Haruskah aku mengaku
Jimin POV
Aku tidak mengerti kenapa dia begitu bencinya pada kami. Tiba-tiba ponselku berdering aku pun mengangkatnya
"Ne hyung "
"Ne arasso (baiklah aku mengerti)
Aku pun menutup ponselku dan memasang masker dan topiku sehingga tidak ada seorangpun yang mengenali aku. Aku berjalan menuju belakang panggung menuju ke 6 member lain
"Kau darimana saja"
Hoseok hyung langsung merangkulku aku pun melepas maskerku dan topiku
"Tidak kemana-mana, hanya mencari toilet"
Aku pun menggaruk kepalaku dan bersender di kursi
"Jangan bohong kau pergi menemui dosen cantik itu kan ?"rapmon hyung pun langsung berdiri dan berhadapan langsung denganku
"Kau menyukai nya ?" suga hyung menimpali tanpa melihat ke arah kami
"Ah apaan sih, kalian semua membuatku tidak nyaman"
Aku pun berbalik dan menatap kaca
"Apa sih yang kau rasakan " hatiku membatinHyeri POV
Aku berlari menuju toilet terjauh dari ruanganku dan mencuci wajahku bahkan baju bagian dadaku ikut basah.
Aku melihat kaca dan mencuci wajahku sekali lagi.
"Aku bahkan tak bisa menjawab pertanyaan nya itu,siapa dia untukku ? Apa artinya bersifat seperti ini ? Apa aku harus berpura pura baik ? Apa aku harus berpura-pura dan mengesampingkan egoku sendiri." aku pun me lap wajahku
"Baiklah katakan semuanya dan suruh dia berhenti dan kau akan aman " aku pun menarik nafas panjang dan mendengar mahasiswi berteriak histeris
"Sudah dimulai kah ?" aku pun berjalan keluar dan berjalan lurus ke depan, aku menemukan orang yang mirip ketika aku sekarat di rumah sakit dia menoleh ke arah ku dan tersenyun
"Oh anyeong haseo sepertinya kau familiar untukku .... Ahhh putri nyonya grup PS kau kuliah di sini?" aku hanya tersenyum melihat pria itu
"Oh saya bukan mahasiswa namun dosen disini" saya memang lulus lebih cepat karena..."
"Karena kau jenius ?" aku menoleh cepat ke arah pria itu kembali dan menatap sinis
"Ya.. Saya jenius dan kejeniusan saya disebabkan oleh artis bapak."
"Wahh benarkah ? Segitu cintanya dengan bts kau berusaha keras menjadi seperti ini waahh kau patut di acungi jempol" ia mengeluarkan jempolnya dsn mengoyang-goyangkan nya di hadapan ku, aku hanya mengeluarkan smirk ku.
"Ani (tidak) justru sangking aku bencinya kepada mereka sehingga aku seperti ini. Dosen kejam yang tidak bisa menghargai usaha mahasiswa dan mahasiswi nya sama seperti mereka yang menolak untuk menjenguk satu army yang sekarat hanya karena mencoba melindungi agar wajah mereka yang terpampang di miniatur kecil itu tidak terbakar." wajah pria itu pun berubah melihatku
"Waeyo ? (Kenapa) apakah kata2 ku salah ? Bahkan karangan bunga itu bukan dari mereka kan ?" aku pun mengeluarkan tatapan sinis dan tajam ku padanya.
Dia pun membungkuk padaku
"Saya minta maaf agasshi(nona) " kemudian ia tegak lagi dan menatap wajahku kembali.
"Maafmu tak bisa mengembalikan waktuku. Sebaiknya aku permisi aku adalah dosen pj disini" aku pun berlalu meninggalkan pria itu dalam keadaan dan posisi yang sama.
Aku pun berjalan menuju depan panggung melihat mereka bernyanyi dan menari semua mahasiswi berteriak histeris ketika salah satu dari mereka menyapa tak ku sangka posisiku saat itu menjadi tidak nyaman karena mereka mulai mengerubungiku aku mencoba keluar dan aku stuck
Ya ampun apakah ini bisa menjadi lebih buruk lagi
Aku pun melihat park jimin mulai mendekat ia memasukkan tangannya ke dalam topi dsn mengeluarkannya kembali.
Ia menuju ke arahku. Dalam hatiku jangan lakukan apapun padaku.tanpa ku sadari kepalaku sudah muat sempurna pada sesuatu yang membungkusnya. Yup topi yang dipegang jimin tadi sudah ada di kepalaku.
Ia hanya berkedip padaku dan meninggalkan aku menuju tengah panggung .
Aku yang masih kaget melihat orang disekelilingku yang memandang takjub
Aku pun dengan mudah keluar dari sana. Menuju ruang mahasiswa terdekat.
Aku pun melepas topi itu aku melihat topi hitam itu lekat 2 aku mengguncangnya ternyata ada kertas di dalamnya
" kembalikan topi ini padaku" aku pun membuang kertas itu dsn menuju belakang panggung
Karena aku adalah pj jadi aku dengan mudah mengakses belakang panggung.
Ternyata lagu mereka sudah selesai dsn mereka berhamburan ke belakang panggung.
Ada yang minum,makan,menjawab interview,atau bahkan hanya sekedar duduk2 saja.
"Ini topimu." aku pun mendatangi jimin yang tengah duduk sambil me lap keringatnya.
Dia tersenyum melihatku dan berdiri tepat di hadapanku
"Ambil saja" aku otomatis menempelkan topi itu ke dadanya dsn melepaskan tanganku sehingga ia menangkap topi itu dengan kedua tangannya.
"Maaf tapi aku tidak hoby dengan topi berikan saja pada fansmu" aku pun berbalik tapi jimin menahan tanganku sehingga menarik perhatian banyak orang
Ia kembali memsang topi itu di kepalaku
"Ini adalah ganti atas karangan bunga yang kau pecahkan saat kau sakit" aku pun terkejut,darimana dia tau aku chaeri bahkan tidak tau sampai sejauh itu.
"Jangan khawatir aku akan menyimpan rahasiamu rapat2 anggap saja topi ini sebagai tanda pertemanan dari aku." sku hanya diam melihatnya tanpa bisa berkata2.
"Mungkin kau heran mengapa aku bisa tau. Yup aku mendengar pembicaraanmu dengan manager hyung sebelum tampil ." aku pun melepaskan tanganku secara perlahan.
"Sekarang kau tau sebabnya karena itulah jangan ganggu aku lagi. Aku tidak nyaman." aku pun pergi meninggalkan mereka.
"Wahh aku melihat nya marah dan menurutku dia semakin menarik" taehyung yang sedari tadi memperhatikan hyeri hanya bisa berdiri dan mulutnya terbuka karena kagumnya melihat hyeri.
"Dia bukanlah jenis tangkapan yang mudah di tangkap jimin, dia termasuk tangkapan yang rare (langka )
Jimin hanya kembali duduk dan melihat tangannya.
"Tapi ... Aku rasa aku akan menangkapnya" dan jimin pun mengeluarkan smirknya.
"Kau serius waaaah whaiting(semangat) jimin ah ," hoseok hyung menepuk pundak jimin dan jimin hanya tersenyum melihat hyung dan dongsaengnya mendukungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Romanceapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?