Semua sangat gembira dan menikmati acara tersebut begitu juga dengan keluarga Hernandes. Bella yang tak mau kalah dengan Rakesh yang membuatnya terpukau meminum seteguk gelas air alkohol dan mulai ikut bernyanyi bersama dengan Rakesh. Zyan yang melihatnya terkejut dan ikut menyoraki putrinya yang juga mempunyai suara yang begitu merdu.
Malam harinya, acara telah selesai. Kini mereka berkumpul bersama untuk mengumumkan perjodohan antara Bella dan Rakesh.
"Bagus lah kalau kalian mau datang dan berkumpul di sini. Karena ada yang ingin aku dan tuan Zyan ingin sampaikan pada kalian, " ucap Rendra.
"Apa yang ingin kalian sampaikan?" Tanya Varez.
"Ini mengenai pernikahan putra ku dan putri tuan Zyan, Bella, " mendengar itu semua tersenyum bahagia. Namun Rakesh malah terkejut dan sedikit merasa malu.
"Em. Ayah bisakah kita bicarakan ini pribadi saja? Bagaimana jika Bella menolak ku?" Bisik Rakesh pada ayahnya.
"Dia tidak akan menolakmu. Benarkan Bella?" Tanya Rendra.
"Tidak. Aku menolak perjodohan ini, " ucap Bella. Penolakan Bella yang dadakan membuat semua orang terkejut begitu juga dengan Zyan.
"Nak. Ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba menolak, "
"Ayah aku minta maaf. Tuan Rendra aku juga minta maaf. Bukannya aku menolak. Tapi aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak gentle men seperti Rakesh, "
"Bella apa maksud mu?" Tanya Zyan yang sedikit bingung.
"Iya ayah aku berkata yang sebenarnya. Jika dia memang pemuda pemberani kenapa harus ayahnya yang meminta pernikahan ini bukan dirinya, " ucap Bella. Perkataan Bella membuat Zyan dan Rendra tersenyum. Rakesh yang mendengar itu pun tersenyum karena ternyata Bella hanya ingin mendengar kalimat itu keluar dari mulut Rakesh.
"Kau ingin mendengarkannya?" Tanya Rakesh
Kini Zyan memberi kode pada Rendra untuk mundur dan memberikan peluang pada kedua pasangan itu untuk saling berbicara.
"Apa kau yakin ingin mendengarkannya dari mulut pemuda biasa ini?"
"Menurutku kau bukan pemuda biasa. Suara mu yang merdu saja mampu membuat wanita seperti ku terpanah. Menurutku, kaulah penyihirnya, "
"Apa kau ingin melihat sihir ku yang lainnya?"
"Tentu, "
"Tapi Bella. Dan tuan Zyan. Kalian dari keluarga terpandang, aku hanyalah pemuda biasa. Kekayaan ini juga adalah hasil kerja keras ayahku. Apa yang aku hasilkan juga hanya mampu mencukupi kebutuhan ku saja, "
"Jangan karena kami dari keluarga terpandang kau akan terus merasa kurang di mata kami. Calon mertuamu Zyan sudah membeli semua tambang milik Sharma. Dan tambang itu akan di berikan oleh Zyan atas nama mu sebagai hadiah pernikahan kalian berdua, " ucap Varez.
"Tuan Varez. Sama saja bagiku. Yang aku mau adalah istri dan anakku kelak tercukupi berkat kerja keras ku bukan berkat bantuan orang, "
"Nak. Aku mencari menantu bukan untuk memenuhi kebutuhannya. Itu sama saja bahwa aku tidak bisa memenuhi kebutuhan putri ku sampai-sampai mencari menantu untuk mencukupinya. Aku mencari menantu untuk bisa melindungi putri ku kelak. Bagaimana bisa kau mencari uang jika istrimu saja tidak bisa kau lindungi?"
"Biarkan orang-orang yang bekerja untuk mu. Kau duduklah di rumah dan jaga anak istrimu, " sambung Zyan. Mendengar itu Rakesh terharu dan berlutut di hadapan Zyan. Melihat itu Zyan langsung meminta Rakesh untuk berdiri.
"Terim kasih tuan. Aku-"
"Sudahlah. Aku akan menarik lagi tambang itu jika kau masih memanggilku tuan. Aku akan menjadi ayah mertuamu, jadi panggillah ayah, " ucap Zyan yang kemudian memeluk Rakesh. "Bagaimana Rakesh. Kau tidak mau melamar putriku?" Tanya Zyan. "Baiklah. Tunggu sebentar, " jawab Rakesh yang berlari ke kamarnya mengambil sesuatu di kamarnya. Ternyata Rakesh mencari cincin yang sudah lama dia beli dan akan dia berikan pada Bella.
