49. Pemakaman

1.7K 66 2
                                    

Aku turut hadir di pemakaman Mikayla, bersama Kak Fajar. Sejak datang hingga saat orang-orang mulai berbubaran, aku tak lepas menggandeng lengan Kak Fajar. Gak tau kenapa, rasanya kaki ku lemas melihat bagaimana Sean tak lepas memeluk Keyla. Beruntungnya, Kak Fajar tidak keberatan dengan tingkahku.

Kak Fajar mendekat begitu di pemakaman, hanya bersisa Keyla dan Sean. Aku ikut mendekat, berjongkok bersisian dengan Kak Fajar di samping pusara Mikayla.

Kak Fajar menyimpan sebuket bunga, mengusap nisan Mikayla. Aku bisa merasakan lengannya mengepal kuat, sudut matanya pun seperti berair.

"Istirahat yang tenang ya Mik, sekarang kamu udah gak bakal ngerasa sakit lagi" ucap Kak Fajar lembut. "Jangan lupa bahagia di sana, aku bakal terus doain kamu dari sini" lanjutnya lagi.

Kak Fajar menatapku, "pulang?" Tanyanya.

Aku mengangguk, menatap nisan Mikayla beberapa saat, "yang tenang ya Mik, aku gak nyangka pertemuan kedua kita kayak gini" ucapku seraya tersenyum sendu.

"Ayo" ajak Kak Fajar, sudah bangkit. Aku pun mengikuti, berdiri tegak di sampingnya. Kak Fajar mendekati Keyla, mengusap kepala Keyla yang masih bersandar di dada Sean, " jangan sedih ya Key, ikhlasin Mika, biarin dia tenang di sana" ucapnya lembut.

Aku menatap Keyla yang justru menangis semakin kencang begitu mendengar ucapan Kak Fajar. Lengannya semakin erat memeluk Sean. Sementara mata Sean menatapku, kami saling menatap beberapa saat sebelum Kak Fajar menarik lenganku untuk segera meninggalkan pemakaman.

Aku merasa dadaku sesak. Entah karena tidak percaya akan kepergian Mikayla, atau karena belum sepenuhnya mengikhlaskan Sean.

Di perjalanan, kami saling diam. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, tapi waktunya tidak tepat. Kak Fajar terlihat sangat frustasi.

"Saya anter kamu pulang ya" ujarnya.

Aku hanya bergumam menanggapinya. Setelah itu hening, aku sibuk menatap ke luar jendela, sementara Kak Fajar sibuk pada jalanan di depannya.

*****

Hidden [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang