42

17 6 0
                                    

Markas Federasi Guild cabang Nusa.    

Dalam kantor Ketua Federasi, seorang pria tua dengan agak gugup menunggu kedatangan tamunya. Badannya merinding mengingat suara yang baru saja ia dengar melalui ponselnya. Tidak pernah ia pikir, kalau orang yang sudah lama hilang tiba-tiba kembali. Belum lagi, orang ini merupakan salah satu yang paling ditakuti di kalangan kelas atas Nusa.    

Beberapa menit sebelumnya, setelah ia menerima kedatangan Arvi dari Ishvara. Ia dikagetkan oleh berita bawahannya, yang mengatakan kalau Arvi tampak hormat pada dua orang di lobi. Pria tua ini bertanya-tanya akan sosok dua orang itu.    

Bawahan pria tua itu berkata kalau yang pertama adalah seorang lelaki yang duduk di kursi terbang, terlihat muda dan lemah. Orang lainnya merupakan seorang perempuan sekitar tiga puluhan awal atau dua puluh akhir, nampak tomboi dengan rambut pendek dan kacamata hitam.    

Mendengar deskripsi itu jantung pria tua sekejap berhenti, dalam pikirannya ia terbayang sosok seorang perempuan. Tapi ia lalu buang pikiran itu jauh-jauh, karena sosok yang ia pikirkan sudah menghilang satu tahum ini. Rasanya tidak mungkin kalau dia tiba-tiba saja mengetuk pintu tempatnya.    

Sayangnya, hanya selang beberapa menit, ia menerima telpon. Nomor yang ditelpon tidak diketahui, pria tua itu tiba-tiba merasa seakan nasib buruk segera menimpa. Dengan hati-hati ia menerima panggilan itu. Dan betul saja, ketika ia mendengar suara perempuan yang sudah sangat familiar di telinganya, dia tahu kalau nasib buruk memang telah datang berkunjung.    

Pria tua itu kini berjalan mondar mandir di depan meja kerjanya, menunggui kedatangan dua tamunya. Kepalanya sedang memutar otak untuk mencari cara menanggapi keinginan perempuan itu, Anggi Vandanavy. Baru saja ia menerima info kalau Anggi ingin mendirikan sebuah guild. Berita ini sungguh berita yang sangat bagus sekali, jika benar adanya, maka avonturir di Nusa akan memiliki satu orang lagi yang memiliki kekuatan platinum.    

Anggi yang selama ini adalah kaki tangan pemerintah Nusa, berpindah menjadi seorang avonturir adalah berkah baginya. Tapi permasalahannya, bawahannya di lobi berkata kalau dia sepertinya tidak menyukai prosedur yang memakan waktu lama. Oleh karena itulah Anggi menelpon. Perempuan itu pasti bermaksud untuk 'membujuk'. Pria tua itu lalu terbayang akan korban-korban Anggi dulu, tubuhnya langsung merinding mengingat mereka yang telah tiada.    

Ding    

Tiba-tiba suara di samping itu berbunyi. Pria tua itu tahu kalau tamunya sudah datang. Ia lalu menekan sebuah tombol di mejanya yang membuat pintu kantornya bergeser terbuka. Dia kemudian melihat sosok perempuan yang masih sama seperti diingatannya dan seorang laki-laki kurus duduk di kursi terbang dengan wajah pucat. Mereka berdua masuk dengan Anggi mendorong kursi terbang.    

"Anggi! Selamat datang, selamat datang… hahaha, lama tidak bertemu."    

Pria tua itu datang mendekati Anggi dengan senyum ramah terpampang sembari membuka ke dua tangannya.    

"Jaka—lebih baik kau sapa dulu bosku ini" Ucap Anggi yang membuat langkah pria tua bernama Jaka itu terhenti. Jaka lalu memandangi lelaki yang duduk di kursi terbang sedang menatap pada dirinya.    

'Tunggu, dia bilang bos? Bos!'    

Jaka lalu kembali dengan senyum ramah menyambut Bayu, "Selamat datang, saya Jaka, Ketua Federasi Guild di Nusa."    

"Bayu Rivertale." Jawab Bayu singkat. Jaka melihat lelaki bernama Bayu itu tidak menunjukkan emosi sama sekali. Wajah pucat, mata sayu serta lumpuh membuat diri lelaki itu tampak lemah di pandangan Jaka. Tapi, ia tidak bisa memperlihatkan pikirannya apalagi di hadapan Anggi.    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang