Jika hidup tidak berpihak kepada mu, maka takdir bukan tempat untuk mu menyalahkan semua yang terjadi.
Sebab apapun yang berjalan di dunia ini, semua sudah ada dalam ketentuan Tuhan.Tepuk tangan riuh dari orang-orang ramai memenuhi seluruh ruangan, suasana bahagia penuh haru menuangkan atmosfir kebahagiaan pada siapa yang menghadiri pesta pernikahan nan megah ini.
Apalagi yang datang ke acara ini bukan cuma dari kalangan orang biasa, bisa dibilang pemilik acara adalah keturunan orang berada dan terpandang jadi tamu yang datang pun tentu memiliki derajat yang sama.
"Mereka berdua kelihatan bahagia sekali, ga nyangka akhirnya temen-temen kita pada nikah ya", ujar seorang perempuan berambut sebahu, mengenakan gaun sederhana berwarna hitam mengkilap membuatnya tampak anggun.
"Kalo lo menikah sama orang yang lo cintai, tentu bahagia", jawab gadis disebelahnya yang mengenakan gaun berwarna sama namun beda model rancangan nya.
"Gue hampir ga percaya, kalo didunia ini kita perlu saling mencintai untuk bisa menikah".
Wanita berambut panjang menoleh ke arah orang yang sejak tadi menjadi teman bicaranya, menatap penuh simpati namun sebisa mungkin menutup semua rasa iba yang terbersit dalam hatinya.
"Kalo ga ada cinta, kita ga akan lahir bestie", ungkapnya lagi penuh perhatian.
Memandang raut sedih yang terpancar diwajah sahabat nya, gadis berambut panjang itu pun berusaha mengalihkan obrolan mereka. Ia mengajak teman baiknya itu untuk mengambil makanan, ikut antri mengiringi barisan yang sudah ada.
Cinta itu sungguh anugerah terindah yang pernah manusia rasakan sepanjang hidup mereka, sebelum benar-benar menemukan cinta, tentu akan melewati banyak rintangan serta kesulitan.
Ada begitu banyak cinta yang bersemi melalui pengkhianatan, meninggalkan bekas luka yang dalam hingga sulit disembuhkan, air mata kebencian dan kekecewaan, semua menjadi rasa sakit yang tak terlupakan.
Kadang, manusia itu sungguh serakah.
Kadang manusia juga lupa jika mereka telah menggenggam berlian sehingga masih membutuhkan permata lain.
Kadang manusia itu tidak tahu diri, mereka selalu menutup mata pada yang mereka miliki sehingga masih saja mencari keindahan diluar sana.
"Lo yakin dia datang? Dari tadi kita nyariin, tapi ga nemu orang nya".
Seorang pria berpakaian formal terlihat putus asa, mengelap kening yang berkeringat karena udara didalam ruangan cukup panas. Wajahnya sedikit memerah, meski begitu tak mengurangi sedikit pun ketampanan nya.
"Gue sendiri yang ngundang, tungguin aja ntar juga muncul. Lagian orang lain pada makan, lo makan dulu lah sana".
Pria itu sekali lagi mengedarkan pandangan nya, menatap satu persatu wajah yang tertangkap penglihatan namun tak satu pun dari mereka terdapat wajah yang dia cari. Menghela nafas berat, pria itu pun hanya bisa mengangguk pasrah.
Mungkin belum saatnya bertemu.
"Ya udah, gue ke toilet dulu", katanya sebelum beranjak menjauh dari mempelai pria yang sedang memerhatikan raut muka sahabatnya itu.
"Ga makan dulu?"
"Makan, ke toilet dulu bentar. Thanks ya", ucapnya tulus lalu meninggalkan teman nya tanpa menoleh lagi.
"Kenapa temen kamu?" Tanya perempuan berpakaian pengantin dengan wajah penasaran.
"Lagi galau dia, nungguin jodoh ga sampe-sampe".
Mereka berdua tertawa pelan sambil mengalihkan pembicaraan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Short StoryShort story ! Kumpulan Cerpen yang mungkin bisa menghibur anda sekalian :) Namanya juga cerita pendek, ya jangan ngarep panjang :) Karena aku nulis nya pun asalan aja :-D