part 32 broken

24 1 0
                                    

Aku melihat pemandangan yang Indah. Hyeri menarik tanganku sambil tertawa. Kemudia ia melepaskan tanganku dan tersenyum.

Dia berlari , melompat dengan gaun putih se lututnya . ia teetawa dan memanggil namaku hingga angin kencang datang membuat pohon , bunga bahkan binatangnya retak dan hancur.

Aku mencoba berlari mengejar hyeri. Ia melihatku tersenyum aura hitam datang dari belakangnya. Warna Hitam itu membentuk seperti sayap besar menyelimuti tubuhnya.

"Jimin ah.." Wajah hyeri berubah Tiba-tiba tangannya menggapaiku. Aku mencoba menarik tangannya tapi tak bisa. Wajahnya mulai retak.

"Broken..." Hyeri mengatakan itu dengan suara serak.

"Broken..." Dia mengatakannya lagi dan kini ia menangis. Ia ditarik bayangan hitam itu dan menghilang.

Saat itu juga aku terbangun. Kurasakan peluhku bercucuran . tanganku gemetaran dan aku langsung berlari ke balkon. Ku rogoh sakuku dan menelpon hyeri

"Hyeri a... Kau tak APA ?"

"Eoh aku tak apa ada apa jimin ah ?"

"Kau sudah makan.. Tak ada yang menganggumu kan ?" Ku dengar suara hyeri yang tertawa kecil di seberang sana.

"Aku sudah makan dan ya tak ada yang menggangguku lagi.. Kecuali Kamu... Tengah malam begini kamu nelfon aku.. Aku sedang ada tugas.."

"Baiklah... Jangan begadang nanti kamu sakit" hyeri tertawa lagi aku pun menutup telfonnya dan berbalik ternyata jin hyung melihatku menelfon dan kebetulan dia membawa air.

Aku lekas mengambil airnya dan meminumnya
"Terima kasih hyung" aku memberikan gelasnya kembali dan aku tau bagaimana reaksi hyung setelah aku melakukan itu.

Aku tidak bisa tidur karena mimpiku tadi juga itu sangat menyeramkan jika diingat lagi.

Ku coba mematikan lampu malah aku semakin takut. Akhirnya aku mengambil kunci mobilku dan bertemu dengan jungkook dan j-hope di garasi.

Aku melihat koper berjejer. Kemana mereka? APA mereka merencanakan pergi ke suatu tempat ?

"Mau kemana ?" Jungkook melihatku.

"Nanti akan kami kabari. Oh iya jangan sampai army tau apalagi PD nim ?" Katanya sambil memasukkan kopernya.

"Jika kuperhatikan apakah ini berhubungan sama dini dan tika ??" Mereka langsung terdiam. Berarti dugaanku benar.

"Hanya saja.. Jangan terlalu memegang ego sendiri.. Yang penting semangat." Aku masuk ke mobilku dan menuju rumah hyeri.

Di perjalanan aku masih terbayang akan mimpiku. Aku bahkan tak bisa tenang.

Aku pun sampai di apartemennya sudah berkali Kali Ku katakan untuk pindah saja. Kenapa dia begitu keras kepala.

Aku berjalan menuju lift . aku memang benci dengan hal hal mistis aku benci horor . aku tidak suka menonton film horror terlebih wajah mereka yang menyeramkan.

Aku menekan lift dan liftnya terbuka Tiba Tiba bulu kudukku berdiri.. Kebetulan juga ini tengah malam dan hanya aku yang ada di lift ini ketika pintu lift nya terkunci ada tangan yang menahan pintunya sehingga liftnya terbuka lagi.

Ahh nenek ini mengejutkanku. Ia tersenyum padaku. Aku menawarkan untuk membawa barangnya masuk ke lift tapi ia tak mau. Ia membawanya sendiri. Ia mengatakan padaku untuk menekan lantai 7 ahh berarti aku ada teman menuju apartemen hyeri.

"Kebetulan sekali. Kekasihku juga tinggal di lantai yang sama nenek apartemen no berapa ??" Di dinding lift ia tampak tersenyum.

"765" aku mengiyakan Kata nenek itu.

who am i to you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang