52

25 5 0
                                        

"Monster festival, apa kamu serius?" Tanya Selina.    

Bayu mengangguk.    

Jaka menahan napasnya, tidak memercayai yang baru saja ia dengar. Monster festival adalah kejadian yang sangat jarang terjadi. Setiap terjadi, kejadian ini bagai malapetaka, bencana besar atau mimpi buruk. Mayoritas monster festival akan memakan banyak korban dan menghilangkan beberapa kota.    

Kalau benar yang dikatakan Bayu, bukankah berarti monster festival kali ini dibuat oleh tangan sekelompok manusia?    

"Master Bayu, tadi anda bilang serangan hipnotis suara akan dilakukan dengan dua cara—apa cara yang kedua?"    

"Monster festival terjadi karena menghipnotis monster untuk menyerang dari luar tembok, yang kedua, menghipnotis manusia, untuk menyerang dari dalam."    

"Itu berarti rakyat Sentral akan dipaksa untuk saling membunuh? Kejam sekali… Master Bayu, apa anda tahu serangan ini akan terjadi di titik mana?"    

Bayu menggeleng, "Untuk ini aku tidak tahu,"    

Bayu benar-benar tidak tahu. Dia mengetahui serangan monster festival ke timur Sentral karena membaca buku Zetta. Tapi untuk serangan dari dalam Sentral, Bayu hanya tahu yang memimpinnya adalah hacker Lucionation, Gristoff. Sayangnya, Bayu tidak mempunyai bukunya di perpustakaan.    

Selina tampak berpikir setelah mendengar berita ini, tidak lama ia lalu melihat ke para anggota Ishvara.    

"Kalian semua, tunggu di luar!"    

Anggota Ishvara, yakni Arvi, Priam, Ratna dan Haswin tertegun mendengar perintah dari guildmasternya. Arvi beranjak pertama lalu berjalan keluar, yang lain melihat Arvi sudah keluar, mereka pun mengkuti dari belakang. Setelah semua anggotanya keluar, Selina berpaling ke Jaka, menatapnya serius lalu mengangguk.    

Jaka pun memerintahkan anak buahnya keluar ruangan sembari memberikan beberapa instruksi kepada beberapa staf. Anggi tampak mengerti apa yang diinginkan oleh pemimpin ke dua instansi ini.    

"Bos…"    

"Tidak apa, Anggi. Keluar saja."    

"Hehe, aku cuma khawatir kalau bos bakal ketiduran." Ucap Anggi dan berlalu keluar juga.    
Tersisa Bayu, Jaka dan Selina dalam ruangan. Ke tiganya, tidak berkata apa-apa yang membuat situasi menjadi hening. Selina lalu berjalan mendekati Bayu.    

"Kamu tahu alasan saya menyuruh mereka keluar?"    

Bayu berpikir sebentar, lalu mengangguk, "Yeah, kita avonturir. Kita tidak mau bekerja tanpa imbalan."    

Selinan tersenyum, "Kamu memang guildmaster rupanya. Apakah yang kamu katakan tadi semuanya benar?"    

"Benar sekali. Kalau bertanya seberapa besar keyakinanku? Seratus persen."    

Selina mengangguk lalu menatap tajam Jaka.    

"Aku sudah memberikan instruksi untuk memanggil semuanya. Kita tinggal menunggu saja. Master Bayu, apa anda tahu siapa otak di balik serangan ini?"    

Bayu mengangguk lagi, "Kurasa Pak Jaka juga pernah mendengar nama organisasi mereka, Lucionation."    

"Lucionation!"    

Jaka sungguh terkejut mendengar nama itu, dilain pihak Selina tampak kebingungan.    

"Siapa mereka?"    

"Mereka adalah organisasi terkejam, terkuat dan paling dicari oleh Federasi dan Union. Tidak banyak info tentang mereka, tapi setiap kali ada pembantaian besar-besaran di dunia nama mereka selalu ada di baliknya," Jelas Jaka dengan tubuh bergidik.    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang