Jilid 16 : Bukti cinta Hoa Thian Hong pada Pek Kun Gie

2.1K 30 0
                                    

SEMENTARA dia masih termenung sambil memikirkan persoalan itu, Kiu-im Kaucu telah membisikkan sesuatu ketelinga Pek Kun-gie.

Dengan paras muka pucat pias bagaikan mayat, gadis itu secara beruntun mundur beberapa langkah kebelakang, sekujur badan-nya gemetar keras membuat atap rumah itu gemerisik suaranya.

KIU-IM KAUCU menyeringai seram, sambil tertawa keras serunya lagi, "Bagaimana? sekarang engkau pasti sudah percaya bukan, kalau aku hendak mencabut nyawa Hoa Thian-hong, maka soal itu bisa kulakukan dengan gampang sekali!"

"Hmm! selamanya perhitungan manusia tak dapat menangkap garis yang ditetapkan oleh takdir, selamanya dia akan lolos dari bahaya karena dilindungi oleh Thian!"

Hoa Thian-hong sendiripun berpikir dalam hatinya, "Kelicikan dan kekejaman Kiu-im Kaucu benar-benar melebihi kejahatan dari kelompok musuh yang sudah lewat, entah dia mempunyai siasat keji apa lagi sehingga begitu punya keyakinan untuk cabut nyawaku dengan mudah?"

Sementara ia masih termenung, Kiu-im Kaucu telah ulapkan tangannya sambil berkata, "Kalau toh engkau percaya kalau dia selalu dilindungi oleh Thian, pergilah tinggalkan tempat ini!"

Tapi dengan cepat Pek Kun-gie gelengkan kepalanya.

"Aku tidak jadi pergi!" katanya.

Kiu-im Kaucu tertawa licik.

"Tidak pergi juga malah lebih baik, engkau cantik jelita dan belum pernah kujumpai ada seorang nona yang mempunyai paras muka secantik dirimu. Aaai! sayang Hoa Thian-hong keparat cilik itu punya mata tidak berbiji"

"Jangan maki dirinya!" bentak Pek Kun-gie dengan gusar.

Baiklah, kalau toh engkau masih tetap tidak sadar dari lamunanmu yang kosong, akan kubuktikan kesemuanya dengan kenyataan, aku akan membuktikan sehingga engkau tahu kalan Hoa Thian-hong sebenarnya sama sekali tidak cinta kepadamu.

Mendengar perkatan itu, Pek Kun-gie berdiri termangu-mangu, beberapa waktu kemudian dia baru bertanya dengan suara gemetar, "Cara apa yang hendak kau gunakan untuk membuktikan bahwa dia.... dia tidak mencintai aku!"

Kiu-im Kaucu tertawa licik.

"Cara itu sebenarnya sederhana sekali, mulai sekarang masuklah jadi anggota perkumpulan Kiu-im-kauw kami, anggap saja engkau sudah kena kutawan, cara ini sebenarnya terpaksa sekali tapi apa boleh buat lagi? toh kita hanya akan membuktikan apakah Hoa Thian-hong bakai muncul untuk menolong dirimu atau tidak!"

"Kenapa?" seru Pek Kun-gie dengan paras muka tercengang dan tak habis mengerti.

"Coba jawablah, seandainya aku berhasil menawan Thian-hong dalam keadaan hidup-hidup, bukankah engkau akan pertaruhkan jiwamu untuk menolong dia hingga lolos dari bahaya?"

"Hem! kepandaian silatnya jauh lebih hebat dari engkau, tak mungkin kau mampu untuk menawan dirinya" seru Pek Kun-gie sambil mendengus dingin.

Kiu-im Kaucu tertawa kering.

"Jangan persoalkan kepandaian silat siapa yang lebih tinggi, jawab saja pertanyaanku ini! andaikata aku berbasil menangkap dirinya, apakah engkau akan menyelamatkan jiwanya dari ancaman maut?"

"Tentu saja! tentu saja aku akan menyelamatkan jiwanya....Hmm! andaikata engkau mencelakai jiwanya, maka aku bersumpah tidak akan hidup berdampingan dengan dirimu, dan selama aku masih hidup maka aku akan selalu musuhi dirimu sehingga akhirnya engkau berhasil kubasmi dari muka bumi!"

"Tepat sekali perkataanmu itu!" seru Kiu-im Kaucu sambil menyeringai seram, "oleh karena kau mencintai Hoa Thian-hong maka engkau larang orang lain melukai dirinya, sebaliknya kalau Hoa Thian-hong benar-benar mencintai dirinya maka dengan sendirinya diapun melarang siapa pun melukai engkau, setelah engkau masuk jadi anggota perkumpulan Kiu-im-kauw kami, apabila Hoa Thian-hong menolong jiwamu itu berarti dia memang mencintai engkau, sebaliknya kalau dia tidak ambil peduli tentang persoalan ini dan tak mau tahu tentang mati hidupmu, itu berarti dalam hati kecilnya memang sama sekali tak pernah memikirkan tentang dirimu....!"

Bara Maharani - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang