1. Dia Gibran

9.1K 217 3
                                    

"Kak! Ditanyain Diana!"

Dia menoleh, menatap sahabatku sekilas lalu kembali melangkah pergi. Gibran, Kakak kelas yang hanya bisa ku kagumi dari jauh itu, benar-benar acuh. Tingkah dinginnya bahkan terasa dari radius ratusan kilo meter. Oke, ini berlebihan. Tapi demi Tuhan! Gibran tidak pernah sedikitpun melirik ke arahku.

Aku yakin, di setiap sekolah pasti memiliki anak-anak yang selalu jadi sorotan, entah itu kelakuan nakalnya, sikap pembangkang nya, kepintaran, bahkan yang diam saja bisa jadi sorotan jika memiliki tampang di atas rata-rata.

Gibran termasuk murid dingin dengan wajah di atas rata-rata. Hampir seluruh siswi di sekolahku suka sama dia—termasuk aku. Wajahnya yang terlihat kalem dengan garis tegas, bola mata cokelat gelap yang jika terkena sinar matahari akan bersinar, di hias dengan alis hitam pekat membingkai rapi, tanpa keluar.

Ah! Membayangkan wajahnya saja buatku deg-degan. Gibran lebih pantas disebut malaikat berhati dingin daripada manusia.

"Najis banget sih doi lo! Sok ganteng!" Gerutuan Alda berhasil menarikku keluar dari alam halusinasi.

"Udah gue bilang kan jangan dipanggil" kataku dan berjalan lebih dulu keluar gerbang.

"Di! Setaun lo kode-kodein dia, tapi dia gak peka sama sekali, bego apa gimana coba!"

Aku tidak begitu menyahuti kekesalannya. Alda memang begitu, sensitif jika usahanya membantu mendekatkan aku dengan Gibran berujung buang-buang waktu.

"Heh! Naik buruan, bentar lagi hujan!"

Aku tersentak dan refleks sedikit berlari, menyusul Alda yang sudah berada di ambang pintu bus.

Tidak ada bangku yang tersisa. Jangankan untuk duduk, berdiri saja kami berdesak-desakan. Wajar sih, sekarang pukul 5 sore, jam-jamnya para karyawan pulang kantor.

"Di, kalo ternyata Gibran punya cewek gimana? Atau dia lagi suka sama cewek?"

Pertanyaan Alda yang tiba-tiba berhasil membuatku termenung. Memikirkan kenyataan pahit yang pasti akan terjadi cepat atau lambat. Permasalahannya saat ini adalah, apakah aku bakal siap?

Siap untuk apa?

Tentu saja jika nanti Gibran akhirnya mengungkapkan perasaannya pada Alda.

Iya. Lelaki yang ku sukai, jatuh cinta pada sahabatku sendiri.

***

~TBC~

Hidden [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang