Ϲһα⍴tᥱr 89

1 1 0
                                    

Namun di tengah pesta dansa, tiba-tiba Selin merasa pusing.

"Selin kamu kenapa?"

"Entahlah. Belakangan ini aku sering pusing dan mual, "

"Kita ke rumah sakit ya?" sebelum Selin membalas pertanyaan Candra, tiba-tiba Selin jatuh pingsan. Semua yang melihatnya merasa panik dan meminta Candra untuk segera membawanya ke rumah sakit. Seluruh keluarga Hernandes dan keluarga Sema ikut mengantarkan Selin ke rumah sakit.

----------------


Singkat cerita, dokter telah selesai memeriksa keadaan Selin dan kini menemui mereka semua.

"Bagaimana keadaan Selin dok?" Tanya Candra.

"Dia hanya kelelahan saja. Dan juga ada kabar baik lainnya. Nona Selin sedang hamil, dan usia kandungannya kurang lebih satu minggu. Jadi tolong di jaga kandungannya ya, " mendengar itu Candra dan seluruh keluarga Hernandes maupun Sema terkejut mengetahui Selin hamil.

"Candra. Apa kau yang bertanggung jawab atas ini?" Tanya Zyan.

"CANDRA JAWAB AYAH, " bentak Zyan. Candra yang masih shock hanya diam dan masuk ke dalam ruangan menghampiri Selin.

"Aku kenapa Can?"

"Kau melakukannya dengan siapa Selin?"

"Apa maksudmu aku tidak mengerti, "

"Kau hamil Selin, "

"Apa?"

"Apa ini cinta yang kau maksud?"

"Candra ini pasti ada kesalahpahaman, "

"APA LAGI YANG MAU KAU JELASKAN SELIN?" Bentak Candra.

"Tidak Candra. Aku tidak melakukannya dengan siapa-siapa. A-aku..." tiba-tiba Selin teringat dengan kejadian malam itu bersama Candra.

"Ya. Aku bersama mu Candra. Malam itu kita melakukannya bersama, "

"Dimana bukti nya kalau aku pernah menyentuh mu?"

"Candra? Kau tidak ingat? Malam itu kita minum bersama dan kau hilang kesadaran Candra, "

"Kau berbohong Selin. Aku sudah bersumpah pada ibuku tidak akan pernah menyentuh wanita sebelum sah, " mendengar itu Selin terkejut. Candra tidak mau mengakui perbuatannya bahkan tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Selin. "Ayah. Ayah percaya pada Selin kan? Selin-"

Plaak!

Satu tamparan keras dari ayahnya membuat Selin jatuh tersungkur di lantai. Melihat itu Candra hanya diam memejamkan mata.

"Ayah malu padamu Selin. Ayah sungguh malu. Apa ini dunia luar yang kamu mau selama ini? Menjadi jalang pada pria asing, "

"Candra adalah pria baik-baik. Tidak mungkin dia melakukan semua itu. Kau yang sudah membohonginya, "

"A-ayah Zyan. Percayalah padaku. Aku tidak melakukannya dengan siapa-siapa. Putramu-"

"STOP SELIN, " teriak Candra.

"Jika benar aku melakukannya. Apa kau ada bukti?"

"Candra. Ingatlah kembali kumohon. Malam itu kita melakukannya di kantor mu. Kau yang melakukannya pertama, "

"Tidak Selin. Kau berbohong. Aku tidak pernah mau melakukannya, "

"Candra benar. Waktu malam di kapal saja, dia menutupi pakaian mu, " sahut Gohar.

"Candra anak yang baik. Sejauh ini dia sering menutup komunikasi dengan wanita karena menjaga hasratnya, " sahut Dicto membela Candra. Semua orang kini membela Candra dan tidak ada satu pun yang membelanya bahkan orang tuanya sendiri.

"Tuan Zyan. Maafkan aku. Jujur aku tidak menyangka bahwa putri ku bisa melakukan tindakan serendah ini dan memalukan kami depan kalian keluarga terpandang. Tapi aku mohon satu. Kandungan putri ku juga masih baru, dan pernikahan-"

"Aku membatalkan pernikahan ini, " sahut Candra lantang.

"Candra. Kau tidak bisa melakukan ini Can. Aku-"

"Aku tidak sudi menikah dengan wanita yang sedang mengandung anak orang lain, " ucap Candra lantang dan langsung pergi meninggalkan Selin. Begitu juga dengan yang lainnya ikut pergi meninggalkan Selin. Selin berlari mengejar Candra dan minta di beri kesempatan.

"Candra aku mohon beri aku kesempatan. Aku akan buktikan kalau anak ini memanglah anak mu, " ucap Selin. Namun Candra malah menepis tangan Selin dengan sangat kuat hingga terjatuh ke tanah. Selin sudah pasrah dan hanya bisa menangis melihat Candra beserta keluarganya pergi meninggalkannya. Candra sama sekali tidak melihat kebelakang untuk memeriksa Selin. Dia pergi dengan rasa kecewa yang begitu besar.

"Candra. Ayah tau kau kecewa. Tapi dengan membentak Selin kau salah nak. Ibumu tidak mengajarkan kau untuk membentak wanita, "

Candra sama sekali tidak mendengarkan perkataan ayahnya. Dia hanya diam dan tanpa sadar seperti meneteskan air mata di pipinya. Sementara Selin mencoba untuk berdiri dan berjalan pulang dengan jalan kaki. Sepanjang jalan Selin hanya bisa diam dan menangis memikirkan Candra yang tidak mau bertanggung jawab dan malah membatalkan pernikahan mereka. "Kau sudah merusak segalanya Candra. Kau merusak kehormatan ku. Kau merusak impian kita untuk menikah. Dan kau juga merusak keluarga ku. Baiklah. Aku dan bayi ini akan hidup jauh dari mu. Aku tidak menginginkan sesosok ayah seperti mu untuk menjadi ayah anak ini. Aku membenci mu Candra. Aku membenci semua tentang mu, " batin Selin dengan tatapan kosong. Setibanya di rumah itu Selin terkejut melihat rumah itu sedang di kunci dari luar oleh seseorang.

"Pak permisi. Kenapa rumah ini di kunci?"

"Ayah mu yang meminta rumah ini untuk di kunci. Dan katanya rumah ini akan di serahkan kembali pada keluarga Hernandes, "

"Di-dimana ayah ku?"

"Mereka akan terbang ke Turki malam ini juga. Dan.. Mereka menitipkan surat ini untuk nona, " Selin menerima surat itu dan membacanya. Surat itu berisikan sebuah sumpah ayahnya. Dia tidak lagi menerima Selin sebagai putrinya dan sudah memutuskan tidak memberikan marga Sema padanya lagi. Membaca itu sontak membuat Selin hancur tak berdaya. Dia tidak menyangka sudah sejauh ini perbuatan Candra menyiksanya. Kini Selin tidak punya apa-apa lagi. Dia hanya punya bayi dalam kandungannya. Dia tidak punya uang maupun tempat tinggal. Selin berjalan pelan menyusuri kota Dubai untuk mencari bantuan. Dan tepat di bawah jembatan terlihat banyak orang-orang pinggir jalan tidur di sana. Selin mau tidak mau harus tidur di pinggir jalan untuk beristirahat. Candra semalaman tidak bisa tidur karena hanya memikirkan Selin. Dia masih tidak terima dan kecewa dengan apa yang sudah Selin lakukan. Perkataan Selin yang selalu menuduhnya karena telah menidurinya membuat Candra kepikiran. Dia berusaha mengingat kembali kejadian malam itu. Namun tetap saja, yang dia ingat adalah dia dan Selin sedang minum dan karena tidak sadar Candra  tertidur di kantornya. Efek kadar alkohol yang terlalu tinggi membuat Candra benar-benar tidak ingat kejadian lainnya pada saat itu.

----------------

Keesokan harinya, Zyan menerima kunci tersebut dari tukang yang menjaga rumah Selin. Melihat itu membuat Zyan khawatir dengan kondisi Selin dan memutuskan untuk mencari Selin. Sementara itu Selin sedang ke toko emas untuk menjual kalung emas dan juga gelang emasnya. Uang itu dia gunakan untuk membelikan makanan sehat dan bergizi untuk kandungannya. Zyan yang terus mencari Selin akhirnya berhasil menemukan Selin yang sedang berada di toko emas.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang