70

1 1 0
                                    

Pada markas Federasi, bukan hanya Bayu saja yang sadar tentang gelombang hipnotis yang tidak dapat didengar. Selina dan Anggo pun menyadari hal yang sama. Mereka berdua juga melakukan hal yang sama seperti Bayu, menyebarkan aura lalu menyelubungi tubuh mereka sendiri dengan aura, agar dapat menangkal gelombang suara yang merasuki tubuh.    

Selina setelah menyelebungi tubuhnya langsung memberitahukan Jaka atas sifat gelombang yang sebenarnya mereka hadapi saat ini.    

Jaka terkejut mendengarnya, ia melihat ke seluruh ruangan dan mendapati Guildmaster Anggo dan Guildmaster Bayu melakukan hal yang sama pada tubuh mereka. Setelah mengetahui fakta ini, Jaka langsung menyebarkannya kepada guildmaster lain. Dia juga memerintahkan para guildmaster untuk mengingatkan avonturir masing-masing, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.    

Selain para guildmaster, pemerintah juga menerima pesan yang sama. Informasi tentang gelombang pun mereka sebar untuk para tentara mereka yang saat ini masih belum mempengaruhi.    

Hanya saja, strategi musuh ini cukup picik. Karena orang yang bisa menyelubungi tubuhnya dengan aura hanyalah avonturir dan tentara yang memang sudah dibor. Bagaimana dengan orang normal biasa?    

Apa mereka hanya bisa pasrah?    

Tentu saja ada jalan agar orang-orang normal itu tidak mempengaruhi. Sama halnya yang dilakukan Bayu pada Margareth. Harus ada avonturir atau tentara yang memberikan auranya kepada orang-orang normal tersebut.    

Hanya saja teknik untuk memberikan aura ini agak sulit dilakukan, dan hanya mereka yang benar-benar berlatih dalam mengendalikan aura dapat melakukannya. Karena jika mereka asal mengirim aura, orang normal itu bisa saja mati.    

Aura bisa dianggap sebagai racun, jika seorang avonturir asal memberikan, misal kelebihan memberikan aura, hal ini bisa merusak alam bawah sadar si orang normal. Orang tersebut bisa pingsan, mati suri hingga benar-benar mati.    

Jadi pada akhirnya hanya sebagian kelompok avonturir dan tentara Nusa yang bisa melakukan pemberian dan penyelimutan pelindung bagi orang normal. Dan kalau dilihat dari jumlah avonturir dan tentara yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan warga kota. Upaya untuk menyelamatkan semua warga termasuk sia-sia.    

Bayu mengerti akan hal ini, dia menyarankan kepada yang lain kalau prioritas utama bagi para avonturir adalah menyelumuti aura pada semua tenaga medis. Dalam perang peran mereka adalah hal yang paling penting. Walau dalam hatinya, Bayu cuma ingin menyelamatkan kakaknya. 

Saran Bayu diterima oleh Jaka dan petinggi kementerian pertahanan Nusa. Namun, mereka juga akan meminta para tentara untuk menyelamatkan warga sebanyak mungkin. Orang-orang di dalam ruangan lalu sibuk bekerja, para guildmaster dan perwakilan Nusa memberikan instruksi bagi para avoturir dan tentara dalam mengatasi situasi saat ini.    

Bayu dilain pihak, karena anggota guild satu-satunya di Sentral, Anggi, sedang menjalani misi dan tidak dapat dihubungi, dia sekarang kembali menganggur. Bayu lihat terus proyeksi di depannya. Ada hal yang memasaknya terheran-heran. Mungkin bukan dia saja, tapi orang lain juga berpikiran sama.    

'Kenapa menari?'    

Festival monster dan menari. Bayu merasakan kejomplangan dalam rencana yang dibuat Lucionation ini. Bayu berpikir kalau mereka mungkin sedang merasa bosan dan menginginkan hiburan, makanya jadilah rencana aneh ini.    

'Apa yang diinginkan organisasi itu dengan membuat mereka menari? Apa mereka ingin orang-orang itu menari hingga mati? Butuh berapa lama sampai itu terjadi?'    

Bayu mulai memikirkan logika dari pemikiran si Alkemis dan kerabatnya, hingga seorang guildmaster di dalam ruangan melihat hal ganjal dalam salah satu tayangan di proyeksi.    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang