48

18 4 0
                                    

Siang hari di markas Federasi, Sentral, Nusa.    

Bayu dan Anggi mendatangi kembali markas untuk mendapatkan izin resmi pembentukan guild Mata Libra. Berbeda dengan kemarin, kali ini para pengunjung tidak semua mengenali mereka. Jadi, Bayu dan Anggi harus mengantri ke resepsionis.    

Setelah sampai di depan, resepsionis tampak gugup. Resepsionis itu memanggil staf lain, yang pada akhirnya mengantar Bayu ke ruangan kantor Jaka. Setelah masuk ke kantor, Bayu melihat Ketua Federasi di Nusa itu berseri-seri sendirian sambil memandangi langit-langit kantornya.    

"Apa yang dia lakukan?" Gumam Bayu.    

"Ngebayangin hal mesum kali." Jawab Anggi.    

Staf Federasi langsung terlihat panik, segera menghampiri Jaka, membangunkannya dari lamunan.    

"Ehem… kalian di sini rupanya, sudah saya tunggu. Kemari! Duduk-duduk!"    

Sambut Jaka setelah sadar, sambil menyilahkan tamunya untuk duduk.    

"Aku sudah duduk." Jawab Bayu, yang sedari tadi duduk di kursi terbang.    

"Pffft…!" Anggi menahan tawa.    

"…"    

Staf Federasi yang masih berada di ruangan, wajahnya terlihat memerah, dengan langkah cepat ia segera keluar dari ruangan.    

Ditinggal staf, suasana seketika hening. Jaka merasa canggung, karena malu dilihat ketika dia sedang melamuni masa depan avonturir Nusa yang cerah. Mungkin. Bayu hanya diam, pikirannya kosong, menunggu Jaka memulai pembicaraan, Anggi… ya, dia masih menahan tawanya.    

"Bwahahahaha! Apa yang kau lakukan? Kenapa malah berdiri bengong kayak orang bego?"    

"Haa~ Anggi…"    

Jaka mukanya memerah, ia lalu duduk sambil berdeham keras. Namun suara tawa kecil Anggi masih terdengar.    

"Ehem! Tuan Bayu, saya sudah menunggu kedatangan anda."    

"…"    

Anggi mulai diam, dia berdiri di belakang Bayu, melihat Jaka dengan senyum menyeringai.    

"Izin pembentukan guild kalian sudah kami selesaikan, hahaha! Jujur kemarin malam agak macet di bagian peninjauan oleh Federasi Dunia, tapi setelah meyakinkan mereka, Federasi setuju. Ambil ini!"    

Jaka lalu memperlihatkan sebuah kartu hitam dan tumpukan kartu lain yang terlihat bening tembus pandang. Jaka menjelaskan kalau kartu hitam itu khusus untuk guildmaster, sedangkan kartu lain untuk anggota guild.    

"Mari kuperlihatkan cara bekerjanya padamu," 

Jaka lalu menyuruh Bayu untuk meneteskan darah yang sudah dialiri oleh auranya ke permukaan kartu. Seketika kartu menyala dan menyerap darah pada permukaan, lalu kembali seperti semula.    

Jaka mengambil kembali kartu itu, memasukannya ke sebuah mesin berbentuk kotak dengan slot untuk memasukkan kartu. Ia lalu mengambil tablet miliknya, dan mulai mengisi data tentang Bayu Rivertale sesuai dengan form yang diisi sebelumnya.    

Setelah beres, Jaka menyerahkan kartu itu kepada Bayu, ia lalu memperlihatkan kode QR dari layar tabletnya.    

"Scan ini."    

Bayu mengeluarkan ponselnya, memindai kode tersebut. Ponselnya lalu mengunduh dan menginstal aplikasi secara otomatis. Setelah selesai, Bayu melihat aplikasi baru di ponselnya.    

"Itu adalah aplikasi resmi guild Mata Libra. Aplikasi itu terhubung ke database server Federasi Guild Dunia. Jadi kalian harus mengisi semua kegiatan guild di sana, supaya nantinya Federasi bisa meninjau dan menaikkan peringkat guild kalian."    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang