2

20 6 0
                                    

Pada tahun 2030, seorang ilmuwan bernama Hamish Adofo menyatakan bahwa dunia tanpa pahlawan super tidaklah menarik. Oleh karenanya, ia meneliti cara agar manusia bisa menjadi seorang pahlawan, seperti yang selalu ia lihat dalam film dan anime. Hamish berkata kalau ia pasti akan membuat dunia dipenuhi oleh pahlawan, dan membuat dunia jauh lebih menarik dan menegangkan.

Masyarakat menganggap pernyataan Hamish kala itu sebagai omong kosong belaka. Dalam pemikiran mereka, setiap jenius memiliki keajaibannya sendiri, dan obsesinya akan pahlawan super hanyalah sifat kekanak-kanakan Hamish Adofo.

Jika orang-orang bertanya, siapakah Hamish? Maka banyak dari mereka akan berkata bahwa ia adalah penemu jenius, yang membuat dunia jauh lebih baik dari berbagai penemuannya. Dari transportasi hingga peralatan rumah tangga yang ia buat, membuat kehidupan manusia jauh lebih mudah.

Namun pada tahun 2037, Hamish Adofo berhasil menemukan cara agar manusia bisa menjadi pahlawan super seperti yang selalu ia impikan. Pada tahun itu, Hamish mempublikasikan temuannya yang menyatakan bahwa ada artefak-artefak masa lalu yang dapat membuat pemakainya memiliki kekuatan yang tidak terbayangkan.

Dalam video publikasinya, Hamish menunjuk tongkat yang ada di tangannya adalah tongkat yang pernah digunakan seorang nabi untuk melawan kekaisaran Mesir kuno. Dengan bangganya ia memperlihatkan tongkat yang ia pegang seketika berubah menjadi ular. Kejadian aneh ini membuat orang-orang terkejut. Dan dari kejadian inilah, perubahan besar di dunia pun terjadi.

Pahlawan dan vigilante mulai bermunculan dari berbagai penjuru dunia. Sayangnya, semakin terang cahayanya, membuat semakin gelap pula bayangan. Munculnya pahlawan super, membuat para penjahat dengan kemampuan ajaib pun bermunculan. Dunia seketika itu juga kacau.

Dalam kekacauan itu, tiga tahun setelah video Hamish Adofo, di tengah-tengah Samudra Pasifik muncul sebuah daratan besar, yang kemudian menjadi sebuah pulau yang saat ini dikenal sebagai Benua Mu.

Munculnya Benua Mu, memicu mahluk-mahluk yang selama ini dianggap fantasi menjadi suatu kenyataan atau mungkin lebih tepatnya mereka terbangun dari tidurnya. Monster, hantu, siluman dan mahluk-mahluk lain muncul seketika. Kiamat. Hanya itu yang ada dibenak masyarakat saat itu.

Seratus tahun telah berlalu sejak itu, kini pada tahun 2154, dunia sudah jauh berubah, Monster masih berkeliaran. Manusia kini hidup di kota yang dikelilingi tembok tinggi dan kokoh.

***

  Kota Kembang, di Negara Nusa, di sebuah apartemen seorang pria berusia sekitar dua puluh tahun, sedang menonton televisi sambil memegang ponsel di tangannya. Ponselnya memproyeksikan cahaya ke udara, dalam proyeksinya ada seorang wanita paruh baya dengan raut muka yang agak khawatir. "Bay, Bayu! Kamu dengar Mama, kan?"

Lelaki itu, Bayu, berpaling dari layar televisi di dinding ke proyeksi cahaya di sampingnya, "Iya Ma, Bayu dengar,"

"Kamu serius nggak bakal pulang? Ada apa lagi? Semua dokumen yang disetujui sudah kamu rencanakan semua, kan?"

"Sudah, Bu. Beres semua, tapi Bayu mau coba cari kerja di sini aja dulu ketimbang balik ke Sentral. Di sana terlalu ramai,"

"Tapi Bay, kondisimu gimana? Mama bikin khawatir tau! Kalau kenapa-kenapa gimana? Belum lagi, Mama tadi dengar dari berita kalau ada penjahat masuk ke Kembang, apa sebaiknya kamu nggak pulang aja?"

Mendengar perkataan ibunya, wajah Bayu yang datar dengan mata sayu itu, menimbulkan senyum tipis. Pandangan Bayu seketika beralih ke layar televisi yang sedang mengabarkan akan masuknya pembunuh yang dijuluki Virgin Killer ke Kota Kembang, sembari mengingatkan masyarakat untuk waspada.

"Ma, tenang aja, Bayu bakal cari kerjaan yang bisa dikerjakan di rumah. Kalau soal kriminal itu, targetnya aja perempuan, gendernya aja beda, jadi Mama nggak usah khawatir."

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang