Malam hari sekitar pukul delapan, Fara berjalan dengan wajah lesu ke sebuah apertemen di Kembang. Dirinya yang baru saja terbangun siang tadi dikejutkan dengan banyaknya tamu menunggu di depan kamar pasiennya. Polisi, jaksa, jurnalis hingga intitusi pemerintah mengantri di depan pintu kamar, membuat pihak rumah sakit marah besar. Semua orang itu datang tentu untuk mengetahui kejadian yang dia alami ketika diculik. Fara hanya bisa tersenyum meminta maaf, karena yang ia alami hanyalah pengalamannya di dunia mimpi, memakan berbagai kue hingga puas didampingi oleh aktor-aktor barat yang tampan.
Mendengar penjelasan Fara, semua orang itu hanya bisa pergi dengan kepala tertunduk. Hanya pihak kepolisian yang masih memberikan beberapa pertanyaan sebelum beranjak pergi. Semua itu selesai ketika hari menjelang senja. Fara yang merasa beban telah hilang, memeriksa ponselnya yang telah diberikan kembali oleh pihak kepolisian. Saat dia lihat, tidak disangka terdapat sebuah pesan dari Bayu Rivertale.
Walau hanya sekejap, Fara ingat kalau dia melihat Panji di rumah Virgin Killer. Fara sungguh berterima kasih kepada Bayu yang telah menyelamatkan nyawanya. Oleh karenanya ketika dia membaca isi pesan dari Bayu yang menyuruhnya pergi ke apartemennya sebelum tengah malam, Fara langsung bergegas mengganti baju pasiennya dan mempersiapkan tasnya sebelum berjalan pergi. Pihak rumah sakit kaget dengan aksi spontan Fara, mereka mencoba untuk menghentikannya, namun Fara menghiraukan semua itu. Dengan lincah ia keluar dari rumah sakit dan pergi ke apertemen Bayu via mobil terbang.
Saat ini Fara sudah berada di depan pintu apertemen Bayu. Sebelum dia memencet bel, pintu itu tiba-tiba terbuka. Seorang lelaki dengan setelan piyama berwarna biru tua berdiri di balik pintu dengan wajahnya yang datar.
"He-ya! Bayu, mau bersiap tidur?"
"Masuk, kali ini aku butuh bantuanmu."
Fara sejenak tertegun mendengar perkataan itu. Dia tidak menyangkan kalau laki-laki di depannya meminta pertolongan. Selama ini dia berpikir kalau Bayu merupakan seorang yang sangat mandiri walau dengan segala kekurangannya. Melihat siluet Bayu yang perlahan berjalan masuk, Fara hanya bisa tersenyum lebar lalu mengikutinya.
Fara yang berada di belakang Bayu, memerhatikan tubuh laki-laki di depannya yang tidak memiliki luka sama sekali. Fara sedikit terkejut, mengingat kalau orang di depannya ini mampu mengalahkan mahluk dengan kelas platinum. Walau Fara pingsan, ia dapat melihat akibat dari pertarunngan antara Panji dan Virgin Killer di televisi, dan dari foto-foto yang ditunjukkan polisi ketika ia ditanyai sebagai saksi. Seharusnya pertarungan itu brutal, tapi… Fara kembali melihat Bayu yang bersih dan rapi, seperti orang yang tidak melakukan perkelahian sama sekali.
'Seberapa kuat orang ini yang bisa mengalahkan kelas platinum tanpa luka sama sekali?'
Setelah sampai di ruang tengah yang tidak asing lagi bagi Fara, dia langsung saja duduk walau Bayu tidak menyuruhnya. Bayu yang masih berdiri lalu melirik ke arah Fara, "Kopi atau teh?"
Fara menggelengkan kepalanya, "Air putih saja, hangat kalau bisa."
Bayu berlalu ke dapur dan membawa segelas air hangat dan segelas kopi dingin di tangannya. Ia lalu duduk dan bersila di sofa sambil meminum kopi dinginnya. Fara pun meneguk air hangat yang telah diberikan, dan wajahnya yang tampak lelah merasa hidup kembali.
"Jadi butuh bantuan apa? Oh, tapi sebelum itu, terima kasih banyak sudah menyelamatkanku. Saya tidak tahu apa jadinya kalau kamu tidak datang." Ucap Fara dengan senyum, ke dua matanya tertutup, dari ujung mata kanannya terlihat setetes air mengalir ke pipinya yang lembut.
"…"
"…"
Fara melihat Bayu yang tidak berkata apa-apa, dia hanya terdiam memandanginya dengan wajah datar. Namun entah mengapa, seketika emosi yang terpendam keluar dari dirinya, sedikit demi sedikit air mata mengalir. Fara menggigit bibir bawahnya untuk menahan isak tangis. Kepalanya tertunduk, sepasang matanya terbuka lebar, dengan sekuat tenaga ia menahan tangisnya, walau tetes demi tetes tetap memabasahi pahanya. Fara kembali meneguk air hingga habis, lalu melihat ke langit dan menutup matanya dengan ke dua tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/372399580-288-k456169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
master buku mengantuk
ActionKetika umurnya beranjak sepuluh tahun, Bayu tiba-tiba mendapati dirinya mengidap narkolepsi. Hidupnya yang dipenuhi tawa pun berubah menjadi kelam. Rasa kantuk selalu manghantui dirinya, membuat masa kecilnya lebih sering ia habiskan di kamar untuk...