TUBUHNYA meluncur ke depan dan telapaknya segera diayun melancarkan sebuah pukulan.
Malaikat kedua Sim Ciu mengegos ke samping, telapaknya membacok pergelangan mu suh, kemudian mengirim satu tendangan kilat ke arah depan, Ciu It-bong berjungkir balik di udara melepaskan diri dari ancaman itu, telapaknya diayun dan manghantam ke arah malaikat pertama.
Suasana dalam gua gelap gulita, ketiga orang itu bertarung dengan andalkan desiran angin tajam, serangan telapak yang aneh da ri Ciu It-bong ini meluncur datang dengan kecepatan satu kali lipat dari keadaan biasa, merasa dirinya tak mampu untuk memunahkan datangnya ancaman tersebut, buru-buru malaikat pertama menjejakkan kakinya ke atas tanah dan meloncat mundur ke belakang.
Rupanya Ciu It-bong sudah tahu kalau serangan ini tak akan mampu melalui musuhnya, dan diapun telah menduga bahwa musuhnya pasti akan melompat mundur ke belakang menuju ke arah dalam gua, maka tubuhnya segera meluncur ke depan menghindari serangan dari malaikat kedua, dan untuk kedua kalinya dia menghantam malaikat pertama, Ketika malaikat pertama Sim Kim melihat bahwa Ciu It-bong hendak mendesak dirinya terjebur ke dalam liang beracun, diam-diam ia tertawa dingin, tubuhnya miring ke samping kemudian melancarkan sebuah pukulan dahsyat ke arah depan.
Ploook....! Sepasang telapak saling membentur satu sama lainnya, kedua orang itu sama-sama terdesak mundur ke belakang.
Malaikat pertama Sim Kian yang melancarkan serangan secara tergesa-gesa segera terlempar ke belakang oleh bentrokan tersebut hingga punggungnya menumbuk di atas dinding gua, sedangkan Ciu It-bong sendiri pun terdesak sampai membentur dinding gua namun benturan itu sama sekali tidak menimbulkan suara, hal ini menunjukkan bahwa ia sudah bikin persiapan dan Sim Kian telah terpancing oleh siasatnya.
Semua peristiwa ini berlangsung dalam sekejap mata, tahu-tahu angin pukulan yang dilancarkan malaikat kedua Sim Ciu sudah mener jang datang dari sayap kiri.
Pada waktu itu punggung Ciu It-bong telah menempel di atas dinding gua, dalam keadaan begitu ia segera mengeluarkan kebiasa annya seperti waktu berada ditelaga dingin tempo hari, tangannya diputar dan segera menerjang dengan jurus Kun-siu-ci-tauw.
Menyaksikan datangnya serangan yang sangat aneh dan tak tahu bagaimana dari tubuhnya yang bakal diserang, buru-buru malaikat kedua Sim Ciu tarik kembali serangannya dan loncat mundur ke belakang.
Sim Ciu malaikat kedua dari Liong-bun Siang-sat ini berwatak berangasan sekali, melihat Ciu It-bong berhasil menduduki posisi di atas angin, dari malu dia jadi gusar, segera bentaknya.
"Lo toa, urusan dinas lebih penting, lebih baik kita cepat-cepat lenyapkan manusia cacad ini dari muka bumi!"
Sim Kiam jauh lebih licik dari saudaranya, mendengar ucapan tersebut ia segera menggeleng dan menyabut dengan suara dingin, "Engkau tak usah keburu nafsu...."
Demikianlah, masing-masing pihak segera menghimpun tenaga dalamnya dengan maksud semakin mempertajam penglihatannya untuk mengawasi gerak-gerik pihak lawan. Tiba-tiba malaikat pertama Sim Kiaa sambil menyeringai seram berseru, "Ciu tua, masih ingat bukan dirimu dengan ilmu cakar Tay im sin jiau dari kami berdua?"
Ciu It Hong tertawa dingin.
"Sudah terlalu banyak ilmu silat yang kuingat, ilmu Tay im sin jiaumu itu cuma terhitung sebagai suatu ilmu cakar anjing bela ka...."
Sim Kian bukannya gusar malah tertawa, kembali dia berkata, "Ciu loji, ini hari engkau sedang bernasib sial, sehingga tak kau sadari harus berjumpa dengan kami Liong bun siang sat, bila engkau tahu diri ayoh cepat serahkan pedang emas dari Siang Tang Lay itu kepadaku, kami dua bersaudara berjanji akan melepaskan dirimu dalam keadaan hidup dan ikatan persahabatan diantara kitapun tak usah terancam punah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara Maharani - Gu Long
ActionSerial Bara Maharani terdiri dari empat buku: 1. Bara Maharani 2. Tiga Maha Besar 3. Rahasia Hiolo Kemala 4. Neraka Hitam Sinopsis : Hoa Thian Hong menggunakan pedang baja berat macam Yo Ko, dan ilmunya naik setaraf demi setaraf, sampai dapat pencer...