Frisca menyusuri lorong menuju kamarnya sambil terus berpikir. Kata Luke, Calum pernah menghilangkan brosnya sewaktu kecil. Apa mungkin Calum itu Ilu? Tapi masa Ilu yang baik itu berubah menjadi cowok searogan Calum?
Aduh, Frisca jadi pusing sendiri. Ia bergegas masuk ke kamarnya, lalu menuju lemari kecil yang ada di sebelah ranjang. Ia mengambil bros pemberian Ilu lalu menatapinya.
"Ilu, kamu dimana sebenernya?" Frisca menghela nafas pelan. Masih haruskah Ia percaya bahwa Ia bisa menemukan Ilu? Di tengah segala ketidakjelasan tentang keberadaan cowok itu?
Gak mungkin juga Ia membuang kepercayaan selama 10 tahun terakhir ini. Tapi kalau memang Calum itu Ilu, mungkin dia benar-benar harus mengubur segala kenangan dan kepercayaannya.
Tok.. Tok.. Suara ketukan halus di pintu itu menyadarkan Frisca. Perlahan Ia membuka pintu, ternyata Kak Bella.
"Kenapa, Kak?"
"Kamu dipanggil sama Tuan Calum."
"Hah?" kata Frisca spontan, "Tuan Calum udah pulang?"
"Iya, baru aja."
Aduh, dia gak ada salah apa-apa kan sampe dipanggil sama Si Tuan Bajak Laut satu itu?
***
Perlahan, Frisca mengetuk pintu kamar Calum.
"Masuk..." jawab suara ketus Calum
Calum sedang berdiri di depan meja komputernya, tangannya menelusuri permukaan kertas yang tadi ditaruh oleh Frisca disana. Ia memandangi Frisca tajam "ini apa?"
"Bahan tugas Bahasa Inggris."
"Terus? Lo nyuruh gue bikin?"
"Itu kan tugas kelompok," kata Frisca "Tuan.." tambah Frisca enggan
"Terus? Siapa yang mau sekelompok sama elo?"
Frisca bingung harus menjawab apa "itu disuruh Sir Alex."
"Terus?"
"..."
"Selain sama lo, gue sekelompok sama siapa?"
"Sifa sama Michael."
"Ini diapain?"
"Itu.. kata Sifa disuruh baca terus nanti Tuan yang ketik draftnya, nanti yang bentuk jadinya saya, Sifa sama Michael yang ketik."
"Apa lo bilang? Gue disuruh baca bahan sebanyak ini? Lo pikir gue ada waktu?"
Frisca keki juga, kenapa jadi dia yang dimarahin? Kalo mau marah, marahin aja Sir Alex sana. Ugh, andai dia bisa mengungkapkan kekesalannya.
"Terus gimana, Tuan?"
Calum memelototi cewek manis di hadapannya, belum bisa nutupin ekspresi kesal juga cewek ini? Ckckck. "Ya elo maunya gimana?"
Dih, kok malah balik nanya sih? Pikir Frisca makin kesal.
"Lo gak ada hak nyuruh gue, karena gue majikan lo. Sekarang juga, lo baca tuh bahan terus lo yang bikin draftnya!" perintah Calum. Final. Gak bisa diganggu gugat.
Frisca manyun "tapi kan..."
"Eh elo ngejawab. Mau gue pecat?"
Frisca menghela nafas lalu melangkahkan kakinya kearah kursi di meja komputer.
"Gak ada yang nyuruh lo duduk disitu. Duduk di lantai aja."
Frisca tersenyum maksa lalu mengambil bahan dari Sifa dan duduk di lantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/74953019-288-k769117.jpg)