Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..So, let's reading...
#…………….#
"Jangan terlalu lelah, Sasu," ucap Naruto pada Sasuke, yang sedang berkutat di depan wastafel, mencuci alat-alat masak yang kotor.
"Aku tidak lelah, sudah kubilang jangan lebay. Aku hanya mau cuci piring!"
"Yang benar?" Naruto bertanya lagi.
Deathglare Sasuke segera menyorot pada lelaki pirang menyebalkan yang sejak tadi merecoki nya, membuat Naruto mengangkat ke-dua tangan tanda menyerah.
"Oke, baiklah baiklah," pungkasnya tak ingin si suami kecil marah.
"Lebih baik kau pergi sana, daripada mengganggu kegiatan ku cuci piring!"
Bukannya pergi, Naruto malah memeluk perut Sasuke, menghirup tengkuk nya hingga lelaki itu melenguh.
"Uh, Naru, lepas. Kau membuat ku susah bergerak!!" Sasuke protes.
Perkataan Sasuke tidak digubris, Naruto tetap sibuk sendiri. Sengaja sih, agar Sasuke segera berhenti dan menjauh dari cucian kotor.
"Ya sudahlah, terserah," pasrah Sasuke, lelaki pirang itu semakin dilarang malah akan semakin menjadi.
Naruto sendiri bukan tanpa alasan tidak mau menjauh, dia hanya berjaga-jaga, karena Sasuke sering sekali tiba-tiba jatuh lemas. Sebenarnya sih sekalian modus, hehehe.
Sejujurnya, Sasuke ingin sekali melakukan pekerjaan sendiri, maksudnya tidak selalu Naruto bantu, tapi dia terlalu mudah lelah. Kadang Sasuke merutuki diri sendiri, karena baginya dia hanya bisa menjadi beban, terutama untuk Naruto.
Sebenarnya saat ini kaki Sasuke sudah lemas, dia bisa jatuh kapan saja. Tapi dia memaksakan dirinya. Naruto yang menyadari pergerakan Sasuke mulai terbatas lagi, segera menopang si Raven dengan cara memeluk perutnya agak lebih erat, menahan Sasuke agar tidak terjatuh. Dia tau pasti betapa keras kepalanya Sasuke saat ingin menyelesaikan suatu pekerjaan. Dan dia tidak mau berdebat dengan Sasuke, yang akan berujung lelaki berambut hitam itu kembali berpikir negatif.
"Naa, sudah selesai, kan. Jadi ayo. Ingat kamu tidak boleh terlalu lelah, hmm?" Naruto kembali membujuk setelah perabotan kotor yang dicuci Sasuke selesai dan hanya tinggal di letakkan dengan benar. Dan itu bisa nanti saja.
"Tapi--"
"Sudah ya," pinta Naruto, mencium pangkal telinga Sasuke dengan lembut.
"Baiklah."
Sasuke mengalah, dia berbalik bersandar lelah di pundak suami pirangnya. Naruto dengan sigap menggendongnya, pergi ke ruang tengah. Si pirang mendudukkan diri di sofa panjang dengan Sasuke masih di pangkuannya.
"Lelah, kan?"
"Sedikit," cicit Sasuke.
"Mau menonton film?" Naruto bertanya setelah pantatnya menghantam bantalan sofa.
Sasuke menggeleng, dia malah mencium si pirang yang dibalas dengan senang hati. Sentuhan-sentuhan yang sebenarnya sederhana namun di berbagai titik sensitif Sasuke menimbulkan suara-suara ambigu yang terdengar indah di telinga si penyentuh. Nar, eling Nar (个_个)
Segera saja Naruto berpindah tempat ke kamar secepat kilat.
Oke skip
"Capek, hmm?" tanya Naruto sambil menyingkirkan helaian rambut lepek pada wajah lelaki di pangkuannya.
"Hum," kepala Sasuke bergerak naik turun dengan lemah.
Selimut yang seharusnya jadi penghangat, malah tergeletak mengenaskan di lantai dengan rupa acak-acakan. Pakaian yang sebelumnya menutupi kulit juga teronggok di pojokan, dilempar oleh Naruto.
Baik dia dan Naruto saling berpelukan tanpa ada penghalang, selain keringat yang bercucuran. Tangan kanan Naruto menjadi bantalan di leher si submissive, sementara tangan kirinya memeluk pinggangnya erat namun tidak kuat.
"Mau mandi, tidak?"
"Mau tapi malas, tapi aku juga tidak betah. Lengket, Naru~" rengek nya dengan mata sipit. Pun, malah menduselkan kepala ke urat-urat kokoh tembok bidang Naruto yang jadi tempat wajahnya bersandar.
Naruto tertawa pelan, suara rengekan Sasuke terasa begitu candu di telinganya. Dia bangkit dari posisinya, turun dari ranjang, lalu mengangkat Sasuke yang langsung mengalungkan tangan dan lehernya agar tidak terjatuh. Dia terlalu malas bergerak karena kelelahan. Jangan salahkan Sasuke, salahkan saja si pirang mesum yang memulai. Sebenarnya Sasuke juga menikmati, sih. Huehehe.
Naruto berjalan ke kamar mandi dengan Sasuke di gendongan.
Dengan telaten, Naruto menggosok lembut kulit Sasuke memakai sabun, sementara Sasuke sibuk sendiri dengan busa sabun nya. Setelah Naruto membilas badan penuh sabun mereka berdua, keduanya masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi dan beraroma mawar. Tangan Naruto tidak diam. Yang satu sibuk memeluk Sasuke yang bersandar nyaman padanya, yang satu lagi memijat bahu, pinggang dan punggung si raven secara bergantian. Perut Sasuke juga ia tepuk-tepuk ringan.
Setelah lima belas menit berendam, Naruto beranjak perlahan, tak ingin Sasuke yang matanya terpejam damai dalam pangkuannya terbangun.
Dengan selembar handuk menutupi area privasi keduanya, Naruto membawa Sasuke ke kamar sebelah. Sasuke ia baringkan agar lelaki berwajah rupawan itu tidur dengan lebih baik, setelah itu ia mengambil dua celana pendek selutut. Yang satu ia pakai sendiri, yang lain ia pakaikan pada Sasuke, lantas ikut berbaring, menarik selimut dan memeluk Sasuke.
Jemarinya bergerak pelan di wajah Sasuke, lantas senyum tipis terbit dari bibirnya.
#.......#
Ya ampun, perasaan boring banget ini cerita 😭😭
Vote and comment please 💗

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Stay With Me
FanfictionSelepas perang dunia Shinobi yang keempat selesai, Naruto kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Hyuuga Neji. Tidak ada yang mengetahui, kalau sebenarnya dia dan Neji memiliki sebuah hubungan yang lebih tinggi dari sekadar teman belaka...