"Raja Furkan. Maafkan tindakan putra ku. Aku tidak tau bahwa putra ku akan melakukan tindakan menjijikan seperti itu, "
"Aku memaafkannya. Sudah lupakan itu, tidak baik untuk kesehatan mu, "
Furkan sekilas melihat ke arah Selin putrinya dan perlahan mendekatinya. "Kemana saja kau nak? Apa kau tidak merindukan ayah mu ini?" Ucap Furkan yang mulai menangis dan memeluk putrinya. Selin membalas pelukan itu dan meminta maaf pada ayahnya. Kedua bola mata Furkan menatap ke arah Candra yang kini sedang di obati oleh beberapa dayang kerjaan. Furkan menghampiri Candra dan duduk bersebelahan dengannya.
"Terima kasih nak. Kau sudah menyelamatkan keluargaku. Aku tidak tau harus membayar jasa mu dengan apa?"
Candra tersenyum sembari menatap Selin dari kejauhan. "Aku tidak membutuhkan apa-apa saat ini tuan kecuali restumu, " ucap Candra.
"Ma-maksudnya?"
"Aku mencintai putrimu tuan. Aku ingin menepatkan nama putrimu di hatiku, "
"Nak, aku akan memberikan restu itu. Tapi jangan terburu-buru, aku tau kalau putriku masih punya impian. Jika kau mau menunggu biarkan dia mengejar impiannya terlebih dahulu, "
"Candra, kenapa terburu-buru. Kita beristirahat dulu baru membahas soal ini, " ucap Varez yang kemudian mengajak mereka untuk kembali ke kerajaan Sema. Varez meminta agar Bunyamin kembali memerintah kerajaan walau kondisinya sedang cacat. Varez juga menunjuk seseorang yang dia percaya untuk menjadi kaki tangan Bunyamin dan membantunya.
Singkat cerita, 5 hari telah berlalu. Zyan, Varez, dan Candra harus kembali ke Dubai. Tidak lupa Furkan juga memberikan ijin Selin untuk ikut bersama mereka ke Dubai, dan meminta Zyan beserta keluarganya untuk menjaga Selin. Beberapa pengawal mengantarkan mereka menggunakan mobil kerajaan sampai ke bandara lalu terbang ke Dubai.
----------------
Sebulan telah berlalu, kini semua kembali normal. Zyan membelikan sebuah rumah yang cukup minimalis dengan beberapa penjagaan ketat untuk Selin yang jaraknya tidak begitu jauh dari kediaman Hernandes. Selin kini menjadi asisten pribadi Candra, hal itu di karenakan Candra tidak mau Selin jauh-jauh darinya."Gohar? Kau baru tiba, "
"Maafkan aku tuan. Kondisi di India sangat memburuk, aku terpaksa bertahan di sana dan lupa memberi kabar kalian, "
"Tidak apa-apa Gohar. Bagaimana, urusan mu di sana sudah selesai?"
"Sudah tuan. Dan ini ada manisan untuk kalian, Vishal dan Kaali baru saja di karuniai bayi perempuan. Dan dia meminta ku membawakan manisan ini untuk kalian. Terima lah tuan, aku sudah memberikannya pada tuan Varez dan juga tuan Dicto. Sekarang giliran kalian, " ucap Gohar memberikan manisan itu pada Zyan dan anak-anak Zyan.
"Em, dimana nyonya Esmes? Aku tidak melihatnya?"
Zyan yang ingin menyuap manisan tersebut, terhenti ketika mendengar Gohar mempertanyakan soal istrinya. "Apa paman tidak melihat berita?" Tanya Bella.
"Bella. Paman terlalu sibuk di markas persembunyian, tentu tidak ada listrik maupun sinyal, "
"Ibu sudah meninggal kurang lebih 4 bulan yang lalu, "
Mengetahui itu, Gohar terkejut sampai-sampai menjatuhkan sekotak manisan di tangannya.
"Ba-bagaimana bisa?"
