bukan rencana.

8 1 0
                                    

"halo... Kamu dimana ?? Kamu tidak ada kabarnya..." pertanyaan bertubi tubi hadir memekakkan gendang telinga jungkook sesaat dini tak henti hentinya bertanya.

"aku saja tak tau tiba tiba ada di los angeles" dini menghela nafasnya.

"apa kau bosan denganku..? Dan cari mati denganku ?? YAAKKK jeon jungkook kau sudah 21 tahun dan kau masih bisa membodohiku dengan guyonan anak kecil seperti itu..."

"bukan begitu..." tiba tiba ponsel itu mengeluarkan bunyi tanda bahwa hubungan suara itu telah putus.

"aish..." kata jungkook menggaruk kepalanya.

"yakk ada apa ...kau terlihat stress" kata jin yang datang menghampiri jungkook.

"ini semua gegara nenek sihir itu..." jungkook meremas ponselnya.

"siapa..." jungkook berdiri dan keluar tanpa berkata sepatahpun.

----------_-------

Jimin berjalan hingga ia menemukan frizka sedang berbicara dengan seseorang tapi ia tak tau siapa. Orang yang diajaknya bicara itu sepertinya sangat akrab dan tiba tiba jungkook melewatinya dan menuju frizka. Jungkook agak terkejut saat ia melihat ke arah pintu ruangan itu dan seperti bicara dengannya. Anehnya jungkook juga tampak akrab. Apa dia member ?? Manager hyung ?? Aku pun berjalan dan memanggil jungkook dan akhirnya jungkook menoleh padaku ia membulatkan matanya lebar lebar dan menyusulku.

"ah hyung... Kamu ada apa memanggilku.. Yuk kita diskusikan saja itu dibawah..." jungkook sangat gugup saat ini. Akhirnya aku penasaran siapa yang berada di balik ruangan itu.

Jungkook menarikku hingga kami sampai ke  cafe hotel kami duduk dan memesan beberapa makanan. Hingga manik mataku menemukan seorang gadis yang duduk membelakangiku. Dan jungkook.
Postur tubuh wanita itu entah kenapa mengingatkanku pada hyeri. Apalagi dengan rambut nya itu panjang dan bergelombang. Warnanya juga semuanya mengingatkan aku pada wanita itu.

Aku berusaha fokus untuk menunggu makananku sambil mengecek ponselku. Tapi mataku tak bisa lepas dari sosok wanita itu. Andaikan dia berbalik dan menunjukkan wajahnya aku akan merasa sedikit lega.

Namun aku berfikir bagaimana hyeri bisa sampai ke sini. Dia kan sedang memulihkan dirinya. Dan jika itu urusan bisnis maka sohyung yang akan turun tangan.

Jungkook melambaikan tangannya padaku dan itu membuyarkan semua lamunanku. Aku sama sekali tak sadar kalau makanan yang kami pesan sudah ada di hadapan kami.

Jungkook asik memakan makanannya tapi jujur aku masih belum bisa melepaska. Mataku dari wanita itu. Ia berdiri dan aku merasakan jantungku berdetak sangat cepat.

Ia melambai ke arah depannya dan aku melihat pria tinggi , tampang bukan asia dengan setelan jas hitam yang cocok berada di tubuhnya. Ia memeluk wanita itu dan berbahasa inggris dengannya.
Disana aku sadar bahwa itu bukanlah hyeri. Hyeriku tidak akan datang sejauh dari korea ke LA hanya untuk menemui seorang lelaki.

-------_-----------

Aku sudah berpisah dengan frizka namun aku harus bertemu dengan seseorang. Namanya jackson. Dia adalah temanku saat masih kuliah dulu bedanya dia di jurusan kedokteran dan aku bisnis. Berbeda tapi kami bisa berteman hingga ia menjadi dokter sekarang ini.dan ia menjadi dokter pribadiku disini. Dan  Ia menyuruhku untuk datang ke cafe hotel untuk hanya sekedar mengobrol soal penyakit ini denganku.

Aku sudah menunggu beberapa menit hingga aku merasa bahwa ada seseorang yang tengah melihatku. Tapi aku tak mau melihat ke belakang dan membuat kontak mata. Aku selalu peka jika ada yang menatapku. Apalagi dengan tatapan intens.

Tak lama jackson datang dengan stelan jas hitam yang sangat cocok di badannya. Ia merangkulku dan mengajakku duduk kembali.

"apakah kamu sudah menunggu lama ?" aku menggeleng.
"not really...disini sangat nyaman aku menyukainya... Makanannya juga enak.." dia tertawa dan mulai mematapku.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang