THE TIME WE MET
mataku sangat berat, sesekali menatap jam, dan duduk lama seperti ini membuatku haus kenapa dia selalu terlambat seperti ini. aku menarik ponselku
"shit ! ini udah jam 8 malam" umpatku dalam hati aku pun melihat seorang gadis berlari menuju arahku
"udah ah aku udah males!" aku pun berdiri dan mulai berjalan melewatinya
"jangan gitu dong " diapun mengeluarkan kotak kecil berbungkus kado dari tasnya
"jeeengg happy birthday " ia pun menarikku kembali ke kursiku dan mendudukkan aku.aku tidak pernah mengerti dengan sahabatku yang satu ini
"aku tidak mengerti kau selalu terlambat jika sudah berjanji " aku pun terus memasang wajah cemberutku
"ahh mian soalnya chaeri yang satu ini sibuk banget miane ah ? " dia pun menggenggam tanganku dan memelas.
"ahhh arasso..." aku memang tidak bisa marah dengan temanku yang satu ini bukan karena sibuk, ia memang terkenal dengan lemot pelupa dan agak sedikit bodoh mungkin yang bisa dibanggakan adalah kecantikannya karena itu dia bisa menjadi model saat ini.
"hyeri bukalah kadomu" aku pun mengambil kado yang diberi chaeri padaku.
"bolpoin" aku pun melihat bolpoin berwarna hitam dan bergaris gold dan ada insialnya PH untuk Park Hyeri
"iya aku pikir itu cocok untukmu mengingat kau seorang dosen muda" aku pun menaikkan sebelah alisku dan menyimpan bolpoin itu
"oh ayolah kau baru 23 tahun dan sudah menjadi dosen disebuah universitas ternama di seoul seharusnya kau bangga aku saja tidak melanjutkan kuliahku lagi." chaeri pun menyeruput kopiku.
"baiklah aku akan menggunakannya dengan sebaik mungkin."
chaeri menceritakan bagaimana harinya ini dan semua kenalannya yang baru ia temui hari ini, ia memang menceritakan semuanya padaku mulai dariha terkeci hingga masalah yang ia peroehakibat kelemotannya sendiri.
"tunggu dulu dengan siapa kau bertemu hari ini ?" aku pun mulai tertarik dengan cerita chaeri
"dengan bts." jantungku tersentak mataku melebar dan aku terdiam seketika
"oh mian aku lupa kau army hahahaha aku lupa ibu dosen ini seorang army" chaeri tertawa dengan keras sehingga menarik perhatian para pengunjung cafe.
"husss diam" aku pun membungkam mulut chaeri dan duduk kembali
"tenang saja aku tidak akan berbuat macam2 dengan biasmu" akupun menyeruput kembali kopiku dan membuat ekspressi wajah ku setidakpeduli mungkin
"kau masih mengingat hari itu ya" chaeri pun menggenggam tanganku
"ah tidak kok . tanpa melihat ke belakang aku mungkin tidak punya kesempatan bertemu dengan mereka kan,, aku juga sangat sibuk." aku mengecek rambutku
"oh jimin oppa !! " aku sontak berbalik dan melihat kebelakangku
"hahahahahahhaha kau mudah sekali di tebak. sebodoh bodohnya aku , aku tidak pernah membohongi perasaanku sendiri" chaeri kemudian tertawa lagi aku hanya bisa terdiam
beberapa tahun yang lalu
"Mamaaaaaa jangan begitu !!!"mamaku merobek semua photo melempar album dan semua miniaturku ku dalam api
"jika tidak begini kau tidak akan serius dan nilaimu akan terus menurun" mama terus terusan mengambil barang-barangku dari tangan maid kami dan meleparkannya semuanya
"maafkan aku mama aku berjanji akan terus belajar tapi jangan bakar barangku kumohon." aku terus menerus memohon dengan menarik tangan mamaku
"keluarkan semuanya !" mamaku berteriak kepada maid ,maid yang takut akan kemarahan mamaku mulai kocar kacir mengeluarkan barangku dan mulai melemparkannya ke dalam api. mamaku mulai merasa bahwa apinya tidak cukup besar ia pun pergi mengambil minyak tanah aku melihat maid membawa autograph yang susah payah ku raih, aku berlari dan menarik autographku itu kau tarik menarik dengan maid mama pun datang dan mencoba meraih ku. kemudian aku tersungkur tong yang berisi minyak tumpah dan disambar oleh api membuatku dikelilingi api.
"HYERIIIII !!" Ku dengar suara mamaku berteriak. aku meraba kepalaku dan melihat tanganku merah karena darah.
"mama....tolo,,,,,ng" mataku terpejam
mataku terasa sangat berat aku melihat mamaku, ayahku dan orang -orang berpakaian putih membawaku . dengan tandu beroda. aku mendengar suara sirine dan mataku terpejam.
"hyeri bertahanlah nak." hanya itu suara yang ku dengar.
"ya !! jangan melamun." lamunanku buyar ketika chaeri menggoyangkan bahuku
"kau sering melamun akhir-akhir ini, itu menyeramkan tau...." chaeri mempautkan bibirnya
"miane chaeri ah" aku hanya tersenyum aku melihat keramaian di luar dan flash camera ?
"ada apa di luar ?" chaeri pun melihat keluar dan orang-orang semakin banyak mengerubungi
"mungkin ada artis." chaeri langsung berdiri dan menghampiri kerumunan itu
"YA !!! chaeri ah !! eodiga ??" aku pun mengikuti chaeri dari belakang melewati kerumunan yang ramai itu
chaeri menghilang dan kerumunan itu semakin mendekat aku berdiri tepat di tengah mereka, aku tidak bisa bergerak, aku terus mencari sosok chaeri, entah dimana ia berdiri.
"hyeri !! " aku mendengar chaeri memanggil aku pun melihat ke kanan dan kekiri tapi tidak menemukannya
"OMO !!" sesuatu menabrak ku membuat badanku tersungkur tas ku jatuh dan isinya berserakan
"jwosong hamnida (maafkan saya) " pria itu membantuku untuk berdiri dan membereskan barangku semua orang berteriak histeris apa yang salah ??pria itu memakai masker dan topi wajahnya tidak terlihat,aku hanya terdiam melihatnya pria itu disusul 6 pria lainnya yang sama-sama memakai masker dan topi dan berlalu di depanku. seseorang menarikku ke pinggir sebuah toko.
"waaaahh kau lihat itu hyeri" aku pun melihat lawan bicaraku.
"chaeri ah kau kemana saja, nyawaku hampir melayang karena kau menghilang." chaeri pun menggandeng tanganku
"aahh geurae? ternyata kau takut juga kehilanganku ya ?" aku melepaskan tangannya
"tentu saja,, jika kau melakukan itu lagi aku,,, aku,,, aku akan mengikatmu dan membunuhmu dengan tangan ku sendiri." chaeri pun langsung tersenyum mendengar jawabanku.
"tapi,, kau tahu itu siapa?" chaeri menunjuk cafe yang kami kunjungi tadi
"entahlah mereka memakai masker, mana ku tau" aku pun menyandang tasku lagi
"mereka........bts mau lihat lagi?" aku hanya terkejut danberjalan menuju arah sebaliknya menjauhi tempat itu.
"katanya kau army masa' ketemu bias tidak bahagia ?" chaeri menyusulku dengan cepat padahal dia memakai high heels
"aku mantan army lagian mereka saja tidak tahu apakah army mereka itu berkurang atau bertambah, hidup atau tidak, sudah makan atau belum."aku terus berjalan menyusuri jalan tanpa tahu kemana arahnya.
"waaaahh kau mikirnya kejauhan hyeri." chaeri berhenti mengikutiku.
"aku begini karena itu yang terbaik." aku berhenti dan duduk di sebuah halte bus
"padahal ibumu sudah tak masalah dengan hal ini." chaeri duduk di sebelahku
"yasudahlah aku akan pulang" aku beranjak melihat bus yang akan kutumpangi datang
"baiklah hatihati di jalan " chaeri melambaikan tangannya dan duduk kembali sambari aku masuk ke dalam bus
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romansaapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?