NamjoonoppaDini datang ke
Studio Xcx sekarang*njiir beneran lo
Mwo ?(apa)
Baik oppa meluncur kesana
Good
ReadDini meninggalkan apartemen dan menuju tempat yang dikatakan namjoon oppa.
"Ini masih jam 6 oppa masa' iya disuruh datang ke sana" dini mencak mencak menuju halte bus. Ia pun menerima pesan dari tika
TikAchu
Eh din lu dimana ?
Ngilang aje dahGua ke studio Xcx
Namjoon oppa chat tadi.Lah bukannya itu studio
Pribadi dia ya ?Gua tau..
Kayaknya disuruh bersih2
Gua...Haha semangat aja deh
Anjir lu... Sue.
ReadDini pun naik bus di tengah jalan ia nerima telfon dari jungkook.
"Sudah sampai " kata jungkook di seberang telpon.
"Belum...."
"Mau ku jemput.?" dini tersenyum.
"Tak usah aku sudah hampir sampai " jungkook beroh ria dan memgakhiri telponnya.
Tak lama ternyata banyak wartawan di sana dini tiba tiba berhenti ketika turun dari bus ia ingat kata kata jungkook dini pun merogoh tasnya dan melihat masker hitam jungkook masih di sana ia pun memasangnya dan menembus kerumunan itu.
Tiba tiba seseorang menarik tangannya.
"Permisi kamu ... Kamu wanita yang di mobil Jk kan ?" ia menarik dini , dia berusaha melepaskan tangannya hingga seseorang menarik dini dari sisi lain."Permisi tapi aku dan dia ada urusan." wartawan pria itu membelalakkan matanya.
"JK !"
DINI POV
Jungkook menarikku menerobos kerumunan.
Aku melihat punggung jungkook yang menembus kerumunan itu."Jk bisa jelaskan siapa wanita ini ?"
"Jk apakah benar dia kekasihmu?"
"Bagaimana dengan kasus kemarin" dan bla bla bla semua pertanyaan itu terlontar kemana mana dan tak ada satupun yang dijawab hingga kami memasuki studio itu. Flash kamera masih saja mengikuti kami."Kau tak apa" aku melihat tanganku.
"Tak apa" aku menyembunyikan tanganku.
Jungkook menarik tanganku.
"Tak apa bagaimana ?" dia pun mencari kotak obat p3k dan membersihkan luka cakar di tanganku."Ahh mereka sangat extreme" jungkook menggelengkan kepalanya.
Aku melihatnya membersihkan lukaku. Melihat tangan halusnya menyentuh setiap jengkal kulit tanganku. Tanganku bergerak sendiri mengelus kepalanya.
Ia melihatku dan mengusap pipiku.
"Jangan menangis..." aku mengedipkan mataku dan benar saja air mataku berjatuhan.
Ia pun duduk di sampingku dan memelukku.
"Dini tak boleh menangis.." ia mengelus kepalaku.
"Aku sangat takut..." kataku dan suaraku bergetar...
KAMU SEDANG MEMBACA
who am i to you ?
Любовные романыapakah kita tidak bisa bersama ? bisakah aku bertanya ? siapakah aku untukmu ?