"Kau bilang ingin melihat sihir ku bukan?"
"Maka menikahlah dengan ku. Dan aku berjanji akan membahagiakan mu, " ucap Rakesh. Namun belum sempat Bella menjawabnya, tiba-tiba Bella kembali merasa sesak nafas. Mereka yang melihatnya seketika panik dan mendekati Bella.
"Nak kamu gak papa?" Tanya Zyan yang panik. Bella yang tak bisa berkata lagi kembali jatuh pingsan. "Rathi ambilkan air, " ucap Rendra menyuruh Rathi. "Tidak ayah. Sebaiknya kita bawa kak Bella ke rumah sakit. Sepertinya ada penyakit yang di derita kak Bella. Belakangan ini kak Bella sering merasa sesak nafas, " ucap Rathi. Mendengar itu Zyan langsung menggendong putrinya dan langsung membawanya ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, terlihat mereka semua sedang menunggu Bella yang sedang di periksa.
"Bagaimana dok?"
"Tuan Zyan. Maaf sebelumnya. Kenapa penyakit seperti ini tidak di tangani dengan cepat?"
"Apa yang terjadi pada putriku?"
"Putrimu mengalami penyakit jantung bocor. Dan kini kondisi nya semakin parah. Katup jantung nya harus segera di ganti, " ucap dokter tersebut. Mendengar itu tentu membuat Zyan dan yang lainnya terpukul begitu juga dengan Rakesh. Zyan baru menyadari bahwa selama ini putrinya menyembunyikan penyakit itu padanya dengan alasan tidak mau di periksa ke dokter.
"KAU HARUS LAKUKAN SESUATU DOK. AKU AKAN MEMBAYAR SEMUANYA AGAR PUTRIKU BISA SEMBUH, " ucap Zyan yang begitu khawatir dengan keselamatan putrinya.
"Tuan. Untuk mengganti katup jantung itu kita membutuhkan katup jantung dari pendonor. Tapi mana mungkin ada orang yang bersedia mendonorkan katup jantung tersebut, " ucap dokter.
"AKU AKAN MENDONORKAN KATUP JANTUNGKU, " ucap Zyan. Mendengar itu tentu membuat putranya Candra semakin khawatir.
"Ayah tenanglah. Kita pasti menemukan jalan keluarnya, " ucap Candra. Zyan memang pria kuat tapi soal anak dan istrinya dia tidak kuat. Zyan menangis di pelukan putranya. Sementara dokter pergi untuk memberikan waktu mereka berpikir. Zyan menghampiri putrinya yang masih terbaring di ranjang. "Kenapa kamu sembunyikan ini dari ayah nak?" ucap Zyan sambil meletakkan tangan putrinya di keningnya. Hingga tak berselang lama gerakan dari jari jemari Bella terasa. Zyan yang merasakan pergerakan itu langsung mencoba untuk membangunkan Bella.
"A-ayah..."
"Iya nak. Ayah di sini, "
"Aku di mana ayah? Kepala ku sakit sekali, "
"Kenapa kamu sembunyikan semua ini dari kami nak?"
"Jadi ayah sudah tau semuanya?"
"Lain kali kalau ada apa-apa sama kamu ngomong ya nak. Jangan di pendam sendiri. Liat sekarang kondisi kamu semakin memburuk. Ayah gak mau kehilangan kamu nak. Ayah sayang dengan mu, "
"Maafin Bella ya ayah. Bella juga sayang sekali dengan ayah. Tapi Bella gak mau dengan penyakit Bella ini bikin ayah dan yang lainnya khawatir. Sudah terlalu banyak masalah yang kita hadapi ayah. Itu sebabnya Bella menyembunyikan penyakit Bella dari ayah dan dari semuanya, "
Beberapa keluarga mereka yang menyadari Bella telah siuman bersama masuk ke dalam ruangan itu dengan tatapan penuh sedih.
"Zyan apa keputusan mu sekarang?" Tanya Varez.
"Aku akan mencarikan orang yang mau mendonorkan katup jantungnya pada putriku, "
"Tapi kak. Itu tidak mungkin. Dimana kita akan mendapatkan orang yang mau mendonorkan katup jantungnya?"
"Pasti ada, " ucap Zyan yang kemudian berdiri hendak pergi. "Ayah, " panggil Bella yang membuat Zyan berhenti sejenak lalu menoleh ke putrinya.
"Aku akan senang jika si pendonor menyerahkan katup jantung itu dengan suka hati tanpa ada paksaan apalagi tindak pembunuhan, " ucap Bella mengingatkan ayahnya. Zyan tertunduk lalu pergi bersama Varez dan juga Dicto untuk mencari seorang pendonor.
![](https://img.wattpad.com/cover/377041863-288-k151390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Фэнтези࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...