part 34 you say you love me , i say you crazy.

27 1 0
                                    

TIKA POV

Pertemuan kami memang sangat singkat. Aku juga awal bertemu dengannya aku tidak begitu menyukainya.
Tapi, ia mencoba menemaniku dalam menghalau segala permasalahan dalam hidupku. Dan semua itu membuatku jatuh cinta padanya.

Namun setelah kami menjalani hubungan. Ada banyak hal yang membuatku ingin menyudahi hubungan ini. Termasuk masalah yang berhubungan dengan wanita itu.. Wanita yang bahkan aku tak mau melihatnya lagi..

Namun disinilah dia. Memandangku dengan matanya yang membuatku sempat mabuk akan cinta. Yang pernah membuatku berharap bahwa ia akan mengobati luka lama yang susah untuk di hilangkan..

Karena semua ingatan menyenangkan itu ada dikepalaku dan sebagian besar adalah tentang dirinya.dia yang ada menghiasi sebagian besar hidupku dan aku mencoba untuk melupakannya tapi tidak bisa.

Karena kelemahanku..
Kelemahanku yang dia manfaatkan agar dia terus berada di pikiranku.
Kelemahanku yang dia manfaatkan membuatku gila..
Gila karena kelemahanku yang sampai sekarang masih belum ada obatnya.

"Tika....." lihatlah bahkan ketika dia memanggilku masih sama seperti kami saat bersama dulu.

Aku melihatnya penuh benci.. Membayangkan apa yang telah dia perbuat dulu..
Walaupun dulu aku sempat punya kenangan dengannya tapi jujur aku bahkan tak sudi untuk melihatnya kembali.

"Tika manga dilua masuak lah ly.. (Tika kenapa diluar masuk kedalam )"
Aku mendengar kakeku memanggil dari dalam. Aku mengiyakan panggilannya dan masih menatap tajam pada pria yang berdiri di depan ku ini.

"Ajak lo nak erick tu.. Manga lo nya ndak mambaok si ziah ka sikko( ajak juga nak erick .. Kenapa juga dia tak membawa ziah kemari?)"

Aku mengiyakan kembali dan memutar badanku.

Erick menarik tanganku dan aku menepisnya.

"Menjauh dariku..."

"Akan ku ceraikan ziah jika itu yang membuatmu kembali padaku."

Tanpa basa basi aku berbalik lagi dan mengayunkan tangan kananku tepat di wajahnya.

Sungguh keras bahkan cetakan tanganku merah di kulitnya yang putih bersih itu.

"Apa aku masih belum jelas ??"

Dia terdiam dan memegang pipinya.

"Bahkan amber juga ??" kataku melihatnya.

"Amber bahkan tanteku.."

Aku menambahkan lagi dan aku menarik tanganku dari tangannya

"Jika menurutmu kata kataku sudah jelas.. Silahkan pergi." aku bergegas masuk ke dalam dan melihat nenekku yang berdiri di balik pintu dan pasti sudah dengar percakapan kami.

"Tidak apa apa.. Itu semua memang butuh proses.. Dan prosesnya tidak mudah.. Kau sudah ambil jalan yang benar.."

"Apakah menamparnya adalah jalan yang benar."
Jawabku pelan dan melihat tanganku yang sudah mulai terasa perih.

"Tergantung padamu .. Apakah aksimu tadi cukup menyadarkannya"

Aku terdiam nenek menepuk punggung tangan kananku pelan.

"Ondeeh ndak jadi inyo kasikko do ?? Manga inyo tadi ?? ( aduuuh dia tidak jadi kemari ya ?? Kenapa dia tadi itu ??)"

Aku tersenyum padaku aku bahkan harus berbohon di depan kakekku bahwa aku baik. Baik saja.

"Dia hanya bertanya soal hal kewanitaan yang perlu di tanya."

Kakekku mengangguk sambil tertawa. Aku pergi ke kamarku demi menghindar dari pertanyaan kakek yang berpotensi mangandung unsur erick di dalamnya dan aku bahkan tak bisa memperlihatkan wajahku yang berbohong.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang