"KINI aku sedang menjalankan titah dari ibuku untuk segera berangkat ke kota Ceng kang guna menjumpai ayahku, sekalipun harus menempuh mara bahaya, tugas ini tak bisa kutunda dengan begitu saja"
"Haaah.... haaaah.... haaaah...." Thong-thian Kaucu segera tertawa terbahak bahak" Meskipun kau memiliki keberanian untuk melanjutkan perjalanan dengan menempuh bahaya, tetapi pun-kaucu merasa tidak lega membiarkan engkau lanjutkan perjalanan seorang diri"
Dari pembicaraan yang selama ini berlangsung, Hoa Thian-hong dapat menarik kesimpulan bahwa Thong-thian Kaucu mempunyai maksud jelek terhadap dara ayu itu, dengan gusar ia mendengus lalu serunya, "Hmmm! Musuh tangguh sedang berada diambang pintu, kau sebagai kaucu dari perkumpulan Thong-thian-kauw bukanya memikirkan perkumpulannya yang berada dipintu gerbang kehancuran, sebaliknya malah mencampuri urusan orang lain.... apakah engkau tak takut kalau perbuatanmu itu akan ditertawakan orang?"
Dengan wajah berubah dan mata melotot besar Thong-thian Kaucu berpaling, kemudian serunya ketus, "Kau sibocah cilik, tahu apa? Saat ini situasi amat kritis dan masing-masing pihak sekarang berusaha merebut posisi yang lebih menguntungkan dengan menggunakan kecerdikan-nya masing-masing, andaikata Jin Hian berhasil menawan putri sulung dari Pek Siau-thian ini, dengan adanya sandera di tangan maka apa yang dia minta pasti akan dikabulkan oleh orang she Pek itu.... coba bayangkan apakah urusan ini tidak menyangkut soal keamanan dari pihak Thong-thian-kauw? Apakah pun kaucu tidak pantas untuk mengurusinya?"
"Benar juga perkataan itu," pikir Hoa Thian-hong di dalam hati, "Seandainya pihak Hong-im-hwie berhasil menguasai Sin-kie-pang, maka dengan kekuatan gabungan dua perkumpulan yang maha besar, pihak Thong-thian-kauw pasti akan mengalami kehancuran total."
Sementara itu Pek Soh-gie telah berkata, "Kecerdasan kaucu benar-benar mengagumkan hati siau li, tolong tanya apakah maksud kaucu dan apa pula yang musti siau li lakukan sekarang...."
"Turutilah anjuran dari kaucu dan jadilah tamu dari perkumpulan Thong-thian-kauw untuk sementara waktu, dengan cepat aku akan mengirim orang untuk memberi kabar kepada ayahmu agar dia datang menjemput sendiri dirimu...."
Setelah mendengar perkataan itu, adalah Hoa Thian-hong tentang apa yang sedang terjadi, bukannya gusar dia malah tertawa, katanya, "Haaah.... haaah.... suatu rencana yang amat bagus, suatu siasat yang benar-benar licik, rupanya bicara pulang pergi selama ini tujuannya tidak lain adalah engkau sedang menjalankan rencana besarmu.... agaknya kau hendak menganggap nona ini sebagai saudara agar pangcu dari Sin-kie-pang menuruti kemauanmu...."
"Hmmm! bukan begitu, saja," tukas kaucu dari perkumpulan Thong-thian-kauw dengan alis berkerut, "engkaupun akan sekalian kuringkus, agar orang tuamu serta komplotanmu bisa kupergunakan pula tenaganya"
"Seandainya Sin-kie-pangcu serta sahabat dan kerabat keluarga Hoa kami tak mau menuruti kemauanmu, apa yang hendak kaulakukan?"
"Hmmm! gampang sekali, kalau memang demikian keadaannya maka jiwa kalian berdua tak bisa diselamatkan lagi!"
Hoa Thian-hong segera tertawa terbahak-bahak.
"Haaah.... haaaah.... haaaaah.... cara kerjamu benar-benar terkutuk dan memalukan sekali, aku rasa Jin Hian pribadi belum tentu mempunyai jalan pikiran serendah itu, ditinjau dari hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa kaucu dari perkumpulan Thong-thian-kauw ada lah manusia yang paling tak tahu malu diantara tiga kekuatan besar"
"Hmmm! Siapa yang berhasil dia jadi raja, siapa yang gagal dia jadi buronan, siapa tinggi siapa rendah tak bisa ditetapkan dengan perkataan semacam itu!"
"Haah.... haah.... haaah.... pendapat yang tinggi, pendapat yang tinggi.... meskipun aku orang she Hoa tidak becus, namun aku tak sudi menyerah kalah dengan begitu saja, silahkan kaucu turun tangan, aku ingin sekali minta beberapa petunjuk darimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara Maharani - Gu Long
ActionSerial Bara Maharani terdiri dari empat buku: 1. Bara Maharani 2. Tiga Maha Besar 3. Rahasia Hiolo Kemala 4. Neraka Hitam Sinopsis : Hoa Thian Hong menggunakan pedang baja berat macam Yo Ko, dan ilmunya naik setaraf demi setaraf, sampai dapat pencer...