53. Move on

1.6K 66 3
                                    

"Kakak kenal sama Sean?" Tanyaku hati-hati. Saat ini kami duduk berhadapan di sebuah tempat makan. Merayakan kemenangan kami di olimpiade sains beberapa jam yang lalu. Di sini juga ada Sean, ibu yang mengajak dia untuk ikut. Namun lelaki itu duduk bersama teman-teman ku lain. Kak Fajar yang mengajakku memisahkan diri dengan yang lain.

Ibuku memang berlebihan, katanya, jarang-jarang Diana mau aktif ikutan lomba-lomba, biasanya cuma diem di kamar sambil dengerin musik.

Memangnya aku sepemalas apa sih?

"Jangan deket-deket sama dia" katanya acuh.

Aku mengernyit heran, "kenapa?"

"Pokoknya jangan, dia bukan orang baik"

Aku berdecak, "kasih alasan dong!"

"Nurut aja kenapa sih?"

Aku merengut, "gak bisa gitu dong Kak, kalo mau nilai orang baik enggaknya itu kasih alasan" ucapku tak terima.

Kak Fajar menatapku, dalam. Hingga aku segera melengos karena gugup sendiri, "apaan sih" kataku panik.

"Kamu masih polos, gak tau apa-apa" ucapnya lantas kembali melahap makanannya, tidak memedulikanku yang ingin sekali memakannya hidup-hidup.

Aku melirik Sean. Lelaki itu juga tengah menatap ke arahku. Lengannya terlihat mengepal, kenapa? Apa dia cemburu?

Aku berdeham pelan memikirkan hal itu, merasa pipiku tiba-tiba terasa panas.

"Kenapa?" Tanya Kak Fajar.

Aku segera menggeleng, "aku ke toilet dulu ya" pamitku dan buru-buru pergi.

Bermenit-menit di dalam toilet, berusaha meyakinkan diri supaya tidak mengharapkan Sean lagi. Sekarang, aku sedang dalam masa sulit. Move on. Iya, bagiku move on yang tersulit. Apalagi, jika orang yang ingin kita lupakan selalu hadir di setiap jalan kehidupan kita. Kayak Sean contohnya.

Hhh...

Kenapa Sean harus datang lagi?

Setelah menenangkan diri, aku keluar toilet. Jantungku hampir jatuh dari tempatnya melihat Sean sedang bersandar di dinding depan toilet wanita.

"Ngapain di toilet cewek?" Tanyaku menyelidik.

"Nunggu lo," ucapnya yang sontak membuatku berdeham, meloloskan kerikil yang seolah mengganjal kerongkonganku.

"Mau apa?"

"Ngobrol, dari tadi lo di jagain terus sama bodyguard lo, sampe gue gak punya kesempatan buat ngobrol berdua."

*****

Hidden [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang