"SETELAH harta karun itu berhasil ditemukan, peristiwa ini pasti akan menggetarkan seluruh kolong langit, pada waktu itu para jago dari segala pelosok dunia pasti akan berdatangan untuk mencari bagian, soal terpenting bagi sang pemimpin ini adalah mencari jalan pemecahan bagaimana caranya mengendalikan massa, bagaimana memberi perintah kepada mereka, siapa yang berjasa akan diberi pahala apa, siapa yang salah harus diberi ganjaran apa, semua kebijaksanaan ini tergantung padanya dan mengandalkan ilmu silat tok tak mungkin bisa mengatasi kesemuanya itu!"
"Waah.... kalau mesti mencari manusia seperti ini, sukarlah rasanya!" kata Cu Im taysu sambil menghela nafas panjang.
"Apakah locianpwe berempat sudah mempunyai pandangan ataupun gambaran tentang siapakah yang cocok uutuk menempati jabatan ini?" tanya Suma Tiang-cing kemudian.
Mendapat pertanyaan tersebut empat datuk dari bukit Hoang san serentak gelangkan kepalanya, Sekalipun belum ada sekarang toh masih ada kesempatan untuk memilih, bagaimana pun juga kita kan tak bisa membiarkan mereka cari dan berusaha sendiri dengan mengadu nasib!"
Berbicara sampai disit, tiba-tiba teringat oleh Suma Tiang-cing bahwa keempat datuk dari gunung Hoang san pun berbasil mendapatkan sebiji buah merah lantaran nasib mereka yang baik ia lantas riku sendiri karena tanpa sadar ia telah mengorek luka orang, hal ini berarti kurang sopan kepada mereka berempat, tanpa terasa merahlah selambar wajahnya.
Terdengar Po-yang Lojin tertawa terbahak, kemudian berkata, "Suma tayhiap adalah pendekar sejati yang berjiwa terbuka apa yang dikatakan memang tepat sekali, lagi pula masalah yang paling kita kuatirkan adalah pertumpahan darah yang bakal terjadi setelah harta karun itu ditemukan, menurut keadaan yang sepantasnya memang harus kita pilih tapi sayangnya sudah lama kami tak pernah bergaul dengan orang lain susah rasanya bagi kami untuk mencari manusia seperti yang dimaksudkan.
Suma Tiang-cing agak tertegun, tiba-tiba dia berpaling sambil bertanya .
"Thian-hong beranikah engkau memegang jabatan ini?"
Betapa terperanjatnya Hoa Thian-hong setelah mendengar pertanyaan itu, cepat-cepat ia menggelengkan kepalanya.
"Keponakan masih terlalu muda, tidak becus aku untuk memegang jabatan itu, lagi pula dengan watakku dan kemampuanku, siapa yang sudi mendengarkan perkataanku?"
Ca Im taysu termenung sebentar, kemudian dia ikut berkata, "Aaii....! Sebenarnya hanya seorang yang pantas memegang tampuk pimpinan ini dan orang itu adalah Hoa Hujin, cuma sayang...."
"Sampai dimanakah kepulihan ilmu silat ibumu?" tanya Suma Tiang-cing sambil berpaling ke arah pemuda itu.
"Ilmu meringankan tubuhnya sudah pulih kembali dua tiga bagian!"
"Waah.... kalau cuma dua tiga bagian tak mungkin bisa menduduki pucuk pimpinan, sebab bagi orang yang belajar silat hanya akan tunduk kepada orang yang ilmu silat nya lebih lihay, jika mereka harus tunduk kepada seorang manusia yang lemah dan tak berkekuatan apa-apa, siapa yang kesudian tunduk perintah?"
"Bagaimana kalau biar ibuku yang memegang pucuk pimpinan, sedangkan kita semua akan bantunya dari samping?"
"Tidak mantap!" jawab Suma Tiang-cing dengan dingin, "kalau caramu itu bisa dilakukan, apa salahnya kalau biar aku saja yang memegang pucuk pimpinan kemudian kalian membantu aku dari samping?"
"Dosa! Dosa....!" ujar Cu Im taysu sambil tertawa, "perkataan yang sama sekali tak ada manfaatnya, lebih baik tak usah dibicarakan saja daripada buang waktu dan tenaga dengan percuma!"
"Menurut keterangan Cu ing, hingga dewasa ini perkumpulan Sia ki pang masih merupakan satu kekuatan yang amat besar, apabila Kiu-im Kaucu dan Tang Kwik-siu memang memusuhi kaum pendekar dari golongan lain, maka pihak Sin-kie-pang merupakan daya kekuatan yang bi-sa diandalkan untuk mengimbangi kekuatan lawan, apakah pihak Sin-kie-pang bersedia tunduk dibawah perintah jikalau Hoa Hujin yang memegang pucuk pimpinan ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara Maharani - Gu Long
ActionSerial Bara Maharani terdiri dari empat buku: 1. Bara Maharani 2. Tiga Maha Besar 3. Rahasia Hiolo Kemala 4. Neraka Hitam Sinopsis : Hoa Thian Hong menggunakan pedang baja berat macam Yo Ko, dan ilmunya naik setaraf demi setaraf, sampai dapat pencer...