Ϲһα⍴tᥱr 57

1 1 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Varez berhasil mendapatkan tanah sekaligus rumah yang cukup besar dengan harga yang cukup mahal. Untungnya tabungan Leyna cukup untuk membayarnya tanpa bantuan dari ayahnya. Siang itu Leyna membawa saudari kembarnya Veyna untuk pindah ke rumah baru, sekalian membantunya untuk membersihkan rumah. Ketika sedang bersih-bersih, tiba-tiba Leyna mendapatkan telfon dari Kirana.

"Hallo, ada apa?"

"Kau dimana?"

"A-aku sedang beres-beres di rumah baru bersama temanku, "

"Cie yang habis beli rumah baru. Oh ya jadi tidak hari ini?"

"Bentar-bentar aku lupa. Oh ya hari ini turnamen balap mobil. Aku ingat, aku ingat. Em tapi... " sekilas Leyna melirik ke arah Veyna, dan saudarinya dengan lembut memberikan senyuman sebagai tanda bahwa dia memperbolehkan Leyna untuk pergi. "Ah baik aku akan segera datang, " jawab Leyna dengan sangat girang.

"Baiklah. Mau aku jemput?"

"Tidak usah. Aku akan yang akan menjemputmu. Tunggu saja di kantor mu, "

"Baiklah. Aku menunggumu, " ucap Kirana yang kemudian mematikan ponsel miliknya lalu pergi untuk menjemput Kirana. Sementara Veyna membersihkan rumah itu sendiri.

----------------


Setibanya Leyna dan Kirana di arena pertandingan balap mobil, mereka mendapatkan tempat duduk di tengah tempat yang cocok untuk melihat pertandingan. Satu persatu pembalap dari masing-masing kota masuk ke arena balapan dengan mobil-mobil sport kesayangan mereka. Dari kejauhan Kirana melihat seorang peserta balap mobil yang mewakili kota Oman. "Em Leyna siapa dia?" Tanya Kirana. "Dia adalah pembalap terbaik negara kita. Dia perwakilan dari kota Oman. Em namanya Zahir Kanz. Apa kau menyukainya?" Ucap Leyna.

"T-tidak, "

"Santai Kirana. Jangan gugup begitu. Banyak gadis-gadis yang mengincarnya, "

"Apa kau juga?"

"Untuk kagum iya. Tapi mengincarnya tidak, "

"Why?"

"Saldo rekeningnya tidak sebanyak saldo rekening ayahku, "

Mereka berdua tertawa dengan ucapan konyol dari Leyna. Hingga pertandingan pun di mulai, tentu gemuruh sorak-sorakan dari penonton memenuhi arena balapan tersebut. Sampai Leyna merasakan ponsel miliknya berdering, lalu mengangkat telfon tersebut.

"Hallo ayah?"

"Hallo nak. Kamu di mana? Kenapa berisik sekali?"

"Hallo ayah aku tidak bisa mendengarkan mu, "

"Nak ayah dan ibu akan ke rumah barumu untuk membantumu bersih-bersih. Kau di mana?"

"Ayah, aku sedang menyaksikan turnamen balap mobil bersama Kirana. Di sini sangat rame, aku tidak bisa mendengarkan suara mu ayah, "

"Baiklah ayah akan mematikan telfonnya, "

Panggilan pun berakhir, Varez dan Velyn tetap akan ke rumah tersebut untuk membersihkan rumah itu. Leyna mengatakan dia akan membersihkannya bersama dengan temannya, jadi Varez berpikir bahwa mungkin temannya membutuhkan bantuan mereka. Setibanya di rumah Varez masuk ke dalam bersama istrinya dan terkejut melihat Veyna yang mereka sangka Leyna ada di sana.

"Leyna? Kau di sini? Tadi ayah menelfon mu. Tapi kau bilang sedang menonton pertandingan balap mobil bersama Kirana, "

Veyna yang melihat Varez dan Velyn sedikit gugup dan merasa bingung harus berbicara apa. Karena ini merupakan kali pertama setelah 16 tahun lamanya mereka berpisah. "Aku-" ucapan Veyna terhenti ketika televisi yang dari tadi sedang dia coba untuk menyala tiba-tiba nyala dengan sendirinya dan langsung menyiarkan pertandingan balap mobil itu.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang