48. Kabar duka

1.7K 70 9
                                    

Pukul 3 sore, aku bersama Kak Fajar tiba di rumah Kak Fajar, setelah hampir satu jam membeli es krim sekalian berjalan-jalan menghilangkan stres.

Aku keheranan melihat ambulans di sebelah rumah Kak Fajar. Rumah itu juga ramai oleh orang-orang.

Aku yakin Kak Fajar juga terkejut, tapi tertutupi wajah datarnya.

"Fajar, cepat ganti bajunya! Kita melayat, Mika meninggal" ujar Bu Tatu saat kami akan memasuki rumah Kak Fajar.

Raut wajah Kak Fajar terlihat kaget. Dia berlari cepat menaiki tangga lantas masuk ke kamarnya. Sementara aku masih bergeming, kebingungan.

Mika. Namanya tidak asing bagiku.

"Diana, kamu gimana? Mau ikut melayat?" Tanya Bu Tatu padaku.

Entah apa yang terjadi padaku, aku mengangguk.

"Ke Fajar ya, minta kerudung punya Kak Fadia. Nanti nyusul aja, Tante duluan" ujarnya terburu-buru.

Aku masih setengah tidak sadar. Nama Mika banyak, tapi entah mengapa, hatiku tertegun mendengar namanya.

"Kamu tunggu di sini" ucap Kak Fajar membuyarkan lamunanku. Dia hendak pergi, namun aku menahan lengannya.

"Aku mau ikut, pinjam kerudung Kak Faria" ucapku.

Dia mendesah pelan, berlari pergi. Tak sampai sepuluh menit, dia datang lagi, memberiku kerudung. Beruntung, aku memang sweater panjang, jadi pakaianku tertutup.

Setelah itu kami berjalan cepat menuju rumah di samping rumah Kak Fajar.

Langkahku sempat terhenti melihat sebuah motor yang sangat ku kenal. Jika saja Kak Fajar tidak cepat-cepat menarik lenganku.

Semua pertanyaan ku sedari tadi terjawab. Mikayla. Gadis itu yang meninggal. Aku melihat bagaimana Keyla menangis tersedu-sedu di samping jenazahnya. Sean juga ada di sana, memeluk Keyla sembari menangis. Kerabat-kerabatnya pun banyak yang menangis, orang-orang mengelilingi membacakan surat Yasin.

Ini pertama kalinya aku melihat Sean setelah hampir tiga bulan tak saling berkomunikasi.

Ini juga kali pertama aku melihat Sean menangis.

Seberapa berarti gadis itu untuk Sean? Juga, kenapa dadaku sesak melihatnya?

*****

Hidden [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang