Malam tahun baru telah tiba, semua tamu undangan datang ke pesta akhir tahun di kediaman Hernandes. Acara yang di gelar dengan menyalakan 1000 kembang api menjadi pesta termegah pertama kali di rayakan di Dubai.
"Ayah happy new year, " ucap Leyna yang kemudian mengecup kening Varez.
"Leyna punya hadiah akhir tahun untuk ayah. Kayaknya ini adalah hadiah kecil sih, dan semoga ayah menyukainya, "
"Apapun itu ayah terima nak, apalagi yang memberikannya adalah putri ayah sendiri, " ucap Varez sembari menerima pemberian putrinya. Varez lalu membuka hadiah berupa kotak kecil yang ternyata isinya adalah sebuah jam tangan mewah. Varez sangat suka mengoleksi jam tangan, itu sebabnya Leyna memberikan jam tangan itu sebagai hadiah tahun baru untuk ayahnya. "Terima kasih ya nak, " ucap Varez yang kemudian memeluk putrinya. Mereka semua saling bertukar hadiah untuk merayakan pesta akhir tahun.
"Selin kau di mana?" Tanya Candra lewat telfon.
"Aku bentar lagi siap, "
"Kau kesini sama siapa?"
"Sendiri naik taksi, "
"Tunggu di sana, aku akan menjemput mu, " ucap Candra yang kemudian mematikan ponselnya. Candra menggenggam sebuah kotak cincin yang dia sediakan untuk mengikat Selin di malam itu juga. Selin yang senang bahwa Candra akan menjemputnya dengan cepat bersiap-siap. Tak berselang lama seseorang mengetuk pintu rumah kontrakan Selin. "Candra? Kamu secepat itu?" Gumam Selin yang kebingungan saat mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Selin langsung turun untuk membuka pintu tersebut, namun saat di buka Selin terkejut ketika melihat orang yang mengetuk pintunya bukan Candra melainkan kepercayaan Ayaz.
"Siapa kalian?"
"Pangeran Ayaz meminta kami kemari untuk menjemput mu, "
"Tidak, "
"Ikutlah tuan putri, ayah dan ibu mu kini sudah menjadi tahanan pangeran Ayaz. Jika kau tidak ikut bersama kami, maka pangeran Ayaz akan mengeksekusi orang tuamu, "
Mendengar itu sekujur tubuh Selin tiba-tiba lemas. Selin lemah kalau soal orang tuanya, apalagi di jadikan tahanan seperti budak. Mau tidak mau Selin menyerahkan diri dan ikut bersama mereka untuk kembali ke Turki. Tidak ada yang di pikirkan Selin selain orang tuanya saat ini. Pandangannya kosong saat orang-orang Ayaz membawanya masuk ke dalam mobil menuju bandara.
Tak berselang lama, Candra tiba di kediaman Selin. Melihat pintu yang terbuka, Candra masuk dan memanggil Selin. Berkali-kali Candra memanggil namun Selin tidak memberi jawaban sama sekali. Saat di telfon juga suara ponsel Selin terdengar dari arah kamarnya. Candra pergi mengecek ke kamar Selin namun ia tidak menemukan Selin hanya ponselnya. "Kemana Selin?" Batin Candra yang penasaran bercampur khawatir. Setelah lama berpikir keras, Candra ingat bahwa yang sedang mengincar Selin saat ini adalah Ayaz Bunyamin. "Apa mereka berhasil membawa Selin?" Candra yang panik langsung keluar dari rumah kontrakan Selin dan segera pergi mengejar Selin. Candra melaju kencang untuk mengejar mereka menuju Bandara. Singkat cerita, Candra tiba di bandara dan dari kejauhan Candra melihat orang-orang itu membawa Selin ke sebuah helikopter. "BERHENTI, " teriak Candra. Mendengar itu, mereka semua menoleh ke arah Candra begitu juga dengan Selin. "Candra?" Gumam Selin pelan. "LEPASKAN DIA!" perintah Candra meminta Selin untuk di lepaskan. "Katakan padanya kau harus ikut dengan kami. CEPAT, " bentak salah satu anak buah Ayaz. "Baik, tapi tolong beri aku waktu untuk berbicara dengannya. Aku tidak akan kabur, aku akan ikut dengan kalian, " ucap Selin. Setelah melepaskan ikatan di tangannya, Selin berlari mendekati Candra dan langsung memeluknya.
