Nice day

2K 407 182
                                    

Langit gelap mulai menyelimuti langit di SMA Trisakti. Bu Alana yang khawatir terjadi hujan memerintahkan semua siswa-siswi untuk masuk ke kelas.

"Good morning!" Sapa Pak Brian.

"Good morning!"

"Sebelum pulang saya minta waktunya sebentar. Hari ini Bapak akan memberi kalian tugas kelompok. Dan satu kelompok terdiri dari tiga anggota. Kalian semua bebas memilih anggota kalian." Seketika seisi kelas mulai gaduh.

Abel, Kaila, dan Vanes hanya saling pandang-memandang. Memberikan suatu isyarat.

Setelah itu Pak Brian beranjak keluar kelas dengan membawa beberapa tumpukan buku paket dan daftar nilai siswa. Tapi tak lama kemudian, Amanda memberanikan diri untuk bertanya pada Pak Brian.

"Pak, tugasnya tentang apa ya?"

"Oh iya saya hampir lupa. kalian membuat makanan dengan mencatat resepnya, menggunakan bahasa inggris. Dan besok waktu pertemuan saya akan saya nilai," ujar Pak Brian lalu meninggalkan kelas.

Abel, Kaila, dan Vanes diam seribu bahasa. Bagaimana tidak, satupun dari mereka tidak ada yang bisa memasak. Dan untuk urusan bahasa Inggris, mereka sudah mempercayakan kepada Google translate.

Tak lama lonceng tanda pulang dibunyikan, semua siswa berhamburan keluar kelas. Kaila dan Vaness berjalan menghampiri Abel di mejanya.

Tatapan mereka menatap tajam ke mata Alfa. Ekspresi wajah kedua gadis itu berubah, saat dirinya akan duduk di samping Abel. Tatapan yang tadinya tajam berubah menjadi teduh ditambah senyuman manis.
Dengan hitungan detik kedua gadis itu berhasil mengusir Alfa dari bangkunya Alfa sendiri. Mereka terkekeh dan tersenyum puas, Mereka pun menduduki bangku itu dengan senang.

"Bel masaknya di rumah lo aja," ujar Kaila dan Vanes bersamaan.

Abel yang mendengar pernyataan dari temannya, hanya memutarkan bola mata disertai anggukan lemah dari Abel. Karena sebelumnya dia harus bergeleng-geleng kepala melihat tingkah kedua temannya itu.

"Yuk, cepet beli bahan makanannya!" Ucap Kaila sambil menarik kedua tangan temannya itu.

"Kita mau masak apa?" tanya Vaness masih dengan posisi duduk di bangku Alfa.

"Tauk tuh Kaila."

"Bahasa inggris pelajarannya hari apa aja?" lanjutnya.

"Sebentar, gue lihat dulu jadwalnya," Vaness membuka buku jadwal kecil yang selalu ia bawa,"Selasa dan Rabu," Jawab Vanes mantap.

"APA SELASA?"

Vanes terus memainkan hp. Sepertinya ia tak peduli dengan keluhan teman-temannya. "Yeayy!" teriak cempreng Vaness

"Apa?"

"Gimana kalau kita membuat ini aja?" usul Vaness sambil memamerkan gambar yang ada di layar handphone nya,"Gimana setuju gak?"

"Kayaknya gampang. Gue setuju deh," ujar Kaila mantap.

"Gimana ya gue bingung. Gue ikut-ikutan setuju aja deh," lanjut Abel bimbang.

"Kita buatnya hari apa?"

"Hari Sabtu? Rumah gue sepi kalau hari itu."

"Yaudah Sabtu aja, sekalian belanja bahan-bahannya. Ingat di rumah Abel," Abel memanyunkan bibirnya sebal. pasalnya, rumah orangtuanya terus di jadikan sasaran jika ada tugas-tugas.

***

Naufal berlari cepat melintasi lapangan sekolah yang mulai sepi. Dia berlari amat cepat karena teringat akan janji.

AlfAbel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang