Matteo langsung membawa Veyna pergi menjauh sebelum ada yang melihat mereka. Di tengah perjalanan, Matteo melihat luka pada lengan Veyna. "Kita ke rumah sakit. Tangan mu terluka, " ucap Matteo. "Tidak. Aku akan obati lukanya sendiri saja, " jawab Veyna. Matteo pun menuruti apa yang di katakan oleh Veyna. Matteo mengajak Veyna ke sebuah restoran dengan suasana sejuk dari pantai. Veyna mengambil kotak obat yang ada di mobilnya untuk mengobati lukanya sendiri. "Shhh, " mendengar Veyna sedikit merintih kesakitan, Metteo mengambil perban dari tangan Veyna dan berniat untuk membantu mengobati luka tangan Veyna.
"Biar aku bantu, " ucap Matteo.Veyna menurut dan menyerahkan lengannya untuk di obati oleh Matteo.
"Aw, "
"Maaf, "
"Kenapa kau lakukan ini Veyna? Kau tidak usah membahayakan dirimu seperti ini, "
"Aku tidak bisa tenang sebelum para pelaku itu habis di tangan ku Matteo. Aku tau polisi bisa membantu, tapi hukuman yang mereka berikan belum tentu bisa membantu saudari ku, " ucap Veyna. Matteo hanya diam mendengarkan perkataan Veyna hingga selesai mengobati luka Veyna dan memberikan perban. "Aku sudah memesankan mu makanan. Memburu pelaku pasti membutuhkan tenaga?" Ucap Matteo yang sedikit mengejek Veyna.
----------------
"Apa ini. kemarin kita sudah mendapatkan kasus pembunuhan dan sampai sekarang masih belum di ketahui, dan sekarang sudah ada kasus pembunuhan dengan cara yang sama, " gumam Omar seorang Brigadir kepolisian Dubai. Tak berselang lama Jenderal kepolisian datang dan menemui Omar.
"Apa yang terjadi Omar? Kenapa kalian masih belum bisa menangkap si pelaku?"
"Ayah. Beri aku waktu. Aku pasti akan mendapatkan pelakunya, "
"Sampai kapan? Apakah sampai menimbulkan korban selanjutnya?"
"Hari ini aku akan menemui tuan Alvarez dan meminta bantuannya, "
"Ayah bisa kah kita berhenti melibatkan keluarga Hernandes lagi?"
"Jika kau tidak mau ayah melibatkan mereka maka usahakan malam ini pelaku sudah di tangkap, " tak berselang lama tim penyidik datang dengan membawa beberapa barang bukti di rumah tempat kejadian. Yang berhasil di amankan adalah pisau, tongkat bisbol, dan juga ponsel.
"Apa ini?"
"Pak. Saat kami sedang memeriksa sampel darah. Sampel darah ini berbeda dengan darah si korban. Aku rasa korban sempat melukai pelaku, "
"Kami juga mendapatkan saksi dari beberapa warga yang mengatakan. Saat kejadian mereka melihat seorang wanita masuk di dalam rumah itu, dan juga sempat memotret mobil tersebut, " ucap penyidik yang langsung memberikan foto mobil tersebut. "Cepat kalian cari mobil ini dan tangkap si pemiliknya, " ucap Omar.
----------------
"Matteo kita mau ngapain ke sini?" Tanya Veyna yang menyadari bahwa Matteo membawanya ke showroom.
"Aku melihat seseorang memotret mobil ini. Kita akan menjualnya dan aku akan membelikan mu mobil yang baru, "
"Tapi Matteo-"
"Dengar ini demi keamanan mu, "
Matteo dan Veyna turun lalu menemui si pemilik showroom tersebut. Setelah bernegosiasi yang cukup lama, akhirnya mobil Veyna pun di beli dan di ganti dengan mobil yang baru. Setelah mendapatkan mobil baru, Veyna dan Matteo lanjut pulang ke rumah mereka.
----------------
"Leyna, dari mana saja kamu? Dan siapa dia?" Ucap Varez yang kebingungan melihat anaknya datang bersama dengan pria asing.
"Dia-"
"Saya Matteo. Saya dari Eropa, "
"Oh aku pernah mendengar nama mu. Kau pengusaha yang ingin membangun panti asuhan di kota ini bukan?"
"Benar tuan, "
"Bagaimana bisa kau bersama putri ku?"
"Em begini tuan. Tadi taksi yang ku naiki tidak sengaja menabrak mobil putri anda saat di parkiran depan mall. Jadi atas permintaan maaf saya, saya membelikan dia mobil baru. Dan katanya dia tidak biasa menggunakan mobil baru jadi saya menyetir kan mobil tersebut untuk putri anda, "
"Apa itu benar Leyna?"
"I-iya ayah. Dia benar, "
"Lalu tangan mu?"
"Ini tadi terkena goresan kecil ayah. Tapi tenang lukanya sudah di obati kok ayah, "
"Oh ya tuan Matteo. Sebagai tanda terima kasih saya, mari mampirlah. Istriku sebentar lagi pulang, kita akan berbincang-bincang di dalam, "
Varez mengajak Matteo masuk ke dalam rumah bersama dengan Veyna. Singkat cerita, hari sudah mulai sore. Varez meminta anak buahnya untuk mengantarkan Matteo pulang sampai ke hotelnya. Namun di saat yang bersamaan kepolisian datang bersama dengan Omar dan juga Dabir yang merupakan jenderal kepolisian.
"Omar, Dabir. Ada apa?"
"Maaf menggangu mu tuan. Kami ingin meminta izin untuk membawa putrimu Leyna ke kepolisian, "
"Apa kalian menyangkutkan putri ku atas kasus pembunuhan yang sedang terjadi?"
"Omar putra ku mengatakan bahwa mobil dalam foto ini merupakan foto mobil putri mu tuan, " ucap Dabir sambil memberikan foto mobil tersebut pada Varez. Saat melihat foto mobil tersebut, Varez terdiam karena mobil tersebut memang mirip dengan foto mobil putrinya.
"Leynaa, " panggil Varez.
Veyna yang sejak tadi menguping pembicaraan mereka langsung turun dan menghampiri ayahnya.
"Bisa kau jelaskan foto ini pada mereka, "
"Em ayah aku sama sekali tidak mengerti. Bagaimana bisa kalian mengira bahwa mobil ini milik ku, bisa saja itu mobil or-"
"Itu tidak mungkin nak. Mobil itu adalah hadiah pemberian ayah untukmu. Dan mobil jenis begitu hanya ada satu di dunia ini dan ayah sendiri yang merancangnya agar nyaman dan pas untuk mu, "
Omar sekilas melihat anting Veyna yang hanya ada satu di telinga, dan mengingat kembali bahwa di kasus pembunuhan pertama di temukan satu anting yang mirip dengan anting Veyna.
"Maaf nona. Dimana anting mu yang sebelah?"
Veyna mengecek antingnya dan baru menyadari bahwa antingnya hilang satu.
"Dimana anting mu Leyna?"
"Ta-tadi.."
"Biar aku bantu jawab tuan. Anting itu ada di tangan kami. Anting itu kami temukan di tempat kejadian pasa kasus pembunuhan pertama, "
"Leyna apa benar kau melakukannya?" Tanya Varez.
"Apakah ayah lebih percaya pada polisi yang mengarang cerita dari pada putri ayah sendiri?"
"Nak. Ayah percaya padamu bahwa kau tidak melakukannya. Tapi barang bukti in-"
"Leyna, " ucapan Varez terpotong saat Matteo tiba-tiba datang kembali.
"Matteo. Kau ngapain kemari?" Batin Veyna yang panik saat melihat Matteo datang.
"Ada apa Matteo?" Tanya Varez. "Tuan apakah aku datang di waktu yang salah. Maksudku mengapa ada polisi di sini?" Tanya Matteo.
"Mereka menyebutkan bahwa Leyna adalah pelaku dari pembunuhan yang sedang terjadi, "
"What? Bukti apa yang kalian punya?"
"Mereka memberikan foto mobil Leyna dan juga anting ini, "
"Pft. Pak inspektur maaf membuat kalian kecewa. Tapi Leyna bukanlah pelakunya. Maksudku, anting itu bisa jadi milik orang lain bukan milik Leyna. Dan mobil itu-"
"Tidak mungkin milik orang lain juga tuan Matteo. Mobil itu hanya ada satu di dunia dan hanya Leyna yang punya, "
"Tuan. Untuk mobil bisa saja ada kekeliruan, maksudku. Bisa saja mobil itu di beri warna yang sama dengan mobil Leyna yang asli, " ucap Matteo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasy࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...