"Maafkan aku Candra, aku tidak bisa berlama-lama lagi di sini. Ayaz mengancam ku jika aku tidak menikahinya maka dia akan membunuh orang tua ku, " gumam Selin.
"Apa kau yakin ingin menikah dengan Ayaz?"
"Kalau bukan karena orang tua ku, aku tidak mau menikah dengannya. Aku punya pilihan ku sendiri, "
"Candra ada yang mau aku katakan padamu, "
"Aku tidak tau apakah ini menjadi pertemuan terakhir kita atau tidak. Tapi.. Aku sangat mencintaimu Candra, entah bagaimana tapi aku sangat mencintaimu. Sejujurnya berada di samping mu membuatku sangat nyaman, aku bahagia bersama mu, "
"Walau aku seorang supir?"
"Mau kau supir atau bukan aku tidak peduli karena aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu, "
"Selin, terima kasih sudah mencintaiku, "
"Maafkan aku jika selama ini aku membuatmu kerepotan Candra, "
"HEI APAKAH KALIAN SUDAH?" Teriak anak buah Ayaz yang memperhatikan mereka.
"Maafkan aku Candra, aku harus pergi. Demi orang tua ku, " ucap Selin yang perlahan meninggalkan Candra. Selin lalu pergi bersama anak buah Ayaz menggunakan helikopter dan terbang menuju ke Turki. Candra yang dari tadi diam lalu menelfon anak buahnya. "Terbangkan satu helikopter untukku, " ucap Candra. Tak berselang lama helikopter datang, Candra langsung naik dan pergi terbang ke Turki untuk menyelamatkan Selin beserta keluarganya.
----------------
"Dimana Candra?" Tanya Zyan."Entahlah ayah, dia bilang ingin menjemput Selin tadi, " jawab Kirana.
"Coba kau telfon lagi, ini sudah mau jam 12 malam apa dia mau melewatkan pesta 1000 kembang apinya?"
"Baik ayah, "
Berkali-kali Kirana menghubungi ponsel Candra namun tidak ada jawaban sama sekali. "Bagiamana?" Tanya Zyan. "Tidak di angkat ayah. Atau mungkin dia mau mengajak Selin ke tempat lain. Kak Candra bilang hari ini dia mau mengikat Selin, " ucap Kirana. "Wow, ya sudahlah biarkan saja dia bersama Selin, " jawab Zyan yang kemudian mengajak putrinya untuk segera mempersiapkan pesta 1000 kembang api. Kini sudah menunjukkan pukul 12 malam, 1000 kembang api yang sangat besar di lepaskan ke langit memberi warna baru. Candra yang berada di helikopter dari jauh melihat keindahan 1000 kembang api tersebut. "Maafkan aku pergi tidak memberitahu kalian, " batin Candra.
----------------
Setibanya di Turki, Selin di bawa ke istana megah milik keluarga Bunyamin dan di kurung bersama kedua orang tuanya. Melihat ibunya, Selin menangis dan langsung memeluk ibunya dengan sangat erat. "Ibu maafkan Selin, " ucap Selin meminta maaf pada ibunya. "Sudahlah nak lupakan itu, kami yang harusnya meminta maaf padamu nak. Kami tidak tau ternyata sifat asli Ayaz seperti ini, " jawab ibunya. Ayah Selin hanya bisa diam karena merasa telah melakukan kesalahan dengan menjodohkan putrinya pada keluarga Bunyamin.
![](https://img.wattpad.com/cover/377041863-288-k151390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasi࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...