Kirana yang kebingungan keluar pasar dan meminta tolong satpam untuk mencari adiknya yang hilang. Mereka berpencar untuk mencari keberadaan Altan di setiap penjuru pasar. Kirana yang mulai pasrah ingin menelfon Dicto untuk memberitahukan hilangnya Altan. Namun tiba-tiba seorang anak kecil memanggilnya, yang sontak membuatnya terkejut dan menoleh.
"Kak Kiyana, " ucap Altan. Melihat Altan, Kirana sedikit menghela nafas lega dan langsung memeluk Altan. "Kamu dari mana saja dik?" Ucap Kirana yang khawatir. "Apakah kau terluka? Apa ada yang menyakiti mu?" ucap Kirana. "Dia baik-baik saja Kirana, " jawab Veyna yang ternyata ada di sana.
"Leyna kau di sini?"
"Iya, kebetulan aku melihat Altan jadi aku membawanya bersama ku, "
"kau tau aku sangat khawatir sekali. Aku takut-"
"Dia tidak akan kenapa-kenapa Kirana, "
"Makasih ya Leyna. Oh ya ngomong-ngomong, sedang apa kau kemari? Kenapa kau tidak beristirahat di rumah?"
"Aku bosan di rumah. Dan aku berniat untuk jalan-jalan, "
"Tumben kau ke pasar? Bukannya kau sangat tidak menyukai lingkungan pasar seperti ini, "
"Hehehe. Aku juga tidak tau kenapa tiba-tiba aku suka ke pasar, "
"Ya sudah, aku pulang dulu ya. Kasian bibi Kyara sendirian di rumah, "
"Iya hati-hati, "
Setelah menemukan Altan, mereka pun pergi pulang ke rumah. Sementara Veyna, dia bukan sekedar jalan-jalan. Dia mendapatkan sebuah informasi bahwa salah satu di antara ketiga pelaku itu ada yang bekerja sebagai pedagang daging di pasar itu. Veyna mengenakan jacket hitam dan juga masker mulai memasuki area pasar dan mencari-cari keberadaannya. Hingga di sudut area pasar, dia menemukan pelaku dan mencocokkannya dengan foto yang ia ambil kemarin. Setelah menemukan pria itu, Veyna menghampirinya dengan alasan ingin membeli daging. Walau yang terlihat hanya matanya saja, pria itu yang sangat mudah tergila-gila dengan gadis merasa tertarik dengan Veyna. Hal itu di gunakan Veyna dengan mencoba memberikan rayuan kecil pada pria itu. "Jika kau menginginkan ku, datanglah. Aku menunggumu di ruko kecil belakang pasar. Datanglah sendiri sayang, " bisik Veyna. Setelah itu Veyna melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan pria dari pasar itu. Veyna pergi ke parkiran dan memasukkan daging belanjaannya ke dalam mobil. Dia juga mengganti jaket dan maskernya, lalu memasukkan sebuah benda tajam ke dalam tas nya secara diam-diam. Tanpa Veyna sadari, Matteo memperhatikannya dari jauh. "Itukan Leyna? Apa yang dia lakukan?" Ujar Matteo sambil memperhatikan gerak-gerik Veyna. Setelah mempersiapkan semuanya, Veyna lalu berjalan menuju ruko kosong di belakang pasar. Matteo mulai mengikuti Veyna secara diam-diam sampai ke ruko kosong belakang pasar.
"Ngapain Leyna ke ruko kosong terbengkalai ini?" Batin Matteo yang mulai curiga dengan gerak-gerik Veyna. Tak berselang lama, pria pedagang daging itu datang menghampiri Veyna. Pria itu dengan kotor nya hendak membuka resleting celananya. Namun hal yang tak di duga adalah, baru saja pria itu ingin memeluknya dari belakang dia langsung menusuk perut pria itu. Kini tanpa menggunakan masker Veyna memperlihatkan wajahnya, hingga membuat pria itu ketakutan.
"Ha-hantu... TOLONGGGG, " teriak pria itu meminta tolong.
"Leyna. Tolong ampuni aku. Aku berjanji tidak mengulanginya lagi, "
"Apakah kau mendengarkan jeritan saudariku saat kalian menghabisinya? Kalian memperkosa saudari kembarku dan membunuhnya lalu meninggalkan mayat nya di pinggir jalan bagaikan bangkai anjing. APA KAU PERNAH BERPIKIR UNTUK MENYELAMATKANNYA?" ucap Veyna yang mulai kesal.
"Nyawa di bayar dengan nyawa. Penderitaan Leyna, harus di bayar dengan penderitaan, " Veyna melihat ke arah resleting pria itu yang telah terbuka dan menertawakan itu. "Aku rasa kau tak pantas mempunyai itu. Karena kau hanya menggunakannya untuk membunuh saudariku, " ucap Veyna yang langsung membuka celana pria itu dan memotong alat vitalnya. Pria itu berteriak kesakitan dan tak berselang lama dia tewas karena di bunuh oleh Veyna. Matteo yang membeku melihat kebengisan dari Veyna tidak bisa berkata-kata, bahkan tak lama dia melihat beberapa warga mulai berlarian mendatangi mereka karena mendengar teriakan dari pria tersebut. Matteo yang menyadari bahwa Veyna akan tertangkap langsung berlari menghampiri Veyna dan membawanya kabur. "Matteo, kau?" Belum sempat Veyna mendapatkan jawaban dia langsung menutup mulut Veyna dengan tangannya dan membawanya bersembunyi di tempat yang aman.
Melihat mayat pria itu, warga langsung menelfon polisi dan memberikan laporan bahwa telah terjadi pembunuhan di pasar. Merasa aman, Matteo membawa Veyna pergi keluar dan kini mereka sudah berada di pasar.
"Apa yang kau lakukan Leyna? Dan kenapa kau menyebut bahwa dia telah membunuh Leyna. Jika benar lalu kau siapa?"
"Aku akan menceritakan semuanya pada mu Matteo. Tapi sebelum itu kita harus pergi dari sini, " ucap Veyna. Matteo masuk ke dalam mobil Veyna dan pergi bersama ke suatu tempat. Veyna membawa Matteo ke rumah baru milik Leyna dan menuju ke halaman belakang rumah tempat Leyna di makamkan. Di sana Matteo sangat keheranan ketika melihat batu nisan bertuliskan nama Leyna Hernandes tertancap di kuburan itu.
"Apa ini semua aku masih belum mengerti, "
"Alvarez Hernandes mempunyai dua anak perempuan kembar bernama Leyna dan Veyna. Saat umur kami 5 tahun, kami terpisah karena insiden kebakaran yang menimpa sekolahan kami. Saat itu mereka mengira aku Veyna sudah tiada, namun aku masih hidup dan di besarkan oleh pasangan suami istri paruh baya di sebuah desa. Aku hanya mampu bersekolah sampai Sekolah Menengah Pertama. Untuk melanjutkannya aku tidak bisa, karena waktu itu orang tua yang merawat ku meninggal dunia. Dan aku menjadi sebatang kara sendirian tanpa adanya keluarga yang membantuku. Untuk melanjutkan hidupku sendiri, aku berjuang mati-matian mulai bekerja sejak lulus SMP. Semua pekerjaan sudah aku rasakan, dan segala bentuk cacian, pukulan, bahkan pelecehan juga sudah aku lalui semasa aku bertahan hidup. Hingga sekarang tempat saat aku kembali bertemu dengan Leyna. Aku bertemu dengan Leyna sekitar kurang lebih dua minggu lalu. Dia membeli rumah ini sebenarnya bukan untuk dirinya, melainkan untukku. Malam itu saat Leyna mengantarkan dirimu pulang, dia tidak kecelakaan. Melainkan tiga pria tak di kenal telah membunuh bahkan memperkosanya secara bergantian. Dan ya kuburan yang berada di depan matamu saat ini adalah kuburan Leyna. Wanita yang hendak kau nikahi, " mendengar kisah itu, Matteo terkejut. Dia tidak menyangka wanita yang berdansa, mengantarkannya pulang, bahkan berbicara dengannya telah tewas di saat itu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasia࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...