo merobek celana Jack hingga yang terlihat hanyalah celana dalamnya saja. Varez menundukkan kepalanya sambil menutup mata Mijay, begitu juga dengan semua yang hadir ikut menundukkan kepalanya. Matteo dengan sadisnya memasukkan kedua alat vital milik temannya ke dalam lub*ng an*s Jack secara bersamaan. Teriakan Jack membuat Veyna tak kuasa menahan air matanya, tak terbayang bahwa teriakan itu adalah teriakan saudarinya malam itu karena kesakitan yang teramat-amat perih. Matteo yang merupakan mantan kriminal mengambil sebuah balok lonjong untuk memasukkan paksa kedua alat vital tersebut menembus perut Jack. Di situ Jack sudah sangat lemas bahkan nafasnya mulai pelan. Matteo yang sudah selesai, melakukan adegan paling menjijikan itu langsung meminta Veyna melanjutkan aksinya.

"Su... Sudah... A-aku minta maaf. A-aku. Aku mengaku... sa-salah, "

Omar ingin maju untuk menghentikan Veyna, namun kali ini Zyan dan Dicto itu sendiri yang melarang mereka untuk menghentikan Veyna.

"Apa? Hentikan? Apakah kau menghentikan aksi mu pada saudariku? Tidak. Dan di adegan terakhir kau... "

"AGHHHHHH, " teriak Jack saat Veyna menginjak perutnya menggunakan ujung high heels sepatunya hingga tembus ke perutnya.

"KAU MENENDANG PERUT SAUDARIKU, "

Di sini semua orang mulai menangis karena terbayang adegan pembunuhan terhadap Leyna. Jack masih bisa bergerak. Dia berusaha merayap untuk menghampiri Varez. Dia memegang kaki Varez dan meminta ampun padanya. Varez meminta Mijay untuk mundur kebelakang dan menghampiri ibunya. Varez membungkukkan badannya, lalu mengangkat pelan dagu Jack.