HYERI POV
Aku berangkat dengan jimin ke busan hari ini kami tak menggunakan mobil karena mungkin akan lebih lama jadi kami menggunakan KTX sehingga lebih cepat.
Banyak orang yang melirik kami mungkin mereka curiga dengan kami apalagi dengan jimin."Lihat gadis arah jam 12 sepertinya dia mengenalimu" jimin melihat yang ku tunjuk dan benar saja mereka asyik mengintip.
"Biarkan saja" aku melihatnya dan mencubit pelan lengannya.
"Awas saja kalau kamu centil dengan mereka." jimin tertawa kecil dan mengelus rambutku.
Tak lama ada seorang dari mereka datang.
"Apakah kamu jimin oppa dari bts ?" kami bersamaan melihatnya.
"Ahh iya tapi dia sedang istirahat kumohon nanti saja" ku bilang sambil memperbaiki masker jimin.
"Maaf anda siapa ya ?" jimin melihatku yang mulai panas.
"Ah aku adalah manager nya ?"
Kataku sambil memperbaiki dudukku
"Cuman managernya kan ? Oppa , oppa tidak keberatan kan ?" aku harap saat itu jimin menolaknya mentah mentah.
"Baiklah tidak apa apa .. Tapi jangan bilang siapa siapa ya" gadis itu mengangguk mereka pun selfie berkali kali.
"Ekheem" jimin pum duduk kembali. Gadis itu kembali ke tempat duduk nya."Kan sudah ku bilang..." jimin mencubit pipiku.
"Udah ah sebel..."
"Ahhhh neomu gwiyowo.. " dia memanyunkan bibirnya dan memegang kedua telinganya.
"Aku janji tak akan seperti itu lagi." ia memelukku dan yaa akhirnya aku luluh lagi...JHOPE POV
"Begitulah ceritanya" emil melihatku dengan mata berbinar saat ia mengatakan kegiatannya seharian penuh.
"Boleh aku lihat lukisannya".
Ia pun memberikan lukisannya padaku.
"Tapi ini wajahku ?" emil tersenyum
"Seindah apapun pemandangan yang ku lihat aku hanya ingat wajahmu oppa" aku tertawa.
"Boleh ku simpan ?" emil mengangguk.
"Gumawo" emil menarikku dan mencium pipiku lembut.
"Saranghae oppa..."
Aku termangu dan bengong jadinya. Seketika aku melihat tika dalam ingatanku.
"Ahh kenapa kamu melakukan itu mil ?" emil cemberut
"Kan aku sudah bilang aku akan menikah denganmu"
"Menikah itu soal lain emil." emil menarik selimutnya.
"Aku mau tidur oppa"
"Emil ??"
"AKU MAU TIDUR !!" emil mendorongku dan melemparkan beberapa bantal.
"Baiklah aku akan pergi jika ada apa apa hubungi aku." emil tak menjawab sama sekali.SKIIP
Aku banyak minum saat pulang dari rumah emil.
Aku pun mengendarai mobilku dan tak terasa aku sampai di apartemen tika.
"Oppa ..?"TIKA POV
"Oppa...?" jhope langsung memelukku.
"Apa dia menangis?"
"Bolehkah aku disini sebentar..."
"Oppa kau minum berapa banyak ?" jhope menggeleng.Aku pun mengantarnya ke dalam dan mendudukkannya di sofa.
"Aku ambil air oppa..." dia menarikku dan memelukku dia membenamkan kepalanya di dadaku.
Aku sebenarnya agak aneh tapi kasihan juga kenapa ia bisa begini.
Aku mulai mengelus rambutnya.
"Aku sangat bingung .. Sangat bingung.." aku mendengarkan jhope dengan tenang tanpa memotong perkataannya.
"Aku hanya ingin yang terbaik untuknya... Tapi rasanya aku selalu salah..." aku terus mengelusnya dan tiba tiba.Ya tuhan apa dia menciumku? Dia memelukku ? Apa ini.
Ia masih memelukku dan aku bahkan tak melepaskanku.
"Aku menyukaimu tika..." aku membelalakkan mataku . ia pun menjatuhkan kepalanya di pundakku." aku sangat menyukaimu..." tak terasa pipi ini basah karena air mataku.
"Aku juga menyukaimu oppa..." aku mengusap air mataku.Tapi apakah ini beneran hal ini juga membuatku bingung secara dia sedang dalam keadaan mabuk dan orang mabuk akan nengatakan apapun.
Tapi aku harap dia sungguh sungguh.
DINI POV
Tepat jam 6 pagi jungkook menjemputku.
"Kau siap ?" katanya semangat
"Tentu saja..." aku pun meninggalkan tika sendiri karena dia tak ada kegiatan.Skiip
Kami pun sampai di tempat bangee jumpingnya.
"Apakah kalian pasangan ?" katanya kepada kami
"Tidak" aku jawab
"Iya"jungkook jawabJawaban kami membuat intruktur itu bingung.
"Kalau pasangan akan kami beri satu kali lagi dengan gratis." kami pun kompak memjawab
"Iya kami pasangan.." instruktur itu tertawa.
"Mari lewat sini"Kami pun tiba di atas ketinggian yang aku tak tau berapa dan di bawahnya ada kolam.
Mereka memakaikan alat alat pengaman padaku.
"Apakah ini aman ?" kataku yang mulai ketakutan.
"Pasti aman tenang saja." aku pun. Berdiri di ujung jembatan dan menjatuhkan diri.JUNGKOOK POV
Aku melihatnya jatuh ke bawah dan naik lagi
Entah kenapa wajahnya sangat cantik saat tertawa lepas seperti itu.
Salah satu instruktur mendekatiku
"Benarkah kalian pasangan" aku pun nengelak.
"Sebenarnya tidak dia adalah managerku demi dapat gratisan jadi kami pasangab saja." ia tertawa.
Dan selanjutnya giliranku, saat itu dini tampak menerima telfon.Skiip
Saat aku selesai pun dia masih nelfon nelfon siapa dia...
"Ahh jungkook sudah selesai oppa ah iya sampai jumpa lagi"
"Dari siapa.."
"Suga oppa " aku tiba tiba merasa sakit dan mengalihkan perhatianku.
"Mari kita harus selesaikan ini." aku pun menarik dini.
"Kookie a... Sakit..." aku melihatnya.
Ternyata aku menggenggam tangannya sangat erat.
"Maaf"
Ia hanya mengelus pergelangan tangannya.
Aku menggendongnya dan berdiri di ujung papan semua alat keamanan sudah di pasang.
"Dina kau baik baik saja ?" ia memelukku dan menutup mata"Hana ddul set" aku menjatuhkan diri dan ia masih memelukku erat .
"Bukalah matamu" aku berteriak agar dia membuka matanyaDia pun tertawa dan ku yakin dia telah melihat dari sudut pandang yang berbeda .
DALLA end
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romansaapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?