part 12 jimin POV

54 1 0
                                    

Aku melihat ponselku dan melihat hot trending di internet. Aku melihat artikel itu. Dan terkejut melihat nama korbannya.
"Park hyeri ??" aku pun terkejut karena ponselku tiba 2 berdering dari hoseok hyung.
"Ya jiminie kau sudah dengar kabarnya si dosen cantik"
"Ne hyung aku akan ke rumah sakit sekarang " aku mengambil kunci mobil dan memakai masker dan topi.
"Tapi jimin... Hati hati paparazzi" aku hanya mengiyakan dan menutup ponselku.
Aku pun pergi secepatnya ke rumah sakit. Semunya berkecamuk di dalam otakku, bagaimana keadaannya, siapa menjaganya, kemudian sesaat aku berfikir bahwa aku akan bertemu so hyung nantinya. Dia memang merahasiakan aku dari hyeri dan itu memang semua salahku. Tapi aku masih mencintai hyeri dan tak pernah bisa terhapus dari otakku tentang hyeri.
"Dimana dia?" seperti dugaanku aku akan bertemu dengan so hyung disini.
"Kan sudah ku katakan oppa tidak bisa menemuinya" aku merasa detak jantungku semakin berdetak cepat.
"DIMANA DIA !!!" aku tak bisa menahan amarahku lagi karena hal ini.
Pergilah" so hyung pun berbalik
"Kau lihat seberapa kuat kau akan menjauhkan dia dariki hyeri tetap akan kembali padaku dan aku akan membuatnya mengingat aku lagi." dia marah mendengarnya so hyunh pun berbalik dan ingin menamparku tapi aku dengan sigap menangkap tangannya.
"Ingin menamparku lagi so hyung a ?" aku pun memperlihatkan smirk licikku.
"Geumanhe jom (kumohon hentikan ) ini rumah sakit" ah rim pun menengahi kami berdua, aku menarik tanganku.
"Tetap saja, ini pasti akibat ulahmu lagi. Karena ia kecelakaan di dekat area bighit. Pasti ia barusan menemuimu kan ? Dan pasti karena berita sialan itu ! Andaikan saja kau bukan idol oppa ini tidak akan terjadi."
Aku menatap so hyung dengan tajam.
"Arasso (aku mengerti) " yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah menyatukan kedua tanganku.
"Tapi kumohon biarkan aku melihatnya untuk terakhir kalinya." dan akhirnya ketika dokter mengatakan bahwa hyeri baik2 saja dan so hyung pun mengizinkanku masuk dan menemui hyeri.

Ketika aku masuk aku melihat hyeri terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Jantungku rasanya ingin copot. Aku berjalan pelan ke arah hyeri dan duduk di samping kanan hyeri dan menggenggam tangannya.
"Hyeri a... Iroena (bangublah)" aku melihat luka di bagian kening,pipi ,dan tangannya yang tergores. Aku pun meneteskan air mataku dan lekas melap dan dan menahannya.
"Hyeri a... Maafkan aku. Telah berpura pura selama ini " aku terus menggenggam tanganya.
"Aku janji jika kau bangun. Aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi." aku pun mencium tangan dan perlahan mendekat ke arah bibirnya dan mencium bibirnya lembut. Aku pun berjalan dan sekali melihat kebelakang melihat kembali ke belakang dan berjalan kembali dan keluar rumah sakit.

HYERI POV

Dalam gelap aku merasakan dingin yang sangat teramat,aku bahkan menggigil karena rasa dingin ini. Aku terduduk di kegelapan ini bahkan rasanya seperti mau mati saja.
Tiba-tiba rasa hangat menjalar di tangan kananku, tanganku yang saat ini dipegang oleh anak kecil yang wajahnya familiar sekali. Tapi aku tidak ingat ini wajah siapa.
"Nugu ??" hanya itu yang keluar dari mukutku.
"Hyeri a.. Irona (bangunlah)" anak itu pun mulai bicara ia semakin tersenyum lebar namun tiba tiba senyumannya berubah menjadi raut yang begitu sedih bahkan aku tak kuasa hingga aku menggenggam tangan anak laki laki itu. Ia pun menangis terisak "hyeri maafkan aku. Telah berpura pura selama ini" ia pun berdiri dan melepas tanganku dan kedinginan mulai menjalar lagi tapi aku masih bisa merasakan kehangatannya.
"Aku janji jika kau bangun aku tidak akan mengganggu mu lagi." ia pun berjalan menuju cahaya aku hanya bisa terpatung melihatnya pergi namun ia melihatku sekali lagi aku pun beranjak dan berlari dan menuju cahaya itu , cahayanya begitu terang hingga aku menutup mataku selama beberapa detik aku berdiri di dan perlahan membuka mataku. Suara anak anak berlarian di telingaku. Tiba tiba aku mendengar suara anak gadis kecil menangis dan disusul anak kecil yang menggenggam tanganku tadi aku pun mengikuti anak tersebut dan mengejarnya.
"Ya jelaskan siapa kau " aku terus mengejarnya hingga anak itu berhenti.
"Jauhi dia jangan ganggu atau aku akan menghajar kalian" ia pun diolok2 anak kecil lain.
Ia pun mengambil pasir dan melemparkannya ke arah anak anak lain sehingga mereka gelagapan.
Aku hanya bisa terdiam dan terus mengikuti anak itu.
Tiba saatnya aku pun melihat ia sedang memperhatikan luka gadis kecil itu.
"Luka yang di lutut..." ia berhenti seketika dan melihat gadis kecil itu.
"Ireumi mwoeyo ?(siapa namamu )"gadis itu pun dengan semangat menjawab.
"Hyeri.... Park hyeri inmida (nama saya park hyeri)" aku terkejut bukan main mendengar pengakuan gadis kecil itu.
Akupun melihat anak laki laki itu ia kembali melihatku. Aku semakin takut dengan tatapannya yang sendu itu ia pun berjalan ke arah lorong permainan dan aku mengikutinya namun bukan tembus ke taman namun aku malah ke sebuah rumah. Aku yakin ini adalah kediaman kami di seoul. Aku melihat bocah itu tumbuh menjadi lebih tua. Aku melihat diriku sendiri keluar dari rumah terlihat bahagia sekali.
"Kau siap ??" laki laki itu pun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku yang disana masuk namun aku tak mau kalah aku juga masuk ke mobil tanpa membuka mobil namun bukannya di dalam mobil aku malah berada di pantai. Aku melihat mereka duduk berdua melihat sun set aku masih belum jelas melihat siapa lelaki itu.
Akupun melihat lelaki itu menerim telepon.
"Aku akan beli minuman sebentar."
Laki laki itu pun beranjak dan menuju vending machine tapi ia malah sembunyi di balik benda itu.
Aku penasaran langsung berlari ke depan laki laki itu. Dan sungguh aku tidak percaya siapa yang kulihat ia adalah jimin yang ternyata sedang berbicara dengan seseorang dan itu adalah manajernya aku terua melihat mereka berdua.
"Sudah seleasai ?" jimin menggeleng .
"Tunggu sebentar lagi hyung.. Aku akan meninggalkannya sebentar lagi aku mohon 1 jam lagi." dia pun hanya mengacungkan 1 jarinya.
"Tidak bisa kau harus berada di jepang sebentar lagi dan lagian dia siapa sih ?"
"Sebentar lagi hyung aku akan mengantarnya pulang."
"Kau tau kau akan dapat banyak wanita yang kau mau di jepang kan lebih cantik dan lebih sexy."
Jimin tertawa dan mengiyakan aku merasa sangat marah dan ingin memukulnya aku pun melihat aku berada di samping vending machine itu sambil menangis dan pergi begitu saja.
"Tapi aku tidak ingin yang lain hyung" aku pun melihat jimin kembali.
"Dia adalah wanita yang special dia memang tidak sexy dan tidak terlalu cantik tapi jika bersamanya aku merasa hatiku nyaman dan sangat ... Hyung tau kan berdebar."
Laki laki itu tersenyum lebar dan menepuk nepuk pundak jimin.
"Waaaah kau jatuh cinta jimin " jimin hanya terkekeh
Kemudian aku melihat jimin berpisah dengan laki laki itu dan membeli beberapa minuman namun ia berhenti seketika.
"Hyeri a...." ia memanggil namaku tapi aku tau hyeri yang satu lagi tidak akan menjawab.
Ia pun menelpon dan terlihat berbicara tiba ada cahaya yang sangat terang dan aku menutup mataku dan membukanya secara perlahan dalam beberapa detik kemudian.
Aku melihat hyeri berjalan sambil menangis di jalan CXC dan tiba tiba menerima telepon.
"KAU PERGI SAJA JANGAN GANGGU AKU... PERGI CARI YANG LEBIH SEXY DARIKU"Hyeri pun menutup di sekitar dan melihat sekitarnya ia pun malu dan melihat sekitarnya dan malu karena ia dilihat oleh banyak orang.
"Aishh" ia pun berjalan dan menelpon lagi.
"Yeoboseo ?? So hyung a... Tolong jemput aku di xcx "
"Aku ......" belum siap ia menyelesaikan telponnya hyeri tertabrak. Dan kini aku sadar. Bahwa kenapa sikap jimin selama ini yang begitu aneh padaku dan ia akan meninggalkanku? Tidak akan kubiarkan... aku berlari ke arah cahaya tanpa peduli cahaya itu ssngat silau dan menyakiti mataku.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang