Teman Baru

1.4K 320 145
                                    

Ini sudah ketiga harinya Alfa tidak masuk sekolah karena kecelakaan yang menimpanya hari itu. Sudah tiga hari juga vanes resmi menjadi pacar Irvan.

Semenjak kecelakaan yang menimpa Alfa tempo lalu, hubungan diantara Abel dan Alfa semakin dekat. Karena Abel yang tiap harinya menjenguk dan mengobati Alfa.

Arya salah satu teman sekelas mereka, berlari kecil di koridor depan kelas. Dengan baju yang di keluar dari celana dan dasi yang sengaja dikecilkan layaknya anak brandal.

"Woy! Gue datang membawa kabar gembira bagi kaum Adam," sontak semua siswa menoleh kearahnya. "Gue dapat kabar sekolah kita kedatangan siswi baru, katanya sih bahenol gitu," Arya mendapatkan tatapan tajam dari siswi- siswi dikelasnya.

"Siapa woy? ntar mau gue gebet," ujar salah satu siswa.

"Enak aja Lo main gebet-gebetan. Gue yang pertama nemuin dia," ujar Arya sewot.

Irvan yang mendengar kabar dari Arya, langsung mengabari Naufal. Irvan sangat merinding mendengar pengakuan Naufal tempo lalu. Pasalnya sudah enam bulan lamanya Naufal menyendiri alias Jones.

Dilain sisi Kaila yang duduk di depan bangku Abel, sedang melakukan ritual PDKT nya bersama dengan Satya. Bagaimana Abel tidak risih melihat pemandangan di depannya itu.

"Makanya cepat-cepat cari gebetan. Jangan mengharapkan yang tidak pasti."

"Kenapa? Bentar lagi gue jadian sama Alfa. Jangan sirik ya," balas Abel sinis.

"Ngapain juga gue sirik sama lo? palingan juga lo yang sirik sama kita. Iya kan La?" Vanes mencari kepastian dari Kaila, tetapi karena Kaila terlalu asyik dengan Satya ia mencuekan Vanes.

Tanpa berpamitan dengan kedua temannya, Abel kabur dari suasana panas di sekitarnya. Memang benar, hubungannya dengan Alfa sekarang ini memiliki kemajuan. Tetapi untuk menjadikan Alfa sebagai pacar Abel, itu benar-benar mustahil.

Abel berjalan disekitar taman depan UKS tanpa memperhatikan jalanan disekitarnya. Pikirannya terus teringat dengan ucapan Vanes beberapa detik tadi.Abel terus berjalan hingga tanpa di sadari, batu berukuran sedang terdapat di hadapannya. Abel mengaduh kesakitan karena tersandung batu hitam itu.

Pria berseragam OSIS berjalan kikuk layaknya orang linglung, dengan tas ia selempangkan ke samping kiri. Pria itu melihat Abel yang sedang jatuh tersungkur di depan batu hitam. Dengan gegas pria itu membawa Abel kedalam UKS yang terdapat di hadapannya.

Keadaan Abel sudah terasa lebih mendingan dari sebelumnya. Abel melihat aneh sosok pria di hadapannya itu. Baru pertama kali ini Abel melihat orang tampan dengan model rambut kribo yang baik sepertinya, hanya itu yang ada di pikiran Abel saat bertemu pemuda asing tadi.

"Aku sadar rupa ku sangat tampan, tapi jangan lihatin seperti itu. Serem tau!" ujar pria itu dengan logat bataknya. Sepertinya pria ini memiliki tingkat ke pedean diatas Abel.

"Pede banget, siapa juga yang lihatin lo!" jawab Abel mengurangi rasa malunya. "Lo murid baru di sekolah ini ya?"

"Iya, ngomong-ngomong ruang kepala sekolah ada di sebelah mana? Saya kesasar tadi." Abel menjelaskan denah dimana terdapat ruang kepala sekolah. Senyum jahil terulas di bibirnya.

***

"Anak-anak hari ini kita akan kedatangan murid baru. Ibu harap kalian dapat menerimanya dengan senang hati," ujar Bu Shandya wali kelas XI IPS 2.

"Cewek kan Bu? Pasti cantik," ujar Naufal mantap dilanjut sorakan dari teman-teman cowoknya.

"Cowok atau cewek ya? ujar guru itu memainkan teka-teki nya. "Nanti lihat saja, sebentar lagi pasti dia datang."

AlfAbel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang