Pek Siau-thian mendendam sambil menggertak gigi, bentaknya keras-keras, "Ayoh serang.... aku akan mengalah sejurus bagimu, dan mulai sekarang hubungan kita sebadai suami istripun putus sampai di sini saja!"
Kho Hong-bwee tertawa, tiba-tiba ia menerjang kedepan sambil melepaskan serangan, cahaya berkilauan memancar dari tubuh pedang lemas itu, desingan tajam memekikkan telinga.
Pek Siau-thian putar senjata ototnya dengan disertai desiran tajam, pisau bulan sabit dan duri segi tiga diatas tali otot itu di liputi cahaya putih dan baru laksana kilat melancarkan serangan balasan.
Kho Hong-bwee menggoyangkan pedang lemasnya.
Sreeet! tiba-tiba ia menebas lengan kanan Pek Siau-thian.
Senjata tajam yang dipergunakan suami istri berdua itu sama-sama tidak lengkap, ketika dilancarkan sama-sama merasa kurang leluasa, namun jurus serangan yang dipergunakan sama-sama ganas dan keji, tanpa terasa pertarungan itupun berlangsung jauh lebih bengis dan mengerikan sekali....
ooooOoooo
58
KEDUA orang itu sama-sama bertempur dengan andalkan kecepatan melawan kecepatan, dalam sekejap, mata dua puluh gebrakan sudah lewst, kedua belah pihak sama-sama berusaha untuk merebutkan kedudukan yang lebih menguntungkan.
Dalam pada itu, dari pihak perkumpulan Hong-im-hwie, hanya malaikat kedua Sim Ciu seorang yang masih sanggup melakukan pertarungan, dari pihak perkumpulan Thong-thian-kauw hanya Pia Leng-cu seorang, sedangkan dari pihak golongan pendekar, tenaga dalam yang dimiliki Hoa Hujin sudah menyusut hingga tak mungkin bisa melakukan pertarungan lagi, sedang Ciu Thian-hau dari gunung Huan San, Suma Tiang-cing jago pedang bernyawa sembilan, Chin Giok-liong, Bong Pay serta harimau pelarian Tiong Liau telah menderita luka yang parah, kecuali mereka yang telah binasa dalam pertarungan, hanya Cu Im taysu, Cu Thong dewa yang suka pelancongan, Tio Sam-koh, Chin Pek-cuan, Biau-nia Sam-sian serta Chin Wan-hong delapan orang saja yang masih sanggup melanjutkan pertarungan.
Tapi kekuatan beberapa orang itu jika di bandingkan dengan kekuatan perkumpulan Sin-kie-pang yang begitu besar dan dahsyat ten tu saja ibaratnya telor melawan batu.
Selain itu rombongan manusia aneh yang menyerupai setan itu masih ada seratus orang lebih, andaikata rombongan manusia-manusia itu ada minat uniuk bertempur melawan pihak perkumpulan Sin-kie-pang secara dipaksa mereka masih mampu melakukan perlawanan tapi kalau berbicara mengenahi kekuatannya sudah tentu pihak mereka masih tertinggal jauh sekali.
Sekarang dalam tubuh perkumpulan Sin-kie-pang sendiri terjadi perselisihan, sisa laskar yang kalah perang sama-sama mengharapkan kemenangan dari Kho Hong-bwee sebab jika perempuan itu yang menang maka sisa laskar yang kalah perang itu masih ada kemungkinan untuk melanjutkan hidup, sebaliknya kalau Pek Siau-thian yang menang maka dia pasti akan menggunakan tindakan keji untuk membunuh mereka semua.
Kendatipun semua orang berharap agar Kho Hong-bwee yang menang namun ditinjau dati sisuasi yang terbentang dabm gelanggang saat itu harapan menang bagi perempuan itu kelihatan tipis sekali sementara anggota perkumpulan Sin-kie-pang telah berbaris rapi didepan mulut lembah dan menyambut jalan keluar mereka.
Dalam keadaan seperti ini kecuali berdiam diri sambil menantikan perubahan situasi selanjutnya tiada kemungkinan bagi sisa laskar yang kalah perang itu melarikan diri.
Tiba-tiba terdengar Pek Siau-thian membentak keras, senjata ruyung emasnya disertai desiran angin tajam melancarkan serangan yang berkali lipat lebih dahsyat.
Keseriusan dan ketegangan menyelimuti paras Kho Hong-bwee yang cantik jelita, pedang lemasnya terbentang kian kemari jurus demi jurus dilancarkan tiada hentinya, terhadap serangan gencar yang dilepaskan oleh Pek Siau-thian ia sama sekali tak ambil gubris bahkan melihatpun tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara Maharani - Gu Long
ActionSerial Bara Maharani terdiri dari empat buku: 1. Bara Maharani 2. Tiga Maha Besar 3. Rahasia Hiolo Kemala 4. Neraka Hitam Sinopsis : Hoa Thian Hong menggunakan pedang baja berat macam Yo Ko, dan ilmunya naik setaraf demi setaraf, sampai dapat pencer...