"Dia tewas-" ucapan Kirana terhenti saat Candra memegang pundaknya. Kirana menatap ke arah ayahnya yang tiba-tiba diam. "Paman Gohar, mau aku antarkan ke makam ibu?" Tanya Candra. Gohar lalu mengangguk dan pergi bersama Candra ke makam pribadi milik Hernandes. Di sana Gohar meletakkan setangkai bunga di atas makam Esmes. Sambil mengelus-elus batu nisan Esmes, Gohar teringat dengan perkataan Vijay di masa lalu.
"Gohar. Kau sudah seperti saudara bagiku. Aku percaya padamu, dan kumohon saat aku tidak ada nanti tolong jaga adik-adikku. Sayangi mereka seperti aku menyayangi mereka. Kebahagiaan adik-adikku ada di tangan mu. Velyn, Esmes, dan juga Kyara. Mereka kupu-kupu kecilku. Aku mencintai mereka melebihi diriku sendiri, " ucap Vijay dengan deraian air mata mengalir dari pipinya sambil memandangi foto adik-adiknya.
"Sangat sulit bagiku mengungkapkan betapa sayangnya diriku pada mereka. Walaupun saat ini mereka sudah bersuami dan Kyara kelak menikah, bagiku mereka tetap bayi kecil yang masih membutuhkan tangan kakaknya ini untuk berjalan, "
Mengingat itu, air mata Gohar mengalir membasahi pipi. "Vijay. Dimana pun kau sekarang aku meminta maaf karena tidak bisa menjaga adikmu, " ucap Gohar.
Tak berselang lama suara keributan datang dari luar, beberapa anak buah Hernandes membawa paksa seorang pria. Mendengar itu, semua keluarga Hernandes keluar dan menghampiri mereka.
"Ada apa ini?" Tanya Zyan.
"Kami menemukan penyusup di rumah tuan Gohar, "
"Dengarkan aku. Aku bukan penyusup, aku dat-" ucapan pria itu terhenti saat dia melihat Gohar.
"Paman, paman. Katakan pada mereka kalau aku bukan penyusup, "
"Tuan maaf aku lupa memberitahukannya pada kalian. Mendiang paman ku Rattore meminta membawanya bersama ku, "
"Kalian dengar? Aku bukan penjahat, " ucap pria itu.
"Bella ambilkan kotak obat nak, " ucap Zyan. Bella masuk kedalam rumah dan mengambil kotak obat tersebut dan memberikannya pada pria itu. "Obati luka mu, " ucap Bella sambil memberikan kotak obat itu pada pria tersebut. Mereka semua kembali ke tempat masing-masing sementara Gohar membawa Rakesh bersamanya ke rumah.
"Kau ini bodoh, " ucap Gohar sambil memukul kepala belakang Gohar.
"A-aku tidak tau apa-apa paman. Aku sedang makan dan mereka tiba-tiba menanyakan siapa kamu ngapain kamu di rumah tuan Gohar. Dan belum aku jawab pertanyaan itu mereka malah menghajar ku dan menyeret ku, "
"Rakesh. Mereka adalah keluarga terpandang di seluruh dunia. Uni Emirat Arab, Amerika, Turki, Rusia, bahkan Swiss. Mereka merupakan jaringan ternama yang banyak membantu masyarakat di setiap dunia dalam berbagai kasus kriminal. Pelatihan di sini sangat ketat, kau akan ku masukkan dalam pengawasan ku. Jadi ku mohon agar kau berlatihlah dengan giat. Agar mendiang paman Rattore tenang di sana, "
"Paman, bisa ku katakan satu hal? Aku tidak suka berkelahi. Aku hanya ingin menjadi penyanyi, dan tetap menjadi penyanyi, "
"Aku tau itu Rakesh. Setelah menguasai ilmu bela diri kau bebas mau menjadi penyanyi atau apapun itu, "
"Bisakah aku berlatih 2 minggu saja?"
"Nawar? Baiklah kau akan bertahan 2 tahun, "
"Paman, aw-" Gohar tersenyum sambil mengobati luka-luka Rakesh. Setelah selesai mengobati luka-luka nya, Gohar meminta Rakesh untuk mengembalikan kotak obat tersebut ke rumah Zyan.
![](https://img.wattpad.com/cover/377041863-288-k151390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasia࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...