Bab 27 (Bagian B)

3.4K 524 382
                                    

If I should die before I wake
It's 'cause you took my breath away
Losing you is like living in a world with no air, oh

Frisca membiarkan pulpen yang digenggamnya melayang di atas kertas, lalu mengerutkan kening begitu dalam. Ia menghela nafas. Berusaha memusatkan perhatian pada soal evaluasi di hadapannya.

'1) Jelaskan perbedaan tata cara penulisan catatan kaki dan daftar pus...'

"Tadi halaman berapa, Mai?"

"Seratus sebelas, Cal. Itu yang evaluasi."

"Banyak begini? Bu Aubrey gamasuk ya gamasuk aja kenapa? Ngapain pake acara ninggalin tugas. Ck,"

"Yeh..."

I'm here alone, didn't wanna leave
My heart won't move, it's incomplete
If there was a way that I could make you understand

Frisca menggigit bibir. Merutuki dialog yang memecahkan konsentrasinya. Menyerapahi telinga sialannya yang entah kenapa menjadi begitu peka sepanjang hari ini.

Gadis berambut panjang itu kembali mencoba memusatkan perhatian untuk memikirkan jawaban soal yang baru saja dibacanya. Menekan keinginan yang selalu datang memerintahnya untuk menoleh ke belakang. Frisca mulai menarikan ujung pulpennya.

'Tata cara penulisan catatan kaki terdiri atas : nama pengarang, judul buku, kota penerbitan, nama penerbit, tahun ter...'

But how do you expect me
To live alone with just me?
'Cause my world revolves around you
It's so hard for me to breathe

"Caluuum.. Nilai tugas tuh masuk buat total kenaikan kelas tauuu..." suara renyah itu menjerit gemas.

"Ck. Iya deh bu guru,"

Tanpa sadar, saat mendengar tawa renyah Calum dan Sifa disertai bunyi samar kocokan tip-ex cair dari belakang, Frisca menekan kertas yang sedang diisinya kuat-kuat. Hingga ujung pena tintanya membentuk luberan kecil hitam pada lembaran putih disana.

Gadis itu mendengus pelan lalu meneruskan tulisannya lagi.

'...tahun terbit dan halaman dari buku mana catatan kaki itu diambil. Sementara, tata urutan daftar pustaka adalah ..'

Belum lagi selesai, dua hal terjadi pada saat bersamaan. Frisca bisa mendengar suara-suara ini datang begitu tiba-tiba. Bunyi gesekan kursi Calum, suara bariton yang berkata samar dari balik punggungnya, "Mai, rambutnya tuh," dan akhirnya teriakan kencang Tevi yang memanggilnya dari pojok kelas, yang lalu menyentak reflek tubuhnya untuk berbalik.

Tell me how I'm supposed to breathe with no air?
Can't live, can't breathe with no air
It's how I feel whenever you ain't there
There's no air, no air

Frisca seketika terpaku saat matanya menatap apa yang sedang dilakukan pasangan di belakangnya. Calum sedang berdiri di depan Sifa yang tengah menahan nafas. Pemuda itu sedang mengurai serpihan tip-ex yang entah bagaimana ceritanya bisa menempel pada jumputan rambut sang gadis.

Tak lama, Calum yang merasa diperhatikan menoleh pula. Masih memegangi rambut Sifa, pemuda itu tanpa sengaja menatap tepat di manik mata Frisca lalu ikut mematung saat sebuah perasaan aneh menohoknya. Kilatan dua mata bening polos itu seakan sedang mendakwanya.

Got me out here in the water so deep
Tell me how you gon' be without me?
If you ain't here I just can't breathe
There's no air, no air

"Ica! Gue yang manggil elo tauuuuuu," jeritan cempreng Tevi membuat Frisca mengerjap, memaksanya melelehkan bekuan waktu yang terjadi dalam satuan detik tak terkata tadi. Gadis itu bergegas menoleh ke arah sang oknum pemanggil.

Love Command